https://www.inspirasipapua.id/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241215-WA0027.jpg

Reva Korban KKB Di Wilayah Moskona Berhasil Selamat Setelah Dua Malam Bersembunyi Di Dalam Lumpur

Dandim 1806 Teluk Bintuni Letkol Inf. Kadek Abriawan bersama Plt Kepala Badan Kesbangpol Teluk Bintuni Rheinhard Maniagasi ketika melihat kondisi korban Reva di RSUD Teluk Bintuni. IP-IST
Bagikan berita ini

Views: 19

BINTUNI, InspirasiPapua.id- Seorang perempuan bernama Dewi Manise alias Reva (28 tahun) yang bekerja sebagai juru masak yang ikut dalam rombongan pekerja jalan Trans Teluk Bintuni-Maybrat yang diserang KKB di kampung Majnik ke arah Moskona Utara sempat hilang setelah kejadian sudah ditemukan selamat setelah 2 malam bersembunyi di dalam kubangan lumpur dan berhasil dievakuasi pihak TNI dan Polri ke RSUD Teluk Bintuni, Minggu (02/10/2022) malam untuk mendapatkan perawatan medis.
Korban Reva ketika mendapatkan perawatan dari tim medis saat tiba di RSUD Teluk Bintuni.IP-IST
Dandim 1806/TB Letkol Inf Kadek Abriawan didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua   Barat Kombes Novia Jaya, SH, MM  ketika memberikan keterangan pers kepada wartawan di RSUD Bintuni, Minggu (02/10/2022) malam terkait evakuasi korban Reva (28 tahun) yang ditemukan selamat dan sempat hilang pada saat KKB di wilayah Kampung Majnik ke arah Moskona Utara,  Kamis (29/09/2022) lalu.
Dandim 1806/Teluk Bintuni Letkol Inf. Kadek Abriawan, dalam keterangan persnya mengatakan bahwa  seorang korban atas nama Dewi Manise alias Reva (28 tahun) yang dinyatakan hilang dan belum ditemukan pada hari evakuasi 14 korban pada hari Jumat (30/09/2022) kini sudah ditemukan dengan keadaan selamat.
“Reva pada Minggu siang pukul 11.45 WIT melapor ke Pos Siaga Satgas organik 136 di Meyerga distrik Moskona Barat didampingi salah satu masyarakat.
Berdasarkan kejadian itu kami kemudian melakukan koordinasi dengan pihak Polres Teluk Bintuni dan  langsung melaksanakan penjemputan dari Bintuni menuju Pos Meyerga dan diperkuat oleh anggota Koramil Mayado .
Berdasarkan penuturan Reva bahwa tragedi pembantaian KKB yang terjadi pada hari Kamis tanggal 29 September 2022 itu diperkirakan sekitar pukul 17.00 WIT atau jam 5 sore  dan pada saat itu yang bersangkutan berusaha melarikan diri dengan meloncat atau  terjun ke satu kubangan berlumpur dan bersembunyi di sana dalam kondisi kaki yang sakit karena terkilir.
Kemudian pada malam Jumat Reva tetap bersembunyi dan bertahan semalaman di kubangan lumpur tersebut karena masih mendengar tanda-tanda KKB masih melakukan aktivitas di sekitar tempat kejadian (TKP) sehingga yang bersangkutan tidak berani untuk melakukan gerakan-gerakan  dan hanya diam saja di tempat persembuyiannya di dalam kubangan lumpur tersebut,” ungkap Dandim Kadek Abriawan.
Lanjut Dandim 1806 Teluk Bintuni itu bahwa pada keesokan harinya yaitu pada hari Jumat (30/09/2022) pagi Tim gabungan TNI dan Polri dalam hal ini Polres Teluk Bintuni, Kodim Teluk Bintuni serta pasukan Brimob, Pasukan Batalion 763 beserta intelejen yang dipimpin Dandim 1806 bersama Kapolres Teluk Bintuni berangkat menuju lokasi TKP untuk mengevakuasi para korban.
Reva (28 tahun) alias nona manise ketika mendapatkan perawatan medis di Pos Satgas Meyerga sebelum dievakuasi ke RSUD Bintuni. IP-IST
“Kami tiba di TKP sekitar pukul 14.00 WIT atau jam 02.00 siang kemudian pada saat kami di TKP yang bersangkutan tahu kalau ada pasukan yang datang tetapi tidak berani karena hanya mendengar suara kendaraan kemudian suara letusan saat kami melaksanakan pendaratan sebelum masuk ke area TKP.
Dan kami berada di TKP hanya satu jam sehingga korban Reva ragu untuk keluar ke jalan karena dia sangat kuatir dan trauma, jangan sampai KKB masih melakukan aktivitas.
Kemudian hingga hari Sabtu korban lalu berpindah tempat namun hanya berada di tempat persembunyian  dan kalaupun bergerak mencari kedudukan yang berpindah tapi radiusnya tidak terlalu jauh.
Selanjutnya Sabtu sore korban bergerak menuju kampung Inokra dan di kampung tersebut Reva bermalam di salah satu rumah masyarakat yang kebetulan penghuninya tidak ada dan pintunya terbuka.
Kemudian yang bersangkutan melaksanakan pembersihan diri karena pada saat  bersembunyi selama hampir dua malam di kubangan lumpur kondisi korban penuh dengan lumpur dan setelah itu Reva pun tidur di rumah tersebut.
Dan keesokan harinya yaitu pada Minggu (02/10/2022) pagi ada masyarakat yang berbaik hati untuk membantu korban Reva bersama-sama melaporkan kejadian tersebut ke Pos Satgas yang ada di Meyerga.
Setelah tiba di Pos Reva diterima oleh anggota Satgas lalu bagian kesehatan Satgas memeriksa kondisi kesehatan Reva lalu diberikan akomodasi, makan dan minum  untuk memulihkan tenaganya,” papar Dandim Teluk Bintuni itu.
Setelah itu, kata Dandim Letkol Abriawan anggota Satgas Pos Meyerga melaporkan apa yang terjadi kepada dirinya. “Kemudian  saya melaporkan hal tersebut ke Komando atas dan juga berkoordinasi dengan Kapolres Teluk Bintuni dan saat itu juga bersamaan saya perintahkan anggota Koramil Meyado untuk segera menjemput korban ke Pos Satgas di Meyerga guna menghemat waktu evakuasi korban ke Bintuni.
Kebetulan dalam perjalanan penjemputan korban ke Koramil Meyado kami bertemu dengan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua   Barat maka kami sama-sama mengevakuasi korban dari Meyado ke RSUD Teluk Bintuni untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif,” pungkas Dandim Abriawan. (01,02-IP)

About Post Author

banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *