Dari Bintuni untuk Moskona: Agustinus & Eduard Orocomna Sentuh Hati 300 KK Pengungsi

Dari Bintuni untuk Moskona — Agustinus dan Eduard Orocomna menyerahkan bantuan bagi 300 KK pengungsi di Posko Induk Kampung Lama, wujud nyata kepedulian dan solidaritas bagi saudara-saudara terdampak konflik. (ist/Inspirasi Papua)
Bagikan berita ini

Views: 253

Agustinus Orocomna & Eduard Orocomna Tinjau 300 KK Pengungsi Moskona: Ajak Semua Pihak Peduli dan Turut Membantu

 

BINTUNI, PAPUA BARAT — Suasana haru menyelimuti Posko Induk Pengungsian di Kampung Lama, Teluk Bintuni, Selasa (4/11/2025) sore. Sekitar 300 kepala keluarga atau 500 jiwa dari Distrik Moskona Utara dan Moskona Utara Jauh kini menempati posko tersebut setelah harus meninggalkan kampung halaman akibat konflik antara aparat TNI dan KKB.

Kedatangan Anggota DPR Papua Barat Fraksi Otsus Agustinus Orocomna, SH saat masa reses III Tahun 2025 di kabupaten Teluk Bintuni bersama anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) Eduard Orocomna, membawa sedikit kehangatan di tengah duka para pengungsi. Selain meninjau langsung kondisi warga, keduanya juga menyerahkan bantuan bahan makanan (sembako) sebagai wujud kepedulian terhadap sesama.

Seruan Kepedulian dan Persatuan

Dalam kesempatan itu, Agustinus Orocomna menyampaikan rasa prihatin mendalam atas musibah yang menimpa warga di dua distrik tersebut. Ia menegaskan bahwa persoalan kemanusiaan seperti ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.

“Persoalan ini bukan hanya menjadi perhatian pemerintah kabupaten saja, tetapi semua pihak harus berpartisipasi membantu para pengungsi. Saya juga mengajak seluruh intelektual Moskona Utara dan Moskona Utara Jauh untuk bersatu mendukung proses pemulihan yang ada,” ujar Agustinus dengan nada tegas namun penuh empati.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga komunikasi antara aparat keamanan, pemerintah distrik, dan para tokoh masyarakat agar proses evakuasi dan penanganan pengungsi berjalan baik.

Menurutnya, warga sementara dapat tinggal di kota Bintuni hingga situasi di daerah asal benar-benar aman dan kondusif.

“Jangan sampai ada warga masyarakat yang korban. Kita semua harus menjaga agar masyarakat bisa kembali ke rumahnya dengan selamat ketika suasana sudah aman,” tambahnya.

Langkah Nyata dan Harapan dari MRPB

Sementara itu, Eduard Orocomna menyampaikan rasa syukur karena dapat mendampingi Agustinus Orocomna melihat langsung kondisi pengungsi. Ia menilai kunjungan itu penting untuk memastikan bantuan kemanusiaan tersalurkan dengan tepat.

“Kami datang bukan sekadar membawa sembako, tapi juga membawa pesan kepedulian. Saat ini, para pengungsi membutuhkan makanan, minuman, dan terutama perhatian dari kita semua. Mari bersama-sama bantu mereka,” ucap Eduard dengan penuh haru.

Bantuan yang diserahkan berupa beras, mi instan, gula, air mineral, dan kebutuhan pokok lainnya. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Agustinus Orocomna kepada Kepala Distrik Moskona Utara Jauh, Mariyus Orocomna, SE, disaksikan langsung para pengungsi yang tampak terharu.

Suara dari Lapangan: Hidup di Tengah Ketidakpastian

Kepala Distrik Moskona Utara Jauh, Mariyus Orocomna, menjelaskan bahwa jumlah pengungsi terus bertambah. Saat ini, sebanyak 300 KK (500 jiwa) telah tiba di Bintuni, namun masih ada warga yang tertinggal di distrik asal.

“Kami sudah menyiapkan sembilan mobil untuk menjemput warga yang masih tertinggal. Karena kami belum tahu kapan situasi di Moskona kembali aman,” ujarnya.

Ia memperkirakan para pengungsi akan tinggal di kota Bintuni selama 3–4 bulan ke depan, sembari menunggu kondisi di kampung halaman stabil. Pemerintah distrik bersama tenaga medis dan guru juga sudah bersiap memberikan layanan kesehatan dan pendidikan bagi anak-anak pengungsi di lokasi penampungan.

Mariyus pun berharap agar Pemerintah Provinsi Papua Barat, khususnya Gubernur, bisa turun langsung melihat kondisi warga yang mengungsi dan memberikan bantuan tambahan.

“Kami butuh perhatian dan bantuan nyata dari pemerintah provinsi. Kondisi ini tidak mudah, tetapi kami berusaha agar semua warga tetap kuat dan tabah,” ucapnya dengan nada penuh harap.

Dari Bintuni untuk Moskona

Kunjungan kemanusiaan ini menjadi pengingat bahwa di tengah konflik, solidaritas dan kasih sesama adalah kekuatan utama masyarakat Papua.

Melalui kepedulian yang tulus dari para pemimpin daerah dan dukungan semua pihak, harapan baru perlahan tumbuh di tengah derita.

Sebagaimana pesan Agustinus Orocomna, “Ketika satu saudara kita tertimpa musibah, seluruh masyarakat Papua ikut merasakannya. Mari bersama-sama membantu mereka, karena kemanusiaan tidak mengenal batas wilayah.”

Reporter: Muris Ahmad/Inspirasi Papua

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

***** < .jpg"/img> ***** ***** *****