Palang Kantor Distrik Biscoop Sudah Dibuka, Masyarakat Dan Pemerintah Distrik Siap Laksanakan Upacara HUT RI Ke-77

Nampak Pembukaan Palang Kantor Distrik Biscoop. IP-IST
Bagikan berita ini

Views: 5

BINTUNI, InspirasiPapua.idKantor distrik Biscoop dipalang sejak tanggal 25 Mei 2022 lalu dan pada tanggal 03 Agustus 2022 telah dibuka kembali oleh tokoh pemuda, tokoh masyarakat serta tokoh adat dan pihak kepolisian dari Polsek yang ada di distrik Biscoop.
Kantor Distrik Biscoop mulai berjalan normal. IP-IST
“Palang Kantor Distrik Biscoop sudah dilepaskan sehingga persoalan sudah berakhir dan kami dari pemerintah dan masyarakat distrik Biscoop siap untuk melaksanakan Upacara Peringatan hari Kemerdekaan RI Ke-77.
Saat ini kami di distrik sudah mempersiapkan dekorasi panggung serta tiang bendera untuk persiapan pelaksanaan Upacara 17 Agustus 2022,” ungkap Kepala Distrik Biscoop Saul Asmorom kepada media ini, Senin (15/08/2022) saat diwawancarai di Bintuni.
Kepala Distrik Biscoop itu juga mengatakan bahwa pihaknya tidak melakukan perlombaan-perlombaan di distrik dalam menyambut HUT RI Ke-77 berhubung dana yang ada terbatas.
“Sejauh ini Tim Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang terdiri dari anggota Polsek, Koramil serta anak-anak sekolah sudah siap melaksanakan pengibaran bendera pada tanggal 17 Agustus 2022.
Dimana mereka sudah melakukan latihan dan sudah siap menjalankan tugas mengibarkan bendera merah putih pada saat Upacara 17 Agustus 2022. Paskibra ini terdiri terdiri dari anggota Polsek, Koramil serta anak-anak sekolah,” ujar Asmorom.
Lebih jauh Saul Asmorom juga menjelaskan bahwa pemalangan Kantor Distrik Biscoop yang dilakukan pada tanggal 25 Mei 2022 lalu itu dilakukan oleh oknum-oknum atau segelintir orang yang bukan masyarakat, kepala kampung atau tokoh adat yang berasal dari distrik Biscoop
“Pemalangan itu ditimbulkan kelompok kecil yang ada di Bintuni yang mempengaruhi masyarakat untuk memalang kantor Distrik Biscoop tanpa koordinasi dengan siapa pun.
Pemalangan kantor distrik Biscoop itu mereka lakukan diam-diam lalu foto baru diapload atau dinaikkan di media sosial  faceebook dengan membuat pernyataan-pernyataan  bahwa kepala distrik Biscoop menerima sebagian besar tenaga honor dari luar sedangkan putra asli tidak ada.
Kepala Distrik Biscoop Sau Asmorom . IP-IST
Saya mau katakan itu tidak benar karena sebagai kepala distrik Biscoop telah melakukan perekrutan tenaga honor putra asli berjumlah 24 (dua puluh empat) orang dan 3 (tiga) orang operator yang berasal dari luar.
Jadi tidak benar kalau tenaga kerja honorer yang kami rekrut itu sebagain besar dari luar distrik Biscoop.
Kemudian persoalan kepala distrik Biscoop tidak mensejahterakan masyarakat, saya mau sampaikan bahwa kesejahteraan itu bukan datang dari kepala distrik tetapi kesejahteraan itu tergantung dari masyarakat itu sendiri.
Kesejahteraan itu dapat dirasakan melalui bantuan-bantuan dana dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dimana masyarakat bisa memanfaatkan dana-dana tersebut untuk membangun kampung guna kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Jadi tidak ada dana dalam daftar pelaksanaan  anggaran (DPA) distrik untuk mensejahterakan masyarakat di distrik atau kampung-kampung,” terang Saul.
Saul Asmorom juga menjelaskan bahwa pemalangan kantor Distrik Biscoop yang ditulis mengatasnamakan warga masyarakat, kepala kampung,  tokoh pemuda, tokoh masyarakat Biscoop itu tidak benar.
“Saya mau katakan bahwa kepala distrik dan masyarakat Biscoop tidak ada masalah sama sekali. Jadi pemalangan kantor distrik itu dilakukan oleh oknum dan merupakan tindakan yang tidak benar dan bisa diproses hukum sebab ini sudah mencemarkan nama baik kepala distrik yag tidak melakukan kesalahan sama sekali.
Sedangkan soal kepala distrik tidak berada ditempat tugas itu dikarenakan sebagai kepada distrik saya memiliki urusan-urusan pemerintahan di ibu kota kabupaten Teluk Bintuni untuk melakukan koordinasi dengan OPD-OPD di lingkup Pemda Teluk Bintuni serta koordinasi dengan pimpinan diantaranya Sekda, Bupati untuk kepentingan distrik jadi sebagai kepala distrik saya  tidak bisa selamanya di tempat tugas,” ujar Saul Asmorom.
Kepala Distrik Biscoop itu juga menjelaskan bahwa Dana desa itu langsung masuk rekening kampung dan kepala distrik hanya mengeluarkan rekomendasi lalu kepala kampung mencairkan  dana kampung untuk digunakan mensejahterakan warganya.
“Soal dana kampung ini saya sebagai kepala distrik tidak mencampuri namun kita selalu ingatkan kepala kampung dan perangkatnya agar memanfaatkan dana kampung itu dengan sebaik-baiknya untuk membangun kampung demi kesejahteraan masyarakat.
Dimana bantuan-bantuan dari pemerintah pusat sampai ke kabupaten sudah dicairkan seperti dana kampung dimana dana-dana ini yang masyarakat pakai untuk membangun kampung dan uangnya juga digunakan untuk mensejahterakan masyarakat kampung itu sendiri,” ujar Saul Asmorom.
Berdasarkan informasi yang diterima media ini bahwa di distrik Biscoop memiliki 14 kampung yaitu 7 kampung pemekaran dan 7 kampung induk. Kampung induk terdiri dari kampung Jahabra, Morta, Laudoho, Ibori, Iniba, Minyambouw, dan kampung Meyorga.
Sedangkan kampung pemekaran terdiri dari kampung Biscoop, Mendeswa, Tomouw, Meyoj, Meimoncen, Ijon serta kampung Bihija. (01-IP)

About Post Author

banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *