Tanda Tangan Bunda PAUD Bintuni Diduga Dimanipulasi Untuk Legalisasi Surat Tanda Kelulusan

Views: 11

BINTUNI, InspirasiPapua.id– Tanda tangan istri Bupati Teluk Bintuni Ny. Priska Pricilia Kasihiw sebagai bunda pendidikan anak usia dini (PAUD) kabupaten Teluk Bintuni diduga dimanipulasi oleh oknum atau orang yang tidak bertanggung jawab.

Hal itu dilakukan oleh oknum tersebut untuk melegalisasi Surat Tanda Kelulusan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tahun Ajaran 2022.

Dugaan manipulasi ini terungkap dari kecurigaan Ny. Priska Pricilia dimana dirinya merasa tidak pernah diminta untuk menandatangani surat kelulusan anak-anak PAUD di Tahun Ajaran 2021-2022.

Melihat tanda tangannya itu, istri dari Bupati Teluk Bintuni itu sempat mempertanyakan apakah sudah ada Bunda PAUD yang baru karena dirinya merasa belum pernah menandatangai Surat Tanda Kelulusan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tahun Ajaran 2022.

Berdasarkan kecurigaan tersebut, Ny. Priska memerintahkan pengurus PKK yang membidangi Pendidikan untuk melakukan crosscek di sejumlah lembaga PAUD yang ada di Bintuni.

Dan informasi yang diperoleh, Surat Tanda Kelulusan PAUD tahun ajaran 2021-2022 ternyata sudah tertera tandatangan Ny. Priska Pricilia Kasihiw selaku Bunda PAUD.

Salah seorang Kepala PAUD menyampaikan, pencantuman tandatangan Ny. Priska Pricilia selaku Bunda PAUD dalam Surat Tanda Kelulusan itu merupakan hasil scan.

“Ini yang saya tidak terima baik karena saya ada di tempat, kenapa tidak pernah ada  yang mengkoordinasikan dengan saya kalau Surat Tanda Kelulusan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tahun Ajaran 2022 itu mau di scan tandatangan saya.

Kenapa oknum yang tidak bertanggung jawab itu punya keberanian memalsukan atau menscan tandatangan saya,” ungkap Bunda Paud  Kabupaten Teluk Bintuni Ny.Priska Pricilia Kasihiw, Kamis (04/08/2022).

Atas temuan itu, Ketua TP PKK Kabupaten Teluk Bintuni itu yang juga adalah Bunda PAUD telah memerintahkan Sekretaris PKK Teluk Bintuni membuat surat undangan kepada para Kepala PAUD untuk melakan klarifikasi atas kejadian itu.

“Saya mau mendengar klarifikasi terlebih dahulu dari mereka, sebelum saya menempuh jalur hukum,” ujar Priska. (01-IP)

About Post Author