Views: 138
Rakerda GSJA Papua Barat Digelar di Bintuni: Satukan Visi, Bekerja Lebih Keras untuk Kemuliaan Tuhan
BINTUNI — Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Gereja Sidang-sidang Jemaat Allah (GSJA) Daerah se-Provinsi Papua Barat resmi bergulir selama tiga hari, mulai Rabu (15/10/2025). Tahun ini, GSJA Shekinah Teluk Bintuni dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan agenda akbar tingkat provinsi tersebut.
Kegiatan yang diikuti enam Badan Pengurus Wilayah (BPW) — yakni Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Fakfak, Kaimana, dan Teluk Wondama — berlangsung penuh semangat dan kebersamaan.
Turut hadir sekaligus membuka acara, Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy, bersama Pdt. Hanah Salfanay dari Badan Pengurus Daerah (BPD) GSJA Papua Barat, serta Pastor Andi Niko Sutandi dari Badan Pengurus Pusat (BPP) GSJA Indonesia.
Evaluasi dan Penyusunan Program 2026
Ketua Panitia Pelaksana, Pdt. Novi Eduard Paendong, menjelaskan bahwa Rakerda ini bertujuan untuk mengevaluasi program kerja tahun 2025 serta menyusun arah dan rencana pelayanan GSJA di tahun 2026.
“Rakerda ini menjadi momen penting untuk menyatukan langkah, memperkuat pelayanan, dan meningkatkan semangat dalam melayani Tuhan serta sesama,” ujarnya.
Tema: “Bekerja Lebih Keras” (1 Korintus 15:10)
Mengusung tema “Bekerja Lebih Keras”, Pdt. Hanah Salfanay menegaskan bahwa tema ini bukan sekadar slogan, melainkan panggilan iman bagi seluruh pelayan dan jemaat GSJA.
“Tema ini mengingatkan kita untuk lebih giat memberitakan Injil Kerajaan Allah. Jangan takut, sebab sesuai janji-Nya, Tuhan akan selalu menyertai kita,” tegasnya.
Sementara Pastor Andre dari BPP GSJA Indonesia menambahkan, tema tersebut juga menjadi refleksi bersama agar umat memahami maknanya secara mendalam.
“Kita harus satukan visi dan misi. Bekerja lebih keras berarti lebih setia menghadapi tantangan. Kiranya Rakerda ini menghasilkan keputusan-keputusan yang memuliakan nama Tuhan dan membawa kesejahteraan di Tanah Papua,” lugasnya.
Perkembangan GSJA di Tanah Papua
Dalam sambutannya, Pastor Andre juga menyinggung sejarah perkembangan GSJA di Tanah Papua. Ia mengisahkan bahwa dahulu hanya ada satu Badan Pengurus Daerah (BPD) yang menaungi seluruh wilayah Papua.
“Sekarang, puji Tuhan, sudah berdiri empat BPD yang definitif, salah satunya GSJA Provinsi Papua Barat. Ini menunjukkan bahwa kami ikut berkontribusi mendukung pembangunan dan kehidupan rohani di Tanah Papua,” ujarnya bangga.
Pemda Dukung Kolaborasi Gereja dan Pemerintah
Bupati Teluk Bintuni, Yohanis “Anisto” Manibuy, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas peran GSJA dalam membangun kehidupan sosial dan spiritual masyarakat.
“Pemerintah daerah akan terus bersinergi dengan semua lembaga keagamaan dalam membangun karakter masyarakat, terutama generasi muda. Kami yakin GSJA akan menjadi mitra strategis dalam membentuk masyarakat yang berakhlak dan produktif,” ujarnya.
Anisto juga menegaskan komitmennya agar sinergi antara pemerintah dan gereja dapat mempercepat terwujudnya visi daerah menuju masyarakat SERASI — Sehat, Religius, Andal menuju masyarakat Teluk Bintuni yang Smart dan Inovatif.
Pembukaan Resmi Rakerda
Sebagai tanda dimulainya kegiatan, Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy secara resmi membuka Rapat Kerja Daerah GSJA se-Provinsi Papua Barat yang ditandai dengan pemukulan tifa sebanyak 7 kali.
Dalam momen penuh simbolik itu, Bupati menyematkan tanda pengenal peserta Rakerda kepada dua orang perwakilan peserta, sebagai bentuk dukungan dan penghormatan atas semangat pelayanan yang dibawa oleh para utusan dari seluruh wilayah Papua Barat.
✨ Rakerda GSJA Papua Barat 2025 ini diharapkan menjadi momentum memperkuat kesatuan gereja, memperdalam panggilan pelayanan, dan memperteguh komitmen bersama untuk bekerja lebih keras demi kemuliaan Tuhan serta kesejahteraan di Papua Barat dan Tanah Sisar Matiti.
(MA/Redaksi Kadate/Inspirasi Papua)

