Views: 230
Bintuni Perlu Pemimpin Yang Cerdas dan Berpengalaman Yang Mampu Terjemahkan Kebutuhan Daerah
BINTUNI, InspirasiPapua.id- Kabupaten Teluk Bintuni kaya akan sumber daya alam dan untuk mengelolanya perlu pemimpin yang cerdas dan berpengalaman.
Karena kedepan diperlukan orang-orang yang mampu menterjemahkan kebutuhan daerah ini sehingga tidak gampang untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni.
“Waktu kampanye saya menyampaikan program yang banyak namun ada yang saya capai dan ada yang tidak saya capai.
Itulah yang namanya keterbatasan-keterbatasan kita manusia dalam menghadapi persoalan-persoalan.

Dimana tidak segampang kita berbicara di panggung politik karena kenyataan di lapangan bisa saja berbalik 180 derajad apa yang kita sudah sampaikan dihadapan rakyat,” ungkap Bupati Teluk Bintuni Dr. Ir. Petrus Kasihiw, MT, Jumat (16/8/2024).
Pada saat dirinya menyampaikan sambutan pada acara Kunjungan Tim Visitasi Lapangan dan Evaluasi Dokumen Usulan Rekomendasi Pendirian Universitas Muhammadiyah Teluk Bintuni (UNIMUTU) yang berlangsung di Kompeleks Persekolahan Muhammadiyah Bintuni di Tahiti Kelurahan Bintuni Timur.
Bupati juga menegaskan bahwa yang penting adalah adanya niat baik untuk membangun Teluk Bintuni. Dengan adanya UNIMUTU kedepan diharapkan dapat mencetak manusia-manusia Bintuni yang unggul dan menjadi harapan bangsa.
Bupati Petrus Kasihiw juga menyebutkan bahwa Bintuni adalah Miniatur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dimana segala agama, suku bangsa hidup damai di atas tanah yang kaya akan sumber daya alam itu.
“Saya selaku Bupati dan pak Matret selaku Wakil Bupati dimana kami berdua tidak bisa bercerita tentang keberhasilan kami dalam memimpin Teluk Bintuni.
Tetapi kami berdua nantinya hanya bisa menjadikan itu suatu bekal yang nanti ketika kami tidak lagi menjabat Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni.
Bahwa pada waktu kepemimpinan Pit dan Matret Bintuni damai dan aman-aman saja. Itu yang paling tinggi nilainya dari sekedar membangun jalan, membangun gedung-gedung tinggi dan lainya.
Sebab kedamaian, keamanan itu merupakan hal yang hakiki dibutuhkan negara untuk membangun.
Kita bisa bikin apa saja tetapi kalau damai ada indikator bahwa kita adalah manusia-manusia yang bermartabat itu yang kita butuhkan kedepan.
Saya dengan saudara Matret sudah meninggalkan butir-butir mutiara untuk membangun kebersamaan dalam Kebinekaan (keberagaman).
Ini yang membuat Bintuni berbeda dengan daerah-daerah lain. Saya sering katakan ribut terjadi dimana-mana tetapi Bintuni tetap damai dan aman, maka datanglah belajar di Bintuni.
Bagaimana masyarakat 7 Suku yang beranekaragam budaya adatnya bisa hidup bersatu. Di Bintuni tidak ada orang yang melarang membangun masjid, gereja atau rumah ibadah.
Sumber daya manusia generasi kita tidak ada yang membedakan antara pendatang dan Papua.
Karena pendatang dan Papua tetap Damai. Hanya Papua diberikan perhatian khusus karena ada lebihnya sedikit buat mereka sebagai tanda bahwa “ini kami punya tempat jadi kamong datang hargai kitorang, itu saja yang kita buat tetapi semua warga masyarakat di Teluk Bintuni selama ini mendapatkan perhatian yang sama.
Satu pesan dari Bupati Petrus Kasihiw yaitu mengajak semua elemen masyarakat bersama-sama dengan pihak UNIMUTU untuk membuat piramida Pendidikan Bintuni yang masih didominasi pada tingkat Pendidikan SLTP itu sudah 12 tahun namun Pendidikan Bintuni masih ada di tahap tersebut.
Dimana saat Universitas Muhammadiyah Teluk Bintuni (UNIMUTU) masuk dan berdiri di Bintuni diharapkan kedepan piramida pendidikan yang tadinya masih runcing ke atas bisa berubah yaitu menjadi piramida terbalik ke bawah dimana yang tadinya SLTP yang mendominasi dan doktor saja masih bisa dihitung dengan jari di Bintuni.
Sehingga kita bisa rubah itu dari hari ke hari sarjana makin banyak jumlahnya. Mudah-mudahaan kehadiran UNIMUTU Bintuni dapat mengangkat tantangan sumber daya manusia Bintuni yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa,” pungkas Bupati Petrus Kasihiw mengakhiri sambutannya. (mmm-InspirasiPapua.id)