Views: 28
BINTUNI, InspirasiPapua.id– Satu lagi putra asli Teluk Bintuni yang berhasil naik level dalam bekerja di LNG Tangguh yaitu Bertholomeus Patiran, salah satu lulusan angkatan pertama (Batch-1) Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni (P2TIM-TB).
Putra Sebyar itu berasal dari Distrik Weriagar yang letaknya di Bagian Utara Kabupaten Teluk Bintuni.
Bertholomeus Patiran dalam menerapkan ilmu yang diperolehnya dari P2TIM-TB, mulanya dirinya bekerja di salah satu project LNG Tangguh sebagai tenaga Assistant Scaffolder dan kini Bertholomeus Patiran telah naik level sebagai Scaffolding Operator buah dari kerja keras, kegigihan dan kesabarannya selama bekerja.
Awalnya Bertholomeus menerima telepon dari salah satu panitia penerimaan calon siswa tentang adanya seleksi calon siswa baru di P2TIM-TB dan apabila lulus tes/seleksi maka akan mengikuti program pelatihan selama tiga bulan serta ditempatkan di asrama selama masa pelatihan. Bertholomeus pun mengikuti seleksi dan dirinya dinyatakan Lulus seleksi.
Selama mengikuti pelatihan di P2TIM-TB, Bertholomeus mengungkapkan bahwa dia banyak sekali mendapatkan pelajaran, salah satunya mengenai dunia project. Selain itu dia juga belajar untuk lebih disiplin waktu. “Semua yang saya dapatkan selama mengikuti pelatihan di P2TIM-TB dapat merubah sikap dan karakter saya kearah yang lebih positif dan lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Segala bimbingan, kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, dan lain-lain sangat membantu saya di dunia kerja”, ungkap Bertholomeus Patiran, belum lama ini kepada wartawan di Bintuni melalui pesan WhatsApp miliknya.
Bertholomeus juga menceritakan bahwa setelah lulus dari P2TIM-TB, dia lalu diterima oleh salah satu perusahaan yang beroperasi di salah satu project di LNG Tangguh sebagai Assistant Scaffolder. “Saya bekerja sebagai scaffolder, yaitu membuat perancah atau lantai kerja untuk pekerjaan bolting, welder, isolasi dan berbagai macam pekerjaan lain yang membutuhkan lantai kerja diatas ketinggian”, ungkap nya.
Dia juga mengatakan bahwa apa yang dia kerjakan dan temui di dunia kerja tidak jauh berbeda dengan apa yang telah dipelajarinya di P2TIM-TB karena semua yang dipelajari memang benar seperti apa yang dia temui di dunia kerja saat ini.
“Saya hanya merubah mental saya saja demi menyesuaikan diri dengan teman-teman kerja karena mereka berasal dari daerah yang berbeda serta latar berbeda dan tentunya memiliki perilaku berbeda. Banyak sekali suka dan duka ketika bekerja dengan rekan-rekan lainnya. Saya bangga dengan rekan kerja saya karena dapat menjaga kekompakan tim sehingga pekerjaan kami dapat terselesaikan dengan hasil yang baik.”
Setelah sekian lama bekerja sebagai Assistant Scaffolder di tempatnya bekerja, Bertholomeus berkesempatan untuk mengikuti seleksi/assessment untuk naik level sebagai Scaffolding Operator. Ketika hendak masuk kedalam ruangan assessment dia menceritakan bahwa awalnya dia merasa gugup dan agak gementar. Tetapi setelah assessment dimulai, semua perasaan itu hilang seketika karena menurutnya semua pertanyaan yang diberikan selama assessment sama seperti saat dia berada di P2TIM-TB dan juga ketika di site/tempat kerja nya.
“Pesan saya untuk adik-adik yang saat ini masih menempuh pendidikan di P2TIM-TB agar tetap bersemangat dalam mengikuti pelatihan karena pemerintah telah mendirikan tempat pelatihan tersebut demi membangun Sumber Daya Manusia (SDM) generasi penerus kabupaten Teluk Bintuni yang maju, produktif dan berdaya saing dengan memiliki berbagai macam sertifikat nasional dan internasional sebagai pegangan untuk masuk bekerja di Dunia Industri Minyak Dan Gas. Pada kesempatan ini saya pribadi juga ingin berterimah kasih kepada semua trainer-trainer P2TIM-TB yang telah membekali kami sewaktu kami masih menjalani training di P2TIM-TB,” pungkas Patiran. (01-IP)