https://www.inspirasipapua.id/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241215-WA0027.jpg

**Peduli Kemanusiaan, Petrotekno Kerja Sama Dengan PMI Dan RSUD Gelar Donor Darah Rutin, Pendonor Berasal Dari Siswa Dan Staf P2TIM TB

Nampak proses donor darah di P2TIM Teluk Bintuni. Berjalan aman dan lancar. (ft : Inspirasi Papua.id)
Bagikan berita ini

Views: 6

**Peduli Kemanusiaan, Petrotekno Kerja Sama Dengan PMI Dan RSUD Dr Gelar Donor Darah Rutin, Pendonor Berasal Dari Siswa Dan Staf P2TIM TB

 

BINTUNI, InspirasiPapua.id– Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bintuni di Papua Barat berhasil mengatasi kebutuhan darah melalui kolaborasi dengan berbagai instansi lokal.

Berkat kerjasama dengan Petrotekno, PMI Bintuni, dan berbagai lembaga lain, rumah sakit kini dapat memenuhi kebutuhan darahnya secara lokal.

Melalui siswa dan staf P2TIM Teluk Bintuni sekitar 130 orang mendonorkan darahnya untuk disumbangkan sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan dengan menjaga stock kebutuhan darah di RSUD Bintuni tetap terpenuhi.

dr. Johanes D. Risamasu, M. Kes, Sp. PK, salah satu dokter di RSUD Bintuni, Bintuni Bintuni menjelaskan bahwa golongan darah AB adalah yang paling langka, sedangkan golongan darah O, A, dan B lebih mudah ditemukan.

Petugas PMI Bintuni yang mengenakan kaos berwarna merah turut serta dalam aksi donor darah yang diselenggarakan oleh Petrotekno Teluk Bintuni pada hari Kamis (2/5).
Petugas PMI Bintuni yang mengenakan kaos berwarna merah turut serta dalam aksi donor darah yang diselenggarakan oleh Petrotekno Teluk Bintuni pada hari Kamis (2/5).

”Sebelumnya, rumah sakit bergantung pada suplai darah dari PMI Sorong, namun karena adanya kolaborasi lokal yang kuat RSUD Bintuni dapat memenuhi kebutuhan darah tanpa harus mencari bantuan dari luar, ” jelas dr Risamasu disela aktivitasnya melakukan pemeriksaan kepada peserta donor, Kamis (02/05/2024) di Kampus P2TIM Teluk Bintuni, Distrik Bintuni  Timur.

dr. Jo sapaan akrab salah satu dokter spesialis RSUD Bintuni itu menjelaskan bahwa salah satu inisiatif utama yang membantu memenuhi kebutuhan darah adalah kegiatan donor darah yang dilakukan oleh Petrotekno setiap dua bulan sekali.

“RSUD Bintuni juga mendapatkan sumbangan darah dari berbagai institusi lokal seperti Kepolisian, TNI, Kodim, Brigif, Batalyon, Kejaksaan, dan keluarga pasien.

Dengan inisiatif tersebut, RSUD Bintuni dapat memastikan pasokan darah yang cukup bagi pasien yang membutuhkan.

”Petrotekno mengorganisir kegiatan donor darah secara rutin. Setiap siswa baru yang bergabung dengan program mereka, darahnya diambil setelah satu minggu mengenyam pendidikan di P2TIM TB.

Meski demikian, tidak semua siswa memenuhi syarat untuk mendonorkan darah, karena faktor kesehatan dan kondisi fisik. Namun setelah satu Minggu masalah kesehatan mereka tidak bermasalah barulah mereka bisa mendonorkan darahnya,” jelas dr Risamasu.

Sementara dilokasi yang sama , Pejabat Training Center Manager Petrotekno Teluk Bintuni, Tyas Rangga, menjelaskan bahwa kegiatan donor darah yang dilakukan pada hari ini bertujuan untuk mengajak siswa dan masyarakat Bintuni untuk mendonorkan darah.

Pejabat Training Center Manager Petrotekno Teluk Bintuni, Tyas Rangga,saat di wawancarai awak media, Rabu (2/5).
Pejabat Training Center Manager Petrotekno Teluk Bintuni, Tyas Rangga,saat di wawancarai awak media, Rabu (2/5).

“Pada dasarnya, kegiatan ini adalah kegiatan yang sehat, baik untuk pendonor maupun penerima manfaat,” kata Tyas kepada awak media.

Ia berharap kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat umum dan instansi lainnya untuk terlibat dalam kegiatan donor darah.

Tyas menjelaskan, jumlah peserta donor darah pada kegiatan hari ini sekitar 130-an orang, terdiri dari staf dan siswa internal P2TIM TB.

Meskipun jumlah ini masih perlu dikonfirmasi setelah proses pemeriksaan darah, inisiatif ini menunjukkan komitmen Petrotekno dalam mendukung kebutuhan darah di RSUD Bintuni untuk membantu masyarakat Teluk Bintuni yang sangat membutuhkan darah.

Tyas juga menambahkan bahwa dalam setahun, Petrotekno bisa mengadakan kegiatan donor darah 5-6 kali dalam setahun.

Dengan kolaborasi yang kuat antara berbagai instansi dan masyarakat lokal, RSUD Bintuni dapat terus memenuhi kebutuhan darah bagi pasien-pasien yang membutuhkan.

“Kegiatan ini juga memperkuat hubungan antara rumah sakit dan komunitas lokal, serta menegaskan pentingnya dukungan masyarakat dalam menjaga kesehatan bersama,” ujar Tyas.

Kemudian salah satu siswa P2TIM TB Andro Ortua adalah anak 7 suku dari suku Moskona yaitu Jagiro Moskona Selatan menjelaskan bahwa sudah seharusnya kita sesama manusia harus saling membantu dengan mendonorkan darah.

Salah satu siswa P2TIM TB Andro Ortua peserta donor darah. (ft:Inspirasi Papua.id)

“Saya baru pertama kali melakukan donor darah. Jadi waktu mau donor saya deg-degkan. Namun setelah saya lakukan donor darah ternyata yang saya rasa rasakan biasa-biasa saja.

Intinya donor darah ini bagus untuk membantu sesama yang membutuhkan darah,” ujar Ortua.

Berdasarkan informasi yang diperoleh media ini donor darah yang dilakukan hingga pukul siang dari peserta 100 lebih yang akan mendonorkan darahnya baru ada 33 yang donor darah yang paling banyak golongan darah  O sebanyak 11 kantong.

Kemudian terbanyak kedua adalah golongan darah A dan B dan yang lain paling sedikit atau langka adalah golongan darah AB. Dimana golongan darah AB ini  diperoleh 5 kantong.

Sedangkan 12 orang siswa tidak bisa lakukan donor darah karena dari hasil pemeriksaan mereka terlihat cemas ketika akan mendonorkan darahnya, mengkonsumsi obat anti biotik serta tensi darah mereka yang tinggi.

Petugas yang bertugas untuk mengambil darah sebanyak 5 orang yaitu 3 dari PMI salah satunya dokter dan 2 orang perawat dari RSUD Bintuni.

Siswa P2TIM TB yang melakukan donor darah merupakan siswa angkatan ke-15 (Inspirasi Papua.id)

About Post Author

banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *