TP PKK Provinsi PB Gelar Sosialisasi Pendidikan Sex, Bahaya Narkoba Serta Stunting Kepada 250 Remaja Di Bintuni

Bagikan berita ini

Views: 72

TP PKK Provinsi PB Gelar Sosialisasi Pendidikan Sex, Bahaya Narkoba Serta Stunting Kepada 250 Remaja Di Bintuni

BINTUNI, InspirasiPapua.id- Tim penggerak PKK Provinsi Papua Barat bekerja sama dengan TP PKK Kabupaten Teluk Bintuni serta RSUD Bintuni dengan menggelar sosialisasi kepada 250 pelajar se kota Bintuni dan Manimeri dengan mengusung tema “Keluarga Indonesia Sehat Tanpa Narkoba, Sex Education pada Remaja sebagai upaya Pencegahan Pernikahan Dini dan Stunting menuju Keluarga Indonesia Sehat dan Harmonis di kabupaten Teluk Bintuni.

Ketua TP PKK Provinsi Papua Barat, Roma MP Waterpauw dalam sambutannya yang dibacakan Ketua Pokja IV TP PKK Provinsi Papua Barat mengatakan, masa remaja merupakan salah satu dari periode perkembangan manusia.

“Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak–kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, psikologis dan sosial.

Usia remaja dimulai pada usia 10–13 tahun dan berakhir pada usia 18–22 tahun. Remaja merupakan individu yang sedang mengalami proses pematangan seksual, perubahan jiwa serta perubahan ketergantungan menjadi relatif mandiri,” ungkap Roma MP Waterpauw, Sabtu (28/01/2023).

Pada saat dirinya membuka secara resmi kegiatan sosialisasi pendidikan sex, bahaya narkoba serta stunting yang dilaksanakan di Gedung Women and Child Sisar Matiti Bintuni.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Papua Barat itu juga mengatakan bahwa ancaman HIV/AIDS disebabkan perilaku seksual dan kesehatan reproduksi remaja muncul ke permukaan. Dimana diperkirakan 20-25 persen dari semua infeksi HIV di dunia terjadi pada remaja.

“Meskipun angka kelahiran pada perempuan berusia di bawah 20 tahun menurun, namun jumlah kelahiran pada remaja meningkat karena pendidikan seksual atau kesehatan reproduksi serta pelayanan yang dibutuhkan.

Bila pengetahuan mengenai Keluarga Berencana (KB) dan metode kontrasepsi meningkat pada pasangan usia subur yang sudah menikah, tidak ada bukti yang menyatakan hal serupa terjadi pada populasi remaja,” terangnya.

Ny.Roma MP Waterpauw juga menjelaskan bahwa kelompok populasi remaja sangat besar dan saat ini lebih dari separuh populasi dunia berusia di bawah 25 tahun dan 29 persen berusia antara 10-25 tahun.

“Generasi penerus bangsa harus sehat, cerdas, kreatif dan produktif jika anak-anak kita mengalami stunting akan berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ketika dewasa, stunting menyebabkan hambatan perkembangan kognitif dan motorik, tidak optimalnya ukuran fisik tumbuh serta gangguan metabolism.

Oleh karena itu pencegahan dan penanganan Stunting menjadi salah satu prioritas untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu manusia Indonesia yang tinggi, sehat, cerdas dan berkualitas,” paparnya.

Ketua TP PKK Provinsi PB juga mengatakan untuk permasalahan Narkoba di Indonesia masih merupakan sesuatu yang bersifat urgen dan kompleks, dalam kurun waktu satu dekade terakhir permasalahan ini menjadi marak.
“Dimana dampak dari penyalahgunaan narkoba tidak hanya mengancam kelangsungan hidup dan masa depan penyalahgunanya saja, namun juga masa depan bangsa dan negara tanpa membedakan strata sosial, ekonomi, usia maupun tingkat pendidikan.

Hal inilah yang menjadi kewaspadaan bagi kita, untuk selalu melakukan upaya, pencegahan pada berbagai tingkatan, karena kepedulian PKK pada generasi muda sehingga PKK mempunyai peran dalam menyelamatkan anak bangsa dari bahaya narkoba,” ujar Ny. Roma MP Waterpauw.

Ditempat yang sama Ketua TP PKK Kabupaten Teluk Bintuni, Ny.Priska Pricilia Kasihiw yang disampaikan melalui Ny.Ermy Killian selaku Ketua III diawal sambutannya menyampaikan terima kasih kepada TP PKK Provinsi Papua Barat yang telah melakukan kegiatan sosialisasi sehat tanpa narkoba serta sex education atau pendidikan sex.

“Kepada remaja sebagai upaya pencegahan pernikahan dini dan stunting menuju keluarga Indonesia sehat dan sejahera di Kabupaten Teluk Bintuni.
Dan semoga para pelajar dari beberapa sekolah yang ada di Bintuni yang mengikuti kegiatan ini bisa mengingat, memahami serta menerapkan dalam kehidupan sehari hari. Sehingga diharapkan para pelajar tersebut kedepan menjadi generasi yang baik,” pungkasnya.

Pantauan media ini pembicara berasal dari TP PKK Provinsi Papua Barat yaitu Ketua Pokja I dan IV serta Dokter Spesialis Kandungan Dokter Rudy Manibuy dari RSUD Bintuni. (amr-IP)

About Post Author

banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *