Views: 34
BINTUNI, InspirasiPapua.id– Masyarakat pesisir yang sering melaut mencari ikan atau mencari di laut agar lebih waspada atau berhati-hati sebab kondisi pantai dan hutan mangrove yang sangat besar di Bintuni sangat mendukung buaya berkembang biak dengan pesat dan habitatnya sangat terjaga.

“Ada beberapa aliran sungai di wilayah Teluk Bintuni ini yang menjadi tempat yang sangat berbahaya dan tidak ada kompromi untuk berenang seperti di tempat kejadian.
Tempat-tempat tersebut seperti sepanjang sungai Sinendara Tofoi, aliran sungai Aroba, Yaru, sungai Kasira, Bisaura, sungai Kaitaro, Warga Nusa, Nusa Indah, Suga, Tugarama, sungai Naramasa serta daerah Modan (gaya muara) serta sungai-sungai di Sebyar maupun Aranday,” papar Tokoh Pemuda Teluk Bintuni Frans Lusianak kepada media ini, Kamis (30/06/2022) melalui media WhatsApp di Bintuni,
Lusianak juga mengungkapkan bahwa belum lama ini seekor buaya berukuran sangat besar, Selasa (28/06/2022) menerkam seorang warga distrik Babo dari kampung Irarutu III bernama Yeniman Bernard (43 tahun).
“Saya mendapat kabar dari keluarga pada hari Selasa (28/06/2022) siang bahwa Yeniman Bernard yang selama ini saya sudah anggap adik tersebut pada pagi hari ada pergi ke Tofoi naik longboat bersama 5 (lima) rekannya untuk mengerjakan pekerjaan proyek bangunan SMA Tofoi di sana.
Dan dalam perjalanannya dia bersama 5 (lima) rekannya itu singgah di muara Sinendara Tofoi menjaring ikan sebagai bekal untuk lauk ketika sudah di Tofoi.
Dimana sambil buang jaring di muara tersebut korban sempat mandi di sekitar tempat mereka buang jaring dan di situlah korban ditangkap buaya yang ukurannya sangat besar tidak seperti buaya biasanya.

Kelima rekannya tersebut berusaha untuk menolong namun tidak mampu melawan buaya berukuran besar tersebut akhirnya kelima rekannya itu balik ke Babo untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Babo.

Mendapat informasi dari kelima orang tersebut akhirnya warga masyarakat beserta satu tim pihak kepolisian dari Polsek Babo dan satu tim lagi TNI dari Koramil Babo segera bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan pengejaran atau penangkapan buaya berukuran besar yang telah memangsa korban.

Kemudian korban pun ditemukan pada hari Rabu (29/06/2022) siang setelah buaya yang menerkamnya itu dilumpuhkan pihak kepolisian dan TNI serta warga masyarakat Babo. Lalu buaya yang berhasil dibunuh itu dibawah menuju Babo dan tiba di Babo sore hari. Lalu buaya dibelah perutnya untuk memastikan korban berada dalam perut buaya tersebut.

Dan setelah perut buaya dibelah oleh warga masyarakat Babo maka dalam perut buaya ditemukan tubuh korban yang sudah meninggal dunia.
Saya cukup dekat dengan korban dan sudah menganggap korban sebagai adik sendiri.
Korban Yeniman Bernard berasal dari Maluku dan sudah tinggal lama di Babo dengan beberapa saudaranya,” ujar Lusianak.

Sementara itu Kapolres Teluk Bintuni AKBP. Junov Siregar, SH, SIK melalui Kapolsek Babo Ipda Stenli A. Marani dalam siaran persnya menjelaskan kronologis pencarian korban bahwa setelah pihaknya mendapat laporan dari 5 rekan korban yang sebelumnya bersama korban berada di lokasi kejadian pihak kepolisian dan TNI serta warga masyarakat Babo pada hari Selasa tanggal 28 Juni 2022 sekitar pukul 15.30 Wit bergeser dari Babo menuju tempat kejadian (TKP) dimana korban hilang karena diterkam oleh buaya.

“Pihak kepolisian yang melakukan pencarian terdiri dari Kapolsek Babo Ipda Stenli A. Marani, Aipda Ruben Krar, Aipda Haerun, Bripka Rikson Saragih, Bripka Yonas Msiren, Bripka Budiono, Brikpol Bakrie Refideso, Bripka Brando Peter.
Sedangkan dari TNI yaitu Danramil Babo Letda Inf. Djeki Lasol bersama 2 (dua) orang anggota Koramil Babo.
Marani mengatakan bahwa sekitar pukul 16.30 Wit rombongan tiba di TKP Tanjung Tagofa dan langsung melakukan pencarian dengan melakukan pembentangan jaring di 2 (dua) kali kecil dekat area TKP.
Sekitar pukul 19.00 Wit anggota Polsek dan Koramil Babo melakukan konsolidasi di TKP. Selanjutnya sekitar 19.10 Wit rombongan putuskan untuk balik ke PT Ekaliya Purnamasari untuk menunggu air pasang surut.
Kemudian sekitar pukul 20.30 Wit rombongan tiba di PT Ekaliya Purnamasari dalam keadaan aman dan lengkap. Lalu sekitar pukul 21.35 Wit Kasat Polair Polres Teluk Bintuni beserta 2 personil tiba di PT Ekaliya.
Selanjutnya pada hari Rabu (29/06/2022) sekitar pukul 09.30 Wit telah melakukan pergeseran dari kampung Sidomakmur menuju tempat kejadian di tanjung Tagopa distrik Sumuri tempat terjadinya peristiwa orang hilang karena di terkam oleh buaya. Namun korban belum ditemukan.
Adapun pihak kepolisian yang terlibat dalam proses pencaharian itu yaitu Kasat polair Iptu Lukas Rosihol bersama 2 personil serta Kapolsek Babo Ipda Stenli A Marani bersama 6 personil.

Langkah selanjutnya Kapolsek Babo melakukan koordinasi dengan tokoh agama dan tokoh adat guna melakukan prosesi adat di TKP Tanjung Tagofa.

“Kemudian sekitar pukul 11.45 Wit rombongan tiba kembali di TKP Tanjung Tagopa dan langsung melakukan pencarian kemudian menemukan buaya yang diduga menerkam korban atas nama Yeniman Bernard alias Baptu berada tepat di muara sungai.

Kemudian pada pukul 12.00 Wit masyarakat Babo melakukan prosesi adat dan dilanjutkan pengepungan dan upaya melumpuhkan buaya tersebut dengan cara ditembak serta menggunakan alat tradisional yakni tombak dan alat tikam khusus untuk menikam Buaya.
Upaya melumpuhkan berjalan kurang lebih 5 (lima) jam dan berakhir pada pukul 17.00 Wit dan selanjutnya rombongan balik menuju Babo dengan membawa buaya guna memastikan bahwa buaya tersebut yang menerkam korban,” tutur Kapolsek Babo.

Kapolsek Babo itu juga mengatakan bahwa pada pukul 18.30 Wit rombongan tiba di Jeti Nusei distrik Babo dalam keadaan aman dan lengkap.
“Selanjutnya pukul 20.00 Wit Kapolsek Babo berkordinasi dengan Puskesmas Babo untuk melakukan Visum serta pencatatan potongan-potongan tubuh korban.
Selanjutnya pukul 19.00 Wit buaya dibelah dan ditemukan tubuh korban berada dalam perut buaya dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Adapun ukuran dan berat buaya tersebut berdasarkan hasil visum pihak medis Puskesmas Babo sebagai berikut, buaya tersebut memiliki panjang 4,6 meter, lebar perut 55 cm, lebar kepala 35 cm serta memiliki berat sekitar 450 Kg.
Selanjutnyatubuh korban diserahkan kepada Pihak keluarga duka untuk disemayamkan dan dikebumikan,” ujar Kapolsek Babo.
Informasi yang diperoleh media ini pada hari Kamis (30/06/2022) sore korban telah dimakamkan yang dihadiri pihak keluarga korban, masyarakat Babo serta pihak kepolisian dan TNI. (01-IP)