https://www.inspirasipapua.id/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241215-WA0027.jpg

Indahnya Tanjung 12 Bintuni, Dilingkari Hutan Mangrove “Surga” Tersembunyi Di Tanah Papua

Indahnya Hutan Mangrove Bintuni. )TP-IST)
Bagikan berita ini

Views: 111

Indahnya Tanjung 12 Bintuni, Dilingkari Hutan Mangrove “Surga” Tersembunyi Di Tanah Papua

BINTUNI, Inspirasi Papua.id- Memasuki kota Bintuni lewat jalur laut menyimpan suatu keindahan hutan Mangrove yang tumbuh berjejer indah disepanjang 12 tanjung yang meliuk-liuk menambah keindahan dan pesona kota Bintuni bila dilihat (vieuw) dari udara dengan menggunakan drone ataupun ketika berada di atas pesawat.

Keindahan alam yang ada terasa masih alami bagi setiap orang yang lewat di 12 Tanjung tersebut baik yang menggunakan kapal penumpang, Speedboat maupun longboat atau perahu.

Dimana mereka sangat takjub menyaksikan lukisan Sang Pencipta yang tiada bandingnya dan terasa sulit dilukiskan dengan kata-kata. Dan itu hanya bisa dirasakan dalam kalbu.

Hal itu sama dirasakan penulis, Sabtu (26/11/2022) ketika ikut rombongan wartawan dan Humas Pemda Teluk Bintuni untuk meliput peresmian kantor Distrik Tomu beserta presmian perkantoran lainnya oleh Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw,MT.

Dengan menggunakan Speedboat milik Dinas Perhubungan yang dikemudikan Abidin selaku driver Speedboat handal yang dimiliki dinas tersebut berangkat dari Jetty atau dermaga Kampung Lama Bintuni pukul 07.25 WIT menuju distrik Tomu.

Sebelum berangkat hari itu sekitar pukul 06.00 WIT pagi nampak longboat dan kapal nelayan Bintuni lalu lalang keluar melaut mencari ikan, udang dan kepiting di wilayah Teluk Bintuni.

Pagi itu nampak di depan dermaga Kampung Lama begitu teduh membuat penulis merasa makin takjub akan kebesaran Tuhan ketika memandang keindahan hutan mangrove yang berada di depan dermaga tersebut.

Setiap hari ke 12 Tanjung itu nampak ramai dilalui nelayan Bintuni ketika mereka menjalankan aktifitas rutin mencari hasil laut. Baik yang mencari ikan, kepiting maupun udang yang melimpah yang hidup di bawah akar-akar hutan mangrove.

Hutan mangrove Teluk Bintuni yang luas terbentang terluas di Asia Tenggara dan terluas nomor 2 di dunia setelah hutan mangrove Amazone  Brazil masih terjaga dan terlindungi dan merupakan salah satu kawasan cagar alam yang terindah yang dimiliki Indonesia bagaikan “Surga Tersembunyi” di Tanah Papua.

Perjalanan menuju distrik Tomu ditempuh kurang lebih 2 jam dari kota Bintuni dengan menggunakan speedboat dan melalui muara dan beberapa tanjung, rombongan tiba di distrik tersebut sekitar pukul 09.10 WIT. Keindahan distrik Tomu semakin terasa ketika penulis berada di atas Jetty distrik Tomu dan memandang kearah kali atau sungai dimana perahu milik masyarakat lalu lalang serta speedboat yang juga masuk keluar dari distrik Tomu.

Distrik Tomu merupakan salah satu distrik induk yang ada di daerah Sebyar disamping 3 distrik induk lainnya yaitu Aranday, Weriagar dan Kamundan.

Serta memiliki 2 distrik pemekaran yaitu distrik Taroy dan Yakora penduduknya memiliki toleransi beragama yang tinggi sehingga  disebut “Agama Keluarga”.

Di distrik Tomu terdapat 4 dedominasi gereja yaitu Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), GKI, GPI serta Katolik. Dan hidup berdampingan dengan umat muslim yang saling menghormati, mengharagai serta saling bekerja sama atau bergotong royong.

Sepanjang perjalanan yang ditempuh selama 2 jam hanya nampak pemandangan hutan mangrove yang begitu terjaga dan elok. Keindahan Teluk Bintuni tidak bisa diceritakan tetapi hanya bisa dirasakan dalam hati.

Kabupaten yang memiliki 24 distrik induk dan 4 distrik pemekaran itu terus bergeliat memiliki posisi strategis yang diapit 9 kabupaten (kabupaten Kaimana, Fakfak, Sorong, Sorong Selatan, Maybrat dan Tambrauw serta kabupaten Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak serta Teluk Wondama) yang ada di Papua Barat.

Kabupaten Teluk Bintuni kedepan akan menjadi daerah kawasan industri (KI) yang ada di Indonesia Timur. Memiliki 7 (suku) asli yaitu Moskona, Sougb, Sebyar, Kuri, Irarutu Semuri dan Wamesa dan memiliki jumlah penduduk saat ini sebanyak 80 ribu jiwa lebih terdiri darui masyarakat lokal 7 suku asli serta suku nusantara.

Kabupaten Teluk Bintuni beribu kota Bintuni. Dimana untuk mencapai kabupaten terkaya sumber daya alam (gas, minyak, hasil hutan, laut dan tambang) di Papua Barat itu dapat ditempuh melalui darat, udara dan laut. (01-IP)

About Post Author

banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *