Views: 3
BINTUNI, InspirasiPapua.id– Warga masyarakat Teluk Bintuni bisa dikatakan berbangga memiliki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bintuni bertipe C yang selalu menerapkan motto melayani warga masyarakat atau pasien dengan kasih.
RSUD Teluk Bintuni yang setiap harinya nampak bersih di setiap ruangan dan halaman serta menyediakan taman dan kasebo khusus buat pengunjung yang datang agar betah menunggu bila ada pengurusan atau pun menunggui pasien atau keluarga yang sakit baik untuk pemeriksaan maupun rawat inap.
“Sebenarnya kalau pasien sedang rawat inap di RSUD ini tidak perlu pengunjung banyak yang menunggui selama pasien itu di rawat inap sebab akan membuat pasien tidak nyaman.
Sesuai aturan rumah sakit ini bahwa 1 (satu) pasien yang dirawat inap yang bisa menunggui atau menemani pasien tersebut paling banyak 2 orang.
Dengan tujuan kalau ada sesuatu yang dialami pasien bisa dihubungi dengan cepat. Namun yang terjadi selama ini ketika ada seorang pasien yang sakit itu anggota keluarga yang tunggui atau temani banyak sekali termasuk anak-anak.
Kami beharap pengunjung yang datang ke RSUD Bintuni ini dapat mengetahui aturan RSUD seperti pemakaian masker ditempat-tempat tertentu seperti di ruang Tuberclose (TB).
Kita melihat biasanya pengunjung pasein cukup banyak yang datang untuk menunggui pasien di ruang tersebut itu harus menggunakan masker. Kemudian biasanya ada juga yang tidur-tiduran di lantai ini kami agak kesulitan melarang mereka.
Padahal mungkin tempat itu kita lihat bersih tetapi kita tidak tahu kalau di situ ada kuman-kuman penyakit yang tidak bisa terlihat yang bisa menyebabkan pengunjung itu sendiri dapat kena penyakit,” ungkap Plt. Direktur RSUD Teluk Bintuni Zulaichah, ST kepada media ini, Kamis (23/06/2022) saat ditemui di ruang kerjanya di RSUD Teluk Bintuni di Kilo 07 Distrik Bintuni.
Lanjut, Direktur RSUD Teluk Bintuni itu bahwa pihaknya selama ini agak kesulitan untuk menjelaskan ini kepada masyarakat sebab RSUD sendiri tidak memiliki tempat atau ruangan khusus untuk ditempati mereka tidur saat menemani atau menunggui pasien.
Keluarga yang menunggui pasien yang sakit pihak RSUD hanya menyediakan kasebo. Tetapi biasanya saat menunggui keluarga mereka yang sakit itu mereka ikut tidur di dalam dengan menggunakan tikar yang dibawa dari rumah.
Dan biasanya pasien yang datang menemani terlalu banyak kami tegur baik-baik bahwa itu tidak boleh banyak orang yang tunggui cukup 1 atau 2 orang. Dan kami selalu berlaku ramah kepada pasien dan pengunjung sesuai motto kami di RSUD ini.
Yaitu melayani dengan kasih walaupun kami sendiri mungkin belum maksimal dalam memberikan pelayanan seperti apa yang diinginkan oleh masyarakat.
Dan kami berharap masyarakat dapat memaklumi kemampuan yang dapat kami berikan dalam memberikan pelayanan kepada mereka,” tuturnya.
Zulaichah juga menghimbau kepada masyarakat Bintuni kalau ada keluarga yang sakit janganlah membawa keluarga banyak-banyak untuk menunggui atau menemani pasien yang rawat inap.
Tetapi paling tidak cukup 1 atau 2 orang yang menjaga pasien tersebut.
“Kami memberikan pelayanan publik selama 24 jam siap melayani pasien dengan berbagai macam latar belakang. terkadang kami kesulitan dalam menghadapi mereka tetapi kami terus berusaha untuk tetap melayani dengan ramah tamah serta seoptimal mungkin.
Seperti misalnya ibu hamil yang agak lama rawat inap karena membutuhkan perawatan yang agak lama karena mungkin setelah melahirkan masih perlu pengobatan.
Maka biasanya pasien yang memiliki keluarga yang menunggu atau menemani itu apabila tidak memiliki keluarga di Bintuni maka kita sarankan kepada mereka untuk tinggal di Rumah Tunggu milik Dinas Kesehatan agar mereka bisa cepat ke rumah sakit untuk melihat pasien yang sakit,” paparnya.
Plt Direktur RSUD Teluk Bintuni itu juga menambahkan bahwa saat ini RSUD Teluk Bintuni baru tipe C. “Dan tahun ini akan dilakukan penyelesaian pembangunan lanjutan gedung pertemuan serba fungsi untuk tempat pelatihan bagi dokter, suster dan bidan atau pun pertemuan itu akan dilakukan di gedung tersebut karena selama ini kita belum ada gedung khusus untuk pertemuan atau pun pelatihan,” jelasnya. (01-IP)