Views: 101
Setelah Jabat Kadin, Starategi Paduai Benahi Dokumen Kependudukan Di Dinas Ducapil
BINTUNI, InspirasiPapua.id- Strategi Plt. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Fredrik Paduai, S,Sos yang baru menjabat sebagai kepala dinas awal Januari 2023 itu.
Bahwa ketika Tim Dukcapil turun mendata itu tidak hanya mendata atau merekam EKTP saja.
Tetapi Paduai juga menganjurkan agar Tim Dukcapil yang turun memberikan pelayanan kepada masyarakat agar juga mendata semua dokumen kependudukan agar data warga penduduk Teluk Bintuni betul-betul valid.
“Pasalnya data yang dimiliki Dinas Dukcapil Teluk Bintuni itu masih ada 9.000 (sembilan ribu) lebih warga masyarakat Teluk Bintuni yang belum terekam atau belum memiliki KTP elektronik atau EKTP.
“Sembilan ribu orang lebih ini sampai saat ini belum diketahui penyebab kenapa mereka belum memiliki EKTP?. Apakah datanya itu ganda, orangnya sudah apakah sudah meninggal atau orangnya sudah pindah ke daerah lain tetapi datanya masih ganda.
Terkait hal itu pertama kali saya bertugas di dinas ini hal tersebut menjadi prioritas yang akan saya lakukan yaitu perekaman dengan system jemput bola ini tetap kita tingkatkan dan lanjutkan serta melakukan pendataan semua dokumen,” ungkap Plt. Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Teluk Bintuni Fredrik Paduai, S.Sos kepada wartawan ketika diwawacarai belum lama ini di Bintuni.
Mantan Kepala Distrik Tomu itu juga menegaskan bahwa selama ini dirinya melihat petugas Dinas Ducapil ketika turun ke lapangan itu jalan perbidang.
“Namun setelah saya di sini maka strategi yang akan kita bangun Bersama adalah satu kali jalan pendataan di masyarakat semua bidang yang akan melakukan pelayanan semua turun karena sumber data itu ada di data keluarga.
Jadi semua dokumen nanti disiapkan termasuk KTP. Karena KTP yang mungkin bermasalah itu yang mungkin nanti diperbaiki di kartu keluarga.
Data 9.000 penduduk yang belum memiliki KTP atau belum melakukan perekaman yang Dinas Dukcapil miliki tersebut sudah diberikan kepada pemerintah dan KPU.
Jadi kalau dalam perekaman data nanti dananya hanya cukup untuk perekaman di 3 distrik maka kita akan selesaikan 3 distrik. Yang kita kejar itu rekam KTP.
Karena KTP ini sumbernya ada di kartu keluarga. Jadi kalau kartu keluarga itu tidak benar maka KTP tidak bisa terbit. Karena data nomor induk kependudukan (NIK) itu ada di kartu keluarga.
Oleh karena itu ketika Tim atau bidang di Dinas Dukcapil itu turun memberikan pelayanan ke masyarakat itu bukan hanya merekam KTP semata tetapi bidang pendaftaran penduduk (dafduk) yang mengelola data. Sedangkan KTP ada di BIAK ini juga harus ikut turun dalam melakukan pendataan.
Jadi satu kali dua data ini harus diperbaiki jadi bukan hanya KTP yang diberikan kepada masyarakat. Tetapi kartu keluarga pun harus diberikan.
Jadi Dinas Dukcapil ini tidak membenahi data hanya data KTPnya saja tetapi satu kali benahi semua dokumen data sehingga tetap valid.
Mungkin waktu turun ada yang meninggal sehingga langsung dihapus dan mungkin orang yang meninggal itu justru orang yang belum rekam KTP.
Dan kalau kita hapus orang yang sudah meninggal maka yang menerbitkan akte kematian ada pada bidang pencatatan sipil.
Jadi tim atau bidang-bidang ini nanti satu kali jalan tutun ke masyarakat lakukan pendataan.
Tim yang ada di sini yaitu bidang pendaftaran penduduk (dafduk), bidang pencatatan sipil. Bidang pendaftaran penduduk itulah yang mendaftar, mengecek, memvalidasi dan mengatakan bahwa data itu benar. Kemudian bidang itu mencetak kartu keluarga.
Kemudian bidang BIAK ini yang mengelola data system atau membenahi system data kependudukan di dalam. Dan bidang inilah yang akan mencetak KTP setelah melakukan perekaman data.
Selanjutnya bidang pencatatan sipil ada 4 pelayanan yang pertama pelayanan perkawinan, pelayanan akte kelahiran, akte identitas anak serta pelayanan akte kematian.
Dan bidang yang terakhir yaitu bidang Inovasi yaitu bidang yang memberikan data. Di bidang ini kami sudah membuat buku agregat kependudukan kabupaten Teluk Bintuni yang berisi penyajian data kependudukan yang ada di daerah ini,” tutur Paduai. (ahd-IP)