Views: 19
Korem 182 Jazirah Onim Laksanakan Latihan Gabungan Penanggulangan Bencana Banjir Selama 3 hari Di Bintuni
BINTUNI, InspirasiPapua.id- Korem 182 Jazirah Onim (JO) melaksanakan latihan gabungan penanggulangan banjir di Bintuni selama 3 hari yang dimulai pada hari Selasa (11/6/2024) hingga Kamis (13/6/2024).

Latihan gabungan itu diikuti prajurit Korem 182/JO bersama prajurit Kodim 1806/Teluk Bintuni, anggota Polres Teluk Bintuni, anggota Brimob, Basarnas serta PMI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satpol PP dam Dinas Kominfo Kabupaten Teluk Bintuni serta Tim Medis RSUD Teluk Bintuni.
Sebelum apel gabungan sebagai tanda dimulainya pelatihan dimulai, terlebih dahulu peserta latihan yang jumlahnya kurang lebih 100 orang itu mengikuti Breafing yang dipimpin oleh Kasdam XVIII/Kasuari Brigjen TNI Yusuf Ragainaga bertempat di Gedung Sasana Karya Kantor Bupati Teluk Bintuni sekaligus menyematkan tanda peserta latihan kepada perwakilan dari peserta pelatihan yang telah ditunjuk.
Usai breafing kemudian dilanjutkan dengan apel gelar kesiapan penanggulangan bencana alam banjir di Teluk Bintuni yang merupakan wilayah Korem 182/JO tahun anggaran 2024.
Apel gelar kesiapan penanggulangan bencana alam banjir dipimpin oleh Komandan Korem 182/JO Kolonel Inf. Kartawijaya yang berlangsung di depan Kantor Bupati Teluk Bintuni Bumi Saniari SP-3 Distrik Manimeri.
Komandan Korem (Danrem) 182/JO Kolonel Inf. Kartawijaya ketika memberikan amanat mengatakan bahwa Korem merupakan komando pelaksana Kodam yang memiliki 4 kewilayahan yang memiliki tanggung jawab di 6 kabupaten dan salah satunya adalah kabupaten Teluk Bintuni.
Pelatihan ini dilakukan untuk mengimplementasikan kemampuan dan ketrampilan secara ril di lapangan ketika suatu saat menghadaoi situasi dan kondisi bencana alam yang sebenarnya.
Kegiatan Latihan Kesiapan Penanggulan bencana alam ini mengusung tema “Korem 182/JO melaksanakan operasi bantuan penanggulangan bencana alam di wilayah Papua Barat”.
Pada kesempatan itu Danrem 182/JP itu menekankan beberapa hal kepada seluruh peserta yaitu agar memanfaatkan waktu dalam Latihan sebagai sarana berkoordinasi, melatih serta mengasah kemampuan masing-masing satuan dalam rangka ketika menghadapi kondisi bencana alam yang sebenarnya.
“Laksanakan latihan dengan penuh semangat sehingga latihan ini dapat berjalan lancar dan dapat memberikan Gambaran bagi kita semua bagaimana menghadapi bencana alam yang sebenanarnya,” ujar Danrem 182/JO.
Danrem 182/JO Kolonel Inf. Kartawijaya juga menegaskan bahwa Latihan yang akan dilakukan itu merupakan suatu tahapan dalam rangka mengecek persiapan personil dan materil dari seluruh jajaran instansi TNI, Polri, Dinas-Dinas, Organisasi yang terlibat dalam rangka Latihan penanggulangan bencana tersebut.
“Sehingga diharapkan dengan adanya Latihan penanggulangan bencana ini kita semua bisa melihat kemampuan kita semua. Dan marilah kita sama-sama melakukan Latihan ini dengan penuh semangat dan motivasi yang tinggi dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kita kekuatan dan melindungi kita selama Latihan berlangsung,” tutup Danrem 182/JO.
Sementara itu usai apel gabungan gelar kesiapan penanggulangan bencana alam banjir di tempat yang sama Kasdam XVIII/Kasuari Brigjen TNI Yusuf Ragainaga ketika diwawancarai wartawan mengatakan bahwa tujuan dari latihan kesiapan penanggulang bencana alam banjir di Bintuni itu untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan guna penanggulang saat terjadi bencana yang sesungguhnya.
“Dimana Danrem dan Kapolres bisa mengambil keputusan militer dalam rangka penggulangan bencana.
Latihan penanggulangan bencana ini dilaksanakan selama 3 hari dengan melibatkan unsur Pemda Teluk Bintuni, unsur terkait TNI Polri dan masyarakat yang ada ketika menghadapi bencana,” ujar Kasdam.
Kasdam XVIII/Kasuari itu juga menjelaskan Bintuni dijadikan sebagai tempat latihan penanggulangan bencana banjir karena analisis dari Kodam bahwa ada beberapa wilayah di Papua Barat adalah daerah rawan bencana salah satunya di Bintuni.
Disamping daerah lainnya seperti kabupaten Pegaf, Manokwari Selatan itu juga dilakukan latihan gabungan sampai saat ini.
Sehingga dari unsur Pemda, TNI, Kepolisi⁹an, BPBD itu diharapkan ada koordinasi, sinkronisasi atau kerja sama bila terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan yaitu apabila terjadi bencana minimal koordinasi kegiatan penanggulangan bisa cepat dilaksanakan,” papar Kasdam.
Kasdam XVIII/Kasuari juga mengatakan bahwa setelah dilakukan gladi kemudian dilanjutkan dengan gelar apel kesiapan untuk melihat kemampuan di daerah sebesar apa.
“Dengan situasi sekarang sering terjadi hujan pada malam hari lalu terjadi banjir. Misalnya Kalau kita lihat jalan dari Manokwari ke Bintuni itu sering banjir.
Maka situasi-situasi ini kita harus tanggulangi dengan melakukan latihan minimal para peserta latihan dapat memahami, sinkronisasi serta bekerja sama.
Dan begitu menghadapai situasi yang nyata maka mereka sudah siap untuk bergerak. Sebenarnya bencana alam ini ada banyak mecamnya diantaranya bencana longsor banjir serta bencana-bencana yang lain.
Karena situasi di Papua Barat termasuk Teluk Bintuni sering sekali terjadi banjir salah satu contohnya di daerah Yakora.
Sehingga hal-hal yang nyata ini harus kita latihkan sehingga pada saat terjadi bencana alam maka dari TNI yang terdiri dari angkatan darat, angkatan udara dan angkatan laut, polisi, Pemda melalui OPD terkait seperti Badan Penanganan Bencana Daerah.
Termasuk masyarakat setempat serta Ormas yang ada bagaimana bekerja sama untuk saling membantu terutama menyelamatkan orang yang terkena bencana.
Serta bagaimana menangani pengungsian dan muaranya nanti itu kembali ke Pemda.
Latihan penanggulangan bencana alam ini kita lakukan selama 3 hari dan kalau memingkinkan nanti kita koordinasikan dengan pemda mungkin diperlukan ada lagi pelatihan penanganan longsor.
Contohnya di Manokwari SP10 terjadi bencana banjir itu bagaimana kita sama-sama mengatasinya. Artinya hal-hal yang terjadi di daerah bagaimana sama-sama kita berikan bantuan caranya adalah kita berlatih.
Adapun peserta pelatihan ada 100 lebih yang terdiri dari 50 orang dari Kodam, Rindam 25 orang, Korem terdiri dari Danrem dan stafnya sebanyak 25 orang. Serta ditambah dari Satuan Kodim dan Polres serta Brimob, Basarnas, Satpol PP, BPBD, Kominfo Kabupaten teluk Bintuni dan PMI Teluk Bintuni.
Sedangkan dari Pemda diwakili Plt. Sekda Frans N. Awak kepada wartawan mengatakan bahwa dirinya memberikan apresiasi yang tinggi kepada TNI yakni Danrem 182/JO yang menggagas latihan gabungan penanggulangan bencana alam banjir di Bintuni.
Sekda Teluk Bintuni itu mengakui di wilayah Teluk Bintuni ada beberapa titik yang rawan bencana terutama bencana banjir.
“Kami memberikan apresiasi kepada Korem 182/JO dan Kodim 1806/Teluk Bintuni serta semua pihak berkolaborasi untuk melakukan penanggulangan bencana alam banjir.
Dimana kami percaya dengan pelatihan ini masing-masing dapat mengambil peran ketika terjadi bencana alam.
Terima kasih kami sampaikan atas adanya latihan penanggulangan bencana alam ini. Dukungan Pemda Teluk Bintuni yang akan kita lakukan yaitu pertama membantu fasilitas kepada peserta yang akan digunakan dalam latihan gabungan ini. Kedua peralatan dari dinas teknis yang juga siap membantu dalam pelatihan tersebut.
Hadir dalam Gelar Apel Kesiapan Penanggulangan bencana Plt. Sekda Teluk Bintuni Drs Frans Awak mewakili Bupati, Kasdam XVIII/Kasuari Brigjen TNI Yusuf Ragainaga, Danrem 182/JO Kolonel Inf. Kartawijaya, Dandim 1806/Teluk Bintuni Letkol Inf. Teguh Eko Efendi, Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Dr. H. Choiruddin Wachid, Kepala BPBD Kabupaten Teluk Bintuni Benoni Tiri, SH serta undangan lainnya.
Pantauan media ini, Kasdam XVIII/Kasuari didampingi Danrem 182/JO, Dandim 1806/Teluk Bintuni Dandim 1806/Teluk Bintuni Letkol Inf. Teguh Eko Efendi serta Plt. Sekda Frans Awak dan Kepala BPBD Kabupatenm Teluk Bintuni Benomi Tiri, SH meninjau dari dekat fasilitas yang akan digunakan dalam pelatihan termasuk kesiapan tim medis. (InspirasiPapua.id)