Views: 455
Merajut Kebhinekaan di Tanah Sisar Matiti: Bintuni Semarakkan Karnaval Budaya HUT RI Ke-80
Klik vidio karnaval:
https://www.facebook.com/share/v/1aRKwdSyMV/
BINTUNI – Senin sore, 11 Agustus 2025, langit Bintuni seakan ikut tersenyum menyambut iring-iringan karnaval budaya Nusantara. Ribuan warga tumpah ruah di pinggir jalan, menyaksikan parade warna-warni budaya dari berbagai penjuru negeri, yang berpadu di satu panggung besar bernama Indonesia.
Start di depan Kantor Klasis Teluk Bintuni, para peserta melangkah mantap menuju Alun-Alun Gelanggang Argosigemerai SP-5, Distrik Bintuni Timur. Dari pukul 15.00 WIT hingga senja merayap, denting musik, derap langkah, dan kibaran bendera merah putih menyatu dalam harmoni.
Bukan sekadar pawai, karnaval ini adalah potret nyata Bintuni sebagai miniatur Indonesia. Ada paguyuban Bugis, Jawa, Madura, Buton, Batak, Papua, Minahasa, hingga Maluku, masing-masing tampil dengan pakaian adat, tarian khas, dan senyum ramah. Mereka yang sehari-hari hidup berdampingan di Tanah Sisar Matiti, hari itu berdiri di jalanan, menunjukkan betapa indahnya persaudaraan dalam keberagaman.
Di sisi lain, barisan kendaraan roda dua dan empat yang dihiasi bendera merah putih turut mempercantik suasana. Setiap kibaran bendera seolah menyampaikan pesan: “Kita berbeda-beda, tapi kita satu — Indonesia.”
Untuk menjaga kelancaran dan keamanan jalannya acara, Kasat Lantas Polres Teluk Bintuni Iptu Yusuf Manilet memimpin langsung pasukannya. Bersama anggota Satpol PP dan Dinas Perhubungan, mereka memastikan setiap ruas jalan aman bagi peserta dan penonton. “Kami ingin semua warga bisa menikmati karnaval ini dengan tertib, aman, dan bahagia,” ujarnya singkat di sela-sela pengaturan lalu lintas.
Karnaval budaya ini bukan hanya tentang kostum indah atau atraksi memukau. Lebih dari itu, ia adalah pengingat bahwa kemerdekaan yang kita rayakan di HUT RI Ke-80 ini lahir dari persatuan, kerja sama, dan semangat gotong royong.
Di tengah langkah peserta yang menapaki aspal, di tengah tawa anak-anak yang berlarian mengejar balon merah putih, ada denyut nasionalisme yang mengalir. Bintuni hari itu, sekali lagi, menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya ada di peta — ia hidup di hati setiap warganya. Laporan: Redaksi Kadate/Inspirasi Papua