Views: 0
BINTUNI, InspirasiPapua.id– Para guru disekolah-sekolah harus membuka pola pikir orang tua murid soal Vaksinasi Covid-19 agar mereka mau anak-anak mereka divaksin.
“Selain itu bapak dan ibu guru agar menyampaikan kepada murid dan orang tua mereka bahwa vaksin itu bukan alat genosida, kalau itu alat genosida berarti kami ini sudah mati duluan atau pun vaksin itu adalah chip itu tidak benar.
Bapak dan ibu guru agar membuka pola berpikir mereka agar mereka tidak termakan hoaks. Saya punya tanggung jawab, bapak dan ibu guru serta kepala sekolah juga punya tanggung jawab. Jadi kita semua punya tanggung jawab untuk menyampaikan hal ini agar warga kita bisa divaksin,” ungkap Kapolres Teluk Bintuni AKBP Junov Siregar,SH, SIK, Kamis (13/01/2022).
Pada saat menghadiri Sosialisasi Percepatan Vaksin Covid-19 di Lingkungan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga (Dikbudpora) Kabupaten Teluk Bintuni dalam rangka Pemantapan Proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Tahun 2022 bertempat di SD Negeri Terpadu Bintuni.
Kapolres juga menuturkan bahwa dirinya sudah bertugas di Polres Teluk Bintuni selama 5 bulan yaitu dari tanggal 13 Agustus 2021 sampai saat ini.
“Dan sewaktu mau bertugas ke Bintuni selaku Kapolres saya diperintahkan oleh Kapolda Papua Barat agar membantu pemerintah daerah mengejar target capaian vaksinasi 70 persen.
Dan awal masuk di Bintuni capaian vaksinasi baru mencapai 17 persen padahal target kita ada sekitar 62 ribu sasaran.
Dimana saat itu sasaran kita baru 17 persen berarti baru ada sekitar 10 ribu sekian warga Bintuni yang telah divaksin.
Sampai akhir Desember tahun 2021 kita sudah mencapai 51 sekian persen. Dan saat ini sudah mencapai 52 koma sekian persen.
Artinya sudah ada 33 ribu warga masyarakat kabupaten Teluk Bintuni yang sudah divaksin untuk dosis satu.
Sehingga yang harus kami kejar bersama dengan pemerintah daerah sesuai dengan perintah Kapolda yaitu haru capai 70 persen,” ungkap Kapolres Junov Siregar.
Kapolres Bintuni itu juga menjelaskan bahwa sebenarnya tidak menutup kemungkinan sesuai keinginan pemerintah yaitu bisa mencapai target 100 persen.
“Jadi umur 12 tahun hingga 17 sudah saat ini sudah bisa divaksin. Untuk di wilayah pulau Jawa itu sudah dibuka untuk umur 11 tahun maka anak SD kelas satu sampai lanjut usia (Lansia) itu sudah bisa di vaksin.
Dan tidak menutup kemungkinan nanti anak bayi pun mungkin bisa divaksin seperti vaksin polio, umur 6 bulan hingga 11 bulan juga mungkin akan di suntikkan vaksin Covid-19.
Sehingga bapak dan ibu guru memiliki tugas cukup berat berhadapan dengan orang tua murid. Jadi kalau kita lihat perjalanan vaksinasi ini masih panjang,” papar Kapolres.
Kapolres juga mengatakan bahwa terkait berita hoaks atau kebohongan itu semua akan melalui proses jadi semua akan divaksin.
Saya optimis capaian vaksinasi di kabupaten Teluk Bintuni akan capai 100 persen. Dan saya pastikan empat tahap akan dilewati oleh penerima vaksin. Namun penerima vaksin tidak akan lolos ketika dia ada penyakit bawaan,” ujar Kapolres Junov.
Sosialisasi itu dihadiri Kapolres Teluk Bintuni AKBP Junov Siregar, SIK,SH, Sekretaris Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Teluk Bintuni Daniel Dudung, Kabag Ops Polres Teluk Bintuni Kompol Alexander Putra, SIK, Danramil 1806-01/Bintuni Lettu Cba SM Womsiwor.
Juga hadir Kapolsek Bintuni Iptu Muh. Irdyan.S. SH., Dokter Spesiaslis Penyakita Dalam dr. Jemi Tubung, Sp.PD , Seksi Survelens dan Imunisasi dari Dinas Kesehatan Teluk Bintuni Berliana Dolok Saribu serta beberapa Kepala Sekolah dari tingkat dasar hingga tingkat atas. (01-IP)