BINTUNI, InspirasiPapua.id- Saat ini ULP PLN Bintuni gencar mengganti kWh meter tua yang usianya sudah di atas 10 tahun, kWh meter rusak, kWh meter masuk daftar penarikan dari peredaran serta juga kWh meter akurasi rendah.
Manager ULP PLN Bintuni Alfonso Siahaan.(IP-IST)
Diperkirakan pihak ULP PLN Bintuni mengganti meteran yang masuk dalam kriteria tersebut sebanyak 1.500 meteran yang akan dilaksankan hingga pertengan bulan Desember 2022.
Manager ULP PLN Bintuni Alfonso Siahaan mengatakan bahwa saat ini PLN gencar melakukan pemeliharaan kWh meter untuk menekan angka kerugian akibat dari penggunaan meter yang tidak akurat lagi.
“Kegiatan ini kami fokuskan di kota Bintuni meliputi distrik Bintuni, Manimeri serta distrik Tuhiba. Target kami di bulan ini sampai pertengahan Desember 2022 dapat direalisasikan pergantian 1.500 meteran baru,” ungkap Alfonso Siahaan kepada wartawan di Bintuni.
Manager ULP PLN Bintuni itu juga menyebutkan bahwa untuk distrik Babo pergantian meteran masih sebatas pada meteran yang mengalami kerusakan atau memang kWh meter yang ada di pelanmggakn PLM di sana sudah mati.
“Sementara untuk distrik Sumuri kegiatan ini masih belum diksanakan karena masih terkendala proses pengurusan bagi seluruh masyarakat dua kampung yang ada di sana yaitu kampung Tanah Merah dan kampung Saengga untuk menjadi pelanggan PLN,” papar Siahaan.
Alfonso Siahaan juga menambahkan bahwa untuk distrik Tomu dan Meyado sampai saat ini belum menjadi pelanggan PLN.
“Dengan pergantian/pemeliharaan kWh meter ini kami berharap pelanggan PLN tidak mengalami kerugian dan kami PLN juga mendapat pemasukan sesuai dengan pemakaian yang sebenarnya oleh pelanggan PLN,” ujarnya. (01-IP)