Views: 3
BINTUNI, InspirasiPapua.id– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Bintuni terus berupaya mengoptimalkan Perkoperasian di Teluk Bintuni melalui Pelatihan Peningkatan Kapasitas Perkoperasian dan Penyusunan Laporan Keuangan Bagi Pengelola dan Pendamping Koperasi.
“Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas perkoperasian dan penyusunan laporan keuangan bagi pengelola dan pendamping koperasi sangat penting untuk dilaksanakan agar pengurus maupun pendamping koperasi dapat lebih memahami tentang perkoperasian sesuai dengan perundang-udangan yang berlaku.
Maju mundurnya koperasi itu tergantung dari pembinaan dan pendampingan yang terus-menerus dilakukan serta pemberian bantuan modal usaha setiap tahun.
Agar koperasi benar-benar mampu berperan serta meningkatkan ekonomi kerakyatan di kabupaten Teluk Bintuni,” ungkap Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw, MT.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten II Sekda Pemkab Teluk Bintuni Ir. Ida Bagus Putu Suratna, MM, Kamis (03/02/2022) pada acara Acara Pembukaan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Perkoperasian dan Penyusunan Laporan Keuangan Bagi Pengelola dan Pendamping Koperasi yang berlangsung di Aula Misi Kilometer 2 distrik Bintuni.
Asisten II, Putu Suratna mengatakan bahwa di Kabupaten Teluk Bintuni pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu isu strategis dalam pembangunan ekonomi kerakyatan karena mampu menggerakkan masyarakat untuk berperan serta dalam usaha tegaknya ekonomi kerakyatan.
“Dalam hal ini koperasi dan usaha kecil adalah contoh yang diharapkan untuk mampu meningkatkan program pemberdayaan masyarakat tersebut.
Koperasi merupakan salah satu ekonomi yang survive yang mampu bertahan ditengah serbuan dampak krisis global maupun menyebarnya virus covid-19 seperti sekarang ini.
Bahkan koperasi masih bisa bertahan dan berkembang. Koperasi merupakan salah satu sistem atau pola pengembangan ekonomi kerakyatan yang terbukti mampu memberikan kontribusi positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat,” terangnya.
Dihadapan sekitar 50-an lebih peserta pelatihan yang terdiri dari pengurus/pengelola dan pendamping koperasi, Putu Suratna juga menjelaskan bahwa koperasi pada dasarnya diharapkan bisa secara nyata menunjang pemberdayaan masyarakat.
Koperasi juga diharapkan mampu menjadi sarana bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya.
Dengan demikian sangat tepat jika koperasi dicanangkan sebagai soko guru ekonomi dan pembangunan nasional. Sehingga sangat penting bagi kita untuk memahami perkoperasian dengan segala bentuk aktifitas maupun tanggungjawabnya.
Dan kita harus akui sampai saat ini masih banyak masyarakat bahkan anggota koperasi itu sendiri belum mengenal dengan baik arti berkoperasi,” tuturnya.
Asisten II Sekda itu juga menyebutkan bahwa dari hasil kajian yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Teluk Bintuni bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang Tahun 2017.
Bahwa ada persoalan mendasar yang dihadapi oleh koperasi di Teluk Bintuni diantaranya adalah base data yang lemah, terutama terkait jumlah koperasi yang aktif melakukan aktifitas usaha atau pun yang tidak aktif serta “masih banyak koprasi dalam tas” dan masih terbatasnya pemahaman perkoperasian baik dari sisi aparatur pemerintahan maupun pengelola koperasi itu sendiri.
Selain itu juga dikarenakan faktor biaya transportasi yang mahal (khususnya distrik di luar Bintuni) membuat kebijakan pengelolaan program koperasi menjadi tidak efisien.
Meski pun demikian Pemkab Teluk Bintuni tidak tinggal diam dan menutup mata terhadap persoalan tersebut.
Oleh karena itu pelatihan-pelatihan untuk pengembangan sumber daya aparatur dan pengurus atau pengelola koperasi akan diteruskan bahkan ditingkatkan,” ujarnya.
Ditempat yang sama Ketua Panitia Pelatihan Pawitno, S.Hut dalam laporannya mengatakan bahwa pelatihan peningkatan kapasitas perkoperasian dan penyusunan laporan keuangan bagi pengurus/pengelola dan pendamping koperasi merupakan salah satu upaya Pemkab Teluk Bintuni melalui Dinas Perindagkop dan UKM untuk lebih meningkatkan peran koperasi dalam menggerakkan ekonomi berbasis kerakyatan.
“Sekaligus untuk menjawab persoalan-persoalan koperasi yang dihadapi oleh hampir sebagian besar di Indonesia lebih khsusus di kabupaten Teluk Bintuni diantaranya adalah lemahnya kemampuan manjerial atau manajemen perkoperasian, baik secara orgnisasi maupun kelembagaan, manajemen administrasi dan bahkan manajemen keuangan koperasi.
Sehingga melalui pelatihan ini diharapkan dapat memperbaiki manajemen laporan keuangan koperasi yang ada di kabupaten Teluk Bintuni.
Dengan tujuan jangka panjang koperasi dapat melaporakan secara rutin laporan rapat anggota tahunan (RAT) koperasi kepada Dinas Perindagkop dan selanjutnya dilaporkan secara berjenjang ke provinsi maupun ke Kementrian Koperasi dan UKM,” terangnya.
Ketua Panitia itu juga menyebutkan bahwa sumber dana pelaksanaan kegiatan pelatihan tersebut berasal dari APBD kabupaten Teluk Bintuni tahun anggaran 2021.
“Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini agak terlambat dari jadwal yang direncanakan sebelumnya. Dikarenakan adanya kendala teknis.
Sehingga kami harap tidak mengurangi maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan pelatihan ini.
Adapun maksud dan tujuan pelatihan ini adalah agar para tenaga pendamping dapat memanfaatkannya sebagai tambahan pengetahuan sebelum diterjunkan untuk mendampingi koperasi-koperasi yang ada di kabupaten Teluk Bintuni.
Sedangkan bagi pengurus atau pengelola koperasi yang juga ikut dalam pelatihan tersebut nantinya dapat menerapkan apa yang telah diperoleh dari pelatihan ini. Sehingga manajemen koperasi yang dikelolanya dapat menjadi lebih baik.
Sementara peserta yang ikut dalam pelatihan ini sebanyak 50-an lebih terdiri dari tenaga pendamping dan pengurus koperasi yang ada di kabupaten Teluk Bintuni.
Dan pelatihan ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu 03-04 Februari 2022 dengan nara sumber sebanyak 1 orang atas nama Arifuddin dari Lembaga Pendidikan Koperasi (Lapenkop) Bandung,” sebut Pawitno.
Pawitno juga menambahkan bahwa materi-materi yang diberikan kepada peserta pelatihan pada hari pertama, terdiri dari Nilai dan Prinsip Koperasi (Jati Diri Koperasi, Organisasi dan Manajemen Koperasi, Praktek Siklus Akuntasi Koperasi, Praktek Menyusun Laporan Keuangan Koperasi : Mengisi Buku Harian Kas dan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus.
“Kemudian hari kedua, materi yang diberikan terdiri dari Praktek Menyusun Laporan Keuangan Koperasi : Mengisi Neraca Saldo dan ayat Jurnal Penyesuaian, Praktek Menyusun Laporan Keuangan Koperasi : Mengisi Neraca Lajur, Praktek Menyususn Laporan Keuangan Koperasi : Necara Perhitungan Hasil Usaha : Arus Kas dan Perubahan Kekayaan Bersih serta Menghitung Sisa Hasil Usaha (SHU),” pungkasnya.
Pantauan media ini, acara pembukaan pelatihan juga dihadiri Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Teluk Bintuni Yulius Bandi, S.Sos serta staf di lingkup Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Teluk Bintuni dan narasumber dari Lapenkop Bandung Arifuddin. (01-IP)