BINTUNI, InspirasiPapua.id- Tragedi penembakan pekerja jalan trans Teluk Bintuni-Maybrat oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di kampung Majnik kearah Moskona Utara yang menewaskan 4 (empat) warga sipil, Kamis (29/09/2022) lalu.
Ketua LMA 7 Suku Teluk Bintuni Marten Wersin membacakan pernyataan sikap mengutuk keras perbuatan yang tidak berprikemanusiaan yang dilakukan KKB.IP-IST
Ditanggapi keras oleh Ketua LMA 7 (tujuh) Suku serta para Tokoh Muslim asli 7 Suku dan Tokoh Pemuda 7 Suku dan Intelektual Moskona Kabupaten Teluk Bintuni mengutuk keras perbuatan keji dan biadab tersebut dengan menyampaikan suatu pernyataan keras bahwa yang dilakukan oleh KKB tersebut bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.
Tokoh Intelektual Moskona Agustinus Orosomna menyesalkan dan tidak menginginkan aksi KKB dan minta masyarakat Moskona tidak terprovokasi. IP-IST
Lembaga 7 (Tujuh) Suku yang diketuai Marten Wersin didampingi Wakil Ketua III Perwakilan Suku Moskona Silas Asmorom dan Ketua LMA Suku Sumuri Tadius Fosa mengatakan bahwa sebagai Ketua LMA Tujuh Suku Kabupaten Teluk Bintuni mengutuk keras tindakan yang dilakukan di luar prikemanusiaan oleh KKB yang terjadi di di wilayah distrik Moskona Barat.
“Kami mendukung pihak kepolisian dalam upaya penegakan hukum terhadap para pelaku dan menghimbau kepada seluruh warga masyarakat di Kabupaten Teluk Bintuni untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban (Kantibmas) di Kabupaten Teluk Bintuni serta jangan terpengaruh dengan isu-isu yang tidak benar dan provokatif,” ujar Wersin.
Hal yang sama juga disampaikan oleh tokoh masyarakat Kepala Suku Wamesa Kabupaten Teluk Bintuni dan juga sebagai Tokoh Muslim asli 7 Suku Teluk Bintuni Bahmuddin Fimbay didampingi Ketua Badan Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Teluk Bintuni Amin Kolly dan Perwakilan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Teluk Bintuni H. Haris menyampaikan keprihatinanya serta berduka yang mendalam atas kejadian penembakan yang menewaskan 4 (empat) warga sipil di wilayah Moskona Barat.
Dimana Bahmuddin mengajak untuk mengamalkan kitab suci yaitu Alkitab atau Injil dan Al Quran yang mengajarkan kita agar mengasihi sesama, mengasihi Tuhan Allah mu dengan segenap jiwa dan hatimu serta segenap akal budimu. Dan kasihilah manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri. Sehingga kejadian seperti ini tidak mesti terjadi,” ujar Bahmuddin.
Selaku tokoh muslim asli Papua dan juga salah satu anak 7 (tujuh) Suku Besar Kabupaten Teluk Bintuni juga mengatakan bahwa dalam Al Quran juga mengajarkan agar manusia akan dihina dimana saja dia berada ketika dia tidak pernah melakukan hubungan dengan Tuhan dan kemudian dia tidak melakukan hubungan baik kepada sesama manusia.
“Dimana manusia ciptaan Tuhan yang sempurna dan kematian adalah kehendak Tuhan maka mari kita terapkan kasih ke semua orang yang ada di Tanah Papua ini yang merupakan tanah zona damai.
Oleh sebab itu saya sebagai salah satu putra daerah Teluk Bintuni menyampaikan kepada saudara-saudaraku mari kita bersatu, siapapun yang ada di kabupaten Teluk Bintuni ini adalah ciptaan Tuhan yang mulia,” ujar Bahmuddin Fimbay mengingatkan.
Hal yang sama juga disampaikan salah seorang intelektual Moskona dan pemuda 7 (Tujuh) Suku asli Kabupaten Teluk Bintuni Agustinus Orosomna juga menyesalkan dan tidak mengnginkan adanya penembakan tersebut dan mengatakan bahwa sejak kabupaten Teluk Bintuni bediri tahun 2003 hingga tahun 2020 kita hidup tidak pernah terjadi yang seperti itu.
“Ini bukan modus perjuangan tetapi ada modus-modus lain yang menyebabkan ini terjadi. Sehingga saya minta kepada semua pihak baik itu intelektual Moskona, 7 suku serta Papua lainnya yang ada di kabupaten Teluk Bintuni agar tidak boleh membuat asumsi atau argumen tetapi mari kita serahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak keamanan.
Silahkan pihak keamanan melakukan penyelidikan sampai menangkap para pelakunya. Dan kami berharap kepada seluruh masyarakat yang ada di Moskona Barat dan masyarakat Moskona pada umumnya agar jangan terprovokasi dengan kejadian tersebut dan biarkan pihak keamanan yang menangani kasus ini hingga tuntas,” paparnya.
Putra Moskona yang akrab dipanggil Agus itu juga menegaskan bahwa pihaknya sangat tidak setuju dengan apa yang terjadi dan sangat menyesalkan dengan apa yang terjadi yang menewaskan saudara-saudara kita yang tidak bersalah.
Dan sebagai umat beragama diajarkan dalam Alkitab bahwa yang diutamakan dalam hubungan antar manusia yaitu hal kasih,” ujar Agus Orosomna mengingatkan. (01,02-IP)