Views: 123
Hanya 8,5 Tahun Pimpin Teluk Bintuni, Buah Tangan Bupati Petrus Kasihiw Kini Dinikmati Masyarakat
BINTUNI, InspirasiPapua.id- Meski hanya memimpin Teluk Bintuni 8,5 Tahun, buah tangan Bupati Teluk Bintuni Dr. Petrus Kasihiw kini dinikmati dan dirasakan manfaatnya oleh rakyat Teluk Bintuni.
Ketua Forum Anak Asli 7 Suku Peduli Otsus Kabupaten Teluk Bintuni (FORAPELO), Agus Orosomna, S.H., memberikan apresiasi kepada Bupati Teluk Bintuni, Dr. Ir. Petrus Kasihiw, M.T., dan Wakil Bupati, Matret Kokop, S.H., atas dedikasi mereka dalam membangun dan memajukan Kabupaten Teluk Bintuni.
Kepemimpinan keduanya dinilai telah membawa perubahan signifikan di berbagai sektor, dari infrastruktur hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, pendidikan dan kesehatan gratis.
Dalam wawancara dengan wartawan, Sabtu (3/8/2024), Agus Orosomna memberikan apresiasi berbagai kemajuan yang telah dicapai di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati.
Menurut Agus, Bupati Petrus Kasihiw dan Wakil Bupati Matret Kokop tidak hanya bekerja keras dalam membangun infrastruktur fisik, tetapi juga berfokus pada peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat Bintuni termasuk pendidikan dan kesehatan gratis.
“Kita bisa lihat di bawah kepemimpinan beliau, Bintuni sudah banyak mengalami perubahan, baik itu pembangunan infrastruktur, ekonomi sosial, dan kesehatan serta pendidikan,” ujar Agus Orosomna.
Ia menambahkan bahwa pembangunan yang dilakukan selama ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kualitas hidup dan aksesibilitas di daerah terpencil.
Pembangunan Infrastruktur dan Sosial Ekonomi, Agus Orosomna menjelaskan lebih lanjut tentang beberapa proyek pembangunan yang telah dilakukan oleh Bupati Petrus Kasihiw dan Wakil Bupati Matret Kokop. Salah satu proyek besar adalah pembangunan Pelabuhan Rakyat Sumuri yang telah meningkatkan konektivitas dan akses transportasi laut bagi masyarakat setempat.
Pembangunan ini mempermudah distribusi barang dan jasa, Sehingga berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Selain itu, pembangunan jalan dua jalur SP 5 sampai SP 1 dan pembukaan jalan yang menghubungkan berbagai kampung di wilayah terisolir seperti Bintuni ke Moskona Utara dan Moskona Timur serta jalan Merdey ke Masyeta serta jalan Bintuni ke Merdey sudah menggunakan jalan rigit atau jalan beton.
Tentunya dengan terbukanya jalan ini telah memberikan akses yang lebih baik bagi masyarakat.
Proyek ini tidak hanya memudahkan mobilitas warga, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi komunitas lokal,” papar Agus panggilan akrab Ketua FORAFELO itu.
Ketua FORAPELO itu juga menyebutkan bahwa dengan terbukanya akses jalan ke Moskona maka masyarakat dapat menghemat Carter pesawat di wilayah pegunungan yang selama ini terjadi.
“Dengan harga Carter puluhan juta sekali Carter dan ratusan juta yang harus dikeluarkan masyarakat per tahunnya.
Disamping membuka akses jalan di wilayah Moskona, kata Agus Petrus Kasihiw dan Matret Kokop juga membuka akses ke Wilayah Utara Bintuni yaitu daerah Sebyar seperti jalan ke arah distrik Aranday dan Yakora.
Sementara di bagian Selatan Teluk Bintuni Piet-Matret juga membangun akses jalan dari Aroba ke Yaru yang rencananya akan tembus ke Babo.
Sedangkan jalan dari Bintuni ke Idoor juga berhasil dibangun,” ungkap Agus Orosomna.
Lebih jauh Agus memaparkan keberhasilan Piet-Matret dalam sektor lain seperti kesehatan, yaitu pembangunan Rumah Sakit Pratama Babo Raya.
“Dimana ini menjadi tonggak penting dalam meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat pesisir yang jauh dari rumah sakit Bintuni.
Keberadaan rumah sakit Pratama Babo Raya ini memastikan bahwa warga Distrik Babo dan distik-distrik sekitarnya mendapatkan pelayanan medis yang memadai dan berkualitas tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke pusat kota Bintuni,” terang Agus.
Tidak hanya infrastruktur dasar yang menjadi perhatian dari Piet-Matret, kata Agus tetapi Bupati Petrus Kasihiw dan Wakil Bupati Matret Kokop juga menunjukkan komitmen mereka dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan dan budaya melalui pembangunan masjid dan gereja di seluruh pelosok Teluk Bintuni.
“Selain pembangunan fisik, pemerintah daerah juga memberikan perhatian besar pada pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama melalui dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Program bantuan modal UMKM bagi mama-mama Papua merupakan salah satu inisiatif yang diharapkan dapat mendorong kemandirian ekonomi dan meningkatkan pendapatan keluarga dengan menggelontorkan dana milyaran rupiah.
“Pemberdayaan masyarakat adat 7 Suku dilakukan dengan membangun kantor LMA 7 Suku dan kantor LMA di setiap suku yang ada di Bintuni,” jelas Agus.
Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat peran lembaga adat dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal, serta menjadi wadah untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat adat.
Pendidikan vokasi bagi anak-anak asli 7 suku juga menjadi salah satu fokus utama. Program ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan generasi muda, sehingga mereka siap bersaing di pasar kerja dan berkontribusi pada pembangunan daerah.
Di bawah kepemimpinan Bupati Petrus Kasihiw dan Wakil Bupati Matret Kokop, Kabupaten Teluk Bintuni telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam berbagai aspek.
Dukungan dan apresiasi dari FORAPELO mencerminkan keyakinan bahwa upaya pembangunan yang dilakukan selama ini telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, Teluk Bintuni diharapkan terus berkembang menjadi daerah yang maju, sejahtera, dan berkeadilan.
“Terkait keberhasilan Piet-Matret membangun kabupaten Teluk Bintuni maka sudah sepantasnya pemimpin berikut yang melanjutkan apa yang sudah dibuat Piet-Matret adalah pemimpin yang memiliki 4 (empat) kriteria yaitu pertama memiliki pengetahuan yang mendalam tentang bidang yang dipimpin.
Kedua, memiliki ketrampilan kepemimpinan seperti komunikasi,pengambilan keputusan, manajemen komplik dan kemampuan untuk membangun serta memotivasi tim.
Kemudian ketiga yaitu memiliki seni memimpin yaitu memiliki kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi orang lain serta kecerdasan emosional untuk.memahami dan merespon perasaan dan kebutuhan tim.
Sedangkan keempat yaitu memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat berdasarkan pengalaman, insting dan penilaian situasi yang cepat.
Serta masukan semua elemen ini membantu seorang pemimpin untuk menjadi lebih efektif dalam memimpin tim dan mencapai tujuan organisasi,” papar Agus. (Inspirasi Papua.id)