Views: 54
Kepala Dinas Kesehatan Bintuni Tutup Rakor Evaluasi Pelaksanaan Deteksi Dini Penyakit, Preventif Serta Respon Penyakit
BINTUNI, InspirasiPapua.id- Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Deteksi Dini Prefentif dan Respon Penyakit yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari yaitu 14-15 Juni 2024 bertempat di Aula Viadolorosa Bintuni.
Selanjutnya Kepala Dinas Kesehatan Teluk Bintuni juga memberikan sambutan sekaligus mewakili Pemerintah Daerah Teluk Bintuni Menutup Rakor Evaluasi Pelaksanaan Deteksi Dini Penyakit, Preventif Serta Respon Penyakit, Sabtu (15/6/2024) yang berlangsung di Aula Viadolorosa Bintuni. (ft:InspirasiPapua.id)
Dalam evaluasi program pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) merupakan salah satu kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas-Puskesmas yang ada di Teluk Bintuni.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni Franky D. Mobilala, SKM, M.Kes dalam sambutannya mewakili Pemerintah Daerah kabupaten Teluk Bintuni mengatakan bahwa selama 2 hari para Kepala Puskemas selaku peserta telah mengevaluasi seluruh kegiatan yang ada di wilayah kerjanya.
“Dimana Kepala Puskesmas selaku peserta mengevaluasi program atau pelayanan penyakit menular dan penyakit tidak menular di wilayah kerjanya masing-masing.
Tentunya ada target-target yang Puskemas sudah kerjakan tetapi masih banyak juga yang belum dikerjakan sehingga belum mencapai hasil.
Dalam mengevaluasi kegiatan tentunya semua Puskemas diberikan strategi-strategi maupun materi-materi agar kedepan apa yang harus dikerjakan ulang untuk dilaksanakan di seluruh Puskemas yang ada di Teluk Bintuni,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Franky D. Mobilala, SKM, M.Kes, Sabtu, (15/6/2024) kepada seluruh Kepala Puskesmas yang ada di Teluk Bintuni yang menjadi peserta dalam kegiatan tersebut.
Franky Mobilala menegaskan kepada seluruh peserta kegiatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak boleh memberikan pelayanan yang berbeda kepada pasien.
“Pelayanan yang diberikan tidak boleh berbeda antara pasien satu dengan pasien lainnya. Kita harus melayani setiap pasien dengan hati.
Pada kesempatan ini, saya mengajak kepala-kepala Puskesmas untuk mengevaluasi program kerjanya.
Karena ada beberapa penyakit menjadi tantangan bagi kita untuk dieliminasi seperti HIV, Malaria serta penyakit Kusta serta penyakit lainnya.
Kita semua masih memiliki pekerjaan rumah atau PR yang masih banyak terutama para kepala Puskesmas.
Dimana Kepala Puskesmas adalah seorang manager yang memiliki kemampuan untuk mengatur Puskesmas dan dalam keadaan apapun Puskesmas harus berjalan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sebagaimana tujuan utama kita adalah melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Saya berharap kepada kepala Puskemas setelah pulang atau kembali ke distrik masing-masing.
Agar segera mengevaluasi penyakit menular seperti HIV yang selama ini lose full up terhadap 100 lebih orang yang sudah mengidap HIV di Bintuni dalam keadaan lose full up atau lose control.
Dimana setelah mereka diberikan obat mereka menghilang entah kemana,” papar Mobilala.
Kepala Dinas Kesehatan itu juga menambahkan bahwa terkadang mereka yang positif HIV tidak mau minum obat.
Biasanya kita ketemu mereka setelah penyakitnya sudah stadium 2 atau stadium 4 di rumah sakit.
“Ini tugas kita bersama saya menghimbau kepada para kepala Puskesmas mari kita kembali melihat apa yang belum kita lakukan Kita harus bisa memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat.
Kabupaten Teluk Bintuni dalam mengatasi stunting adalah yang terbaik nomor 1 di Papua Barat dan telah mendapatkan penghargaan dari Gubernur.
Kemudian pelayanan KLB Folio kepada masyarakat di Bintuni juga mendapatkan oeringkat nomor 1 di Papua Barat. Ini semua hasil kerja para tenaga medis Puskemas di lapangan.
Walaupun hasil kita memuaskan. Namun kita masih punya PR untuk mengeliminasi penyakit seperti kusta yang angka penderitanya mulai meningkat.
Padahal penyakit kusta ini kita sudah berantas dan habiskan pada tahun 1995. Namun di atas tahun 2000 penyakit kusta ini mulai kembali muncul.
Sehingga kusta perlu juga kita eliminasi seperti malaria dari kampung ke kampung.
Kegiatan ini merupakan evaluasi dari Bidang P2P Dinas Kesehatan Teluk Bintuni bersama 24 kepala Puskesmas di seluruh kabupaten Teluk Bintuni.
Kita mempunyai pengelola program mari kita sama-sama dengan mereka bekerja untuk menurunkan angka prevalensi penyakit Kusta, Malaria dan HIV serta penyakit lainnya yang ada di kabupaten Teluk Bintuni,” sebut Mobilala.
Pada kesempatan itu Kepala Dinas Kesehatan itu juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala Bidang P2P Provinsi Papua Barat dan Kepala Bidang P2P kabupaten Teluk Bintuni serta pengelola program SOS yang telah memberikan materi kepada para Kepala Puskesmas yang mengikuti kegiatan ini.
“Saya juga berharap para Kepala Puskemas setelah pulang ke tempat tugasnya agar mengaplikasikan apa yang sudah diperoleh dari kegiatan Rakor ini di wilayah kerja Puskemas masing-masing,” kata Mobilala mengakhiri sambutannya.
Pantauan media ini, nampak Kepala Dinas Kesehatan menutup kegiatan evaluasi program P2P itu dengan menabuh tifa sebanyak 7 kali.
Kegiatan Penutupan itu diawali dengan penyerahan penghargaan kepada Puskemas Tofoi Sumuri atas penilaian sebagai Laboratorium dan pemeriksaan ⁵Puskemas terbaik dari 24 Puskemas yang ada di kabupaten Teluk Bintuni.
Penyerahan penghargaan itu diberikan pemerintah daerah Teluk Bintuni yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Teluk Bintuni Franky Mobilala yang diterima Kepala Puskemas Tofoi.
Hadir dalam acara penutupan Rakor, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Papua Barat Provinsi Papua Barat, Kepala P2P Kabupaten Teluk Bintuni, kepala seksi, pengelola porgram dan seluruh staf Bidang P2P pada Dinas Kesehatan Teluk Bintuni, SOS Tangguh dan seluruh Kepala Puskesmas yang ada di Teluk Bintuni. (InspirasiPapua.id)