Views: 0
BINTUNI, InspirasiPapua.id– Peserta dari Kafilah Kabupaten Teluk Bintuni berhasil meraih juara pertama pada Cabang Lomba Tilawah Anak-Anak pada MTQ Tingkat Provinsi Papua Barat yang dilaksanakan di Kabupaten Sorong Selatan 07-12 Mei 2022 baru-baru ini.
“Dalam lomba MTQ Ke-IX Tingkat Provinsi Papua Barat itu Peserta dari Kafilah Kabupaten Teluk Bintuni berhasil meraih 5 (lima) juara yaitu pada Cabang Lomba Tilawah Anak-Anak keluar sebagai juara pertama dan lolos ke MTQ Ke-IX Tingkat Nasional yang akan digelar di Kalimantan Selatan.
Kemudian juara kedua Cabang Lomba Tartil Putra, juara ke ketiga pada cabang Kaligrafi atau Hot yang diraih 2 orang peserta serta juara 3 Hapalan Al Qur’an 1 (satu) Juz.
Sebenarnya peserta dari Kafilah Teluk Bintuni itu ada 6 orang yang juara termasuk pada Cabang Lomba Hapalan Al Qur’an 30 Juz. Namun saat itu tidak dianulir oleh Dewan Hakim tidak masuk membuat kita lakukan komplein yang baik kepada Dewan Hakim dan LPTQ Provinsi Papua Barat.
Pasalnya peserta kita adalah anak-anak asli Teluk Bintuni sedangkan mereka menyewa Qori dan Qoriah dari luar Tanah Papua.
Muda-mudahan apa yang kita komplein itu bisa berubah yang seharusnya peserta kita bisa keluar sebagai juara pertama pada hapalan Al Qur’an 30 Juz.
Tetapi tuan rumah menggunakan pemain cangkokan atau sewaan yang dibawa dari luar Papua Barat makanya tuan rumah bisa menjuara umum,” ungkap Sekretaris Umum LPTQ Kabupaten Teluk Bintuni Yanto Mumuan, S.Pd, Minggu (15/05/2022) kepada media ini di Bintuni ketika Kafilah MTQ Kabupaten Teluk Bintuni baru tiba di Bintuni dari Sorong dengan KM Fajar Mulia.
Sekretaris LPTQ Kabupaten Teluk Bintuni itu juga menyebutkan bahwa hanya ada 4 (empat) kabupaten di Papua Barat yang menggunakan peserta asli atau lokal setempat yaitu Kabupaten Teluk Bintuni, kabupaten Fakfak, Kabupaten Manokwari serta Kabupaten Teluk Wondama.
“Sedangkan Kabupaten/kota lainnya yang ada di Papua Barat semuanya menggunakan pemain sewaan atau cangkokan dari luar Tanah Papua.
Seandainya seluruh kabupaten/kota di Papua Barat pada MTQ Ke-IX menggunakan pemain asli atau lokal maka diprediksi kabupaten Teluk Bintuni berpeluang keluar sebagai juara umum.
Dan tentunya peserta dari Kabupaten Teluk Bintuni hanya bersaing dengan kabupaten Fakfak saja untuk memperebutkan juara umum tersebut.
Sedangkan Kabupaten Teluk Bintuni pada MTQ Ke-IX Tingkat Provinsi di Kabupaten Sorsel tersebut Kabupaten Teluk Bintuni hanya menduduki peringkat 6 (enam) atau 5 (lima) besar.
Dimana Kabupaten Sorong Selatan tuan rumah keluar sebagai juara pertama atau juara umum lalu disusul kabupaten lainnya yaitu Kabupaten Sorong juara kedua, Kaimana juara ketiga dan juara keempat diraih kabupaten Fakfak,” terangnya.
Peserta dari Kafilah Teluk Bintuni selama lomba sampai kembali lagi ke Bintuni pada umumnya sehat. Meski ada 1 (satu) atau 2 (dua) anak yang sakit tetapi itu dapat kita atasi dengan baik,” ujar Yanto.
Yanto Mumuan juga menjelaskan bahwa dari 8 (delapan) cabang lomba yang dipertandingkan di MTQ Ke-IX Tingkat Provinsi itu Kabupaten Teluk Bintuni hanya mengikuti 7 cabang lomba.
“Sedangkan cabang lomba kedelapan yaitu lomba tafsir Al Qur’an saja yang tidak diikuti karena kita tidak memiliki peserta tafsir Al Qur’an.
Pada MTQ Ke-X nanti akan dilaksanakan di Manokwari pada tahun 2024 dimana pada MTQ mendatang peserta dari Kabupaten Teluk Bintuni akan semakin siap. Sebab hanya melalui pembinaan yang kontiniu kita dapat berubah. Apalagi semakin hari pembinaan kita semakin meningkat.
Selanjutnya pada Rapat Kerja (Raker) Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) se Papua Barat yang pelaksanaanya bulan depan maka kita akan memberikan masukan ke LPTQ Provinsi Papua Barat agar tidak boleh lagi ada kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat yang memakai pemain sewaan dari luar karena itu akan mematikan pembinaan dan karakter anak-anak kita yang asli Papua.
Penggunaan pemain sewaan atau cangkokan dari luar Papua Barat sempat kami layangkan protes pada saat pelaksanaan MTQ Ke-IX baru-baru ini dengan baik.
Sehingga pemain Sorsel itu meskipun juara 1 tetapi kalau itu pemain dari luar atau cangkokan maka tidak boleh dipakai ke tingkat nasional tetapi harus menggunakan pemaik lokal atau asli.
Protes kami itu kemudian diakomodir oleh Sekretaris LPTQ Papua Barat dengan menjanjikan pemain dari Teluk Bintuni meskipun itu hanya juara 3 akan dipakai atau dibawa ke MTQ Ke-IX di Tingkat Nasional di Kalimantan Selatan.
Makanya peserta MTQ Ke-IX Tingkat Provinsi dari Teluk Bintuni mempunyai peluang untuk dipakai di tingkat nasional,” tutur Yanto.
Sekretaris LPTQ Kabupaten Teluk Bintuni itu juga berharap agar pelaksanaan MTQ Ke-X di Manokwari kedepan agar lebih baik lagi. Terutama dari segi perlombaan agar tidak lagi menggunakan pemain-pemain sewaan dari luar.
“Dan khusus peserta dari Kabupaten Teluk Bintuni kita akan lakukan pembinaan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, kepada peserta yang berhasil juara di MTQ Ke-IX Tingkat Provinsi kami dari LPTQ dan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni mengucapkan selamat.
Dan kita berterima kasih kepada semua pelatih, official atau pendamping yang telah bersusah payah berjuang membawa nama baik Kabupaten Teluk Bintuni di MTQ Ke-IX Tingkat Provinsi Papua Barat yang dilaksankan baru-baru ini di Kabupaten Sorsel.
Dan bagi peserta yang belum juara agar terus berlatih sebab masih ada kesempatan untuk meraih prestasi atau hasil maksimal di MTQ Ke-X berikutnya di Manokwari.
Meskipun kami ahanya peringkat 5 (kelima) di MTQ Tingkat Provinsi namun kami yakin dari kabupoaten lainnya pasti mengakui produk-produk Teluk Bintuni semuanya pemain asli atau lokal Teluk Bintuni,” pungkas Yanto Mumuan mengakhiri wawancaranya.
Pantauan dan informasi yang diperoleh media ini bahwa direncanakan Kafilah Telk Bintuni akan diterima kembali oleh oleh Pemda Teluk Bintuni setelah mengikuti kejuaraan MTQ Tuingkat Provinsi di Kabupaten Sorsel oleh Wakil Bupati.
Adapun Kafilah Teluk Bintuni semuanya telah tiba di kabupaten Teluk Bintuni dengan selamat pada hari Minggu, 15 Mei 2022 sore dengan menggunakan KM Fajar Mulia. (01-IP)