Views: 12
Kerja Sama Dengan Pemda Demak, Diharapkan Kemiskinan Ekstrim Di Teluk Bintuni Tertanggulangi
DEMAK, InspirasiPapua.id- Penandatanganan Kerja Sama Pemerintah Daerah Kabupaten Demak dengan Teluk Bintuni, Kamis (26/01/2023) dalam bidang pengolahan hasil perikanan untuk memberdayakan masyarakat guna meningkatkan perekonomian mereka dalam upaya menanggulangi kemiskinan ekstrem di kabupaten Teluk Bintuni.
Penandatanganan kerja sama itu dilaksanakan di Demak Jawa Tengah yang disaksikan langsung oleh Kementrian Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) RI dan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
Wakil Bupati Teluk Bintuni Matret Kokop, SH mengatakan bahwa melalui penandatanganan dokumen kerja sama antara Pemda Kabupaten Demak dan Kabupaten Teluk Bintuni diharapkan akan terwujud simbiosis mutualisme untuk peningkatan kapasitas perekonomian masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem di kabupaten Teluk Bintuni.
“Selain itu, dapat mengembangkan sumber daya yang dimiliki Teluk Bintuni terutama di pesisir yaitu besarnya luasan Mangrove dan hasil perikanan yang melimpah seperti kepiting, ikan, kerang, udang, dan lainnya.
Potensi Kabupaten Teluk yang dimiliki saat ini baik yang ada di pegunungan dan pesisir perlu dikelola melalui kerjasama antar pihak.
Kemudian dengan adanya infrastruktur yang sudah baik di Papua Barat dari Manokwari ke Teluk Bintuni maka diharapkan pemasaran produk-produk unggulan kabupaten Teluk Bintuni akan menjadi lebih mudah dan cepat serta perekonomian masyarakat di kabupaten Teluk Bintuni dapat lebih meningkat,” papar Wakil Bupati Matret Kokop, SH, Kamis (26/01/2023).
Pada saat dirinya menyampaikan sambutan pada acara penandatanganan dokumen kerja sama antara Pemda Kabupaten Demak dan Kabupaten Teluk Bintuni di Demak Jawa Tengah.
Ditempat yang sama Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) Eko Sri Haryanto menyampaikan selamat kepada pihak- pihak yang telah berperan aktif dalam Penandatanganan Dokumen Kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Demak dan Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Bintuni.
Dalam sambutannya Eko Sri Haryanto mengatakan bahwa kerjasama tersebut merupakan gerbang pertama menuju keberhasilan mensejahterakan masyarakat di Teluk Bintuni.
Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal itu mengakui bahwa luasan Teluk Bintuni hampir setara dengan luasan Provinsi Jawa Tengah disertai pegunungan dan pesisir.
“Dari 62 daerah tertinggal di Indonesia itu ada 30 Kabupaten berasal dari Papua. Maka diperlukan berbagai input pembangunan baik dari segi sumber daya manusia, infrastruktur, perekonomian, dan lainnya.
Sedangkan target RPJMN dalam menurunkan persentase penduduk miskin di daerah tertinggal dari 25,5% menjadi 23,5 – 24%. Dengan adanya penurunan angka kemiskinan di Teluk Bintuni menjadi 21% perlu dipertahankan dan dikembangkan pada tingkat Provinsi di Papua.
Selain itu di daerah tertinggal diperlukan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 58,8 menjadi 61,7 – 62,2%,” ujarnya.
Lanjut Eko Sri Haryanto bahwa sementara kebijakan dan strategi pembangunan dilakukan dengan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan berbasis keunggulan wilayah.
“Apabila potensi pasar besar, maka dijaga kuantitas dan kualitasnya dalam bentuk manajemen, produksi, komunikasi dan sebagainya. Kemudian dilanjutkan kontinuitas potensi ekspor dan kesiapan peraturan,” tambahnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Demak Akhmad Sugiharto dalam pembukaan acara menyampaikan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan kerja sama tersebut yaitu: pertama, mewujudkan sinergi, kerjasama, dan peningkatan kualitas pelayanan pada masyarakat utamanya di Kabupaten Demak.
“Kedua, mewujudkan kabupaten Demak yang bermartabat, maju, dan sejahtera, ketiga, mewujudkan percepatan pembangunan kabupaten Demak dan kabupaten lainnya,” kata Sekda Demak.
Kemudian di tempat yang sama Bupati Demak Hj. Eisti’anah juga mengatakan bahwa melalui pembaruan penambahan poin-poin kerjasama kabupaten Demak dengan kabupaten Teluk Bintuni merupakan bentuk pelaksanaan amanah Presiden dalam pemerataan sehingga tidak boleh ada daerah yang tertinggal.
“Kami berharap dengan kerjasama pengolahan hasil perikanan bisa saling mengisi kekurangan kelebihan dari Kabupaten Demak dan Teluk Bintuni maupun stakeholder terkait.
Selain itu, pentingnya untuk pengurangan stunting pada masyarakat, perkembangan teknologi dalam peningkatan hasil tangkapan maupun produksi sumberdaya terutama bidang perikanan serta peningkatan kualitas pelayanan masyarakat,” tutur Bupati Demak itu.
Hadir dalam kegiatan tersebut Mety Susanty Sesditjen PPDT, Sofyan Hanafi Dir. PP Sarana dan Prasarana, Sumarlan Dir. PP SDA dan Lingkungan dan Dimposma Sihombing Dir. PP Sosial, Budaya dan Kelembagaan.
Sementara dari Kementerian KKP yang hadir Direktur Pengolahan dan Bina Mutu KKP Ir. Widya Rusyanto, M.Si, Direktur Logistik KKP diwakili oleh Koordinator Jhoni Haryono, Asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan dan Mobilitas Spasial, Kemenko PMK diwakili oleh Koordinator Melki.
Serta hadir pula Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Teluk Bintuni Drs. H. Haris Taher kaitam, M.Si, Sekretaris Daerah Demak Akhmad Sugiharto.
Acara diakhiri dengan penandatanganan kerjasama dan kunjungan ke sentra pengasapan ikan di Wonosari Asap Indah. (ahd-IP)