Views: 88
Pada HUT Bintuni Ke-20, Bupati Akan Berikan Penghargaan Kepada Kampung Dan Distrik Yang Terbebas Malaria
BINTUNI, InspirasiPapua.id- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni Franky D. Mobilala, SKM, M.Kes, Rabu (29/03/2023) mengatakan bahwa pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Teluk Bintuni Ke-20 (09 Juni 2003-09 Juni 2023) Bupati Teluk Bintuni akan memberikan penghargaan kepada kampung dan distrik yang terbebas malaria selama 5 tahun.

Mobilala juga mengatakan bahwa dirinya sudah mengintruksikan kepada semua petugas Puskesmas selaku petugas eliminasi malaria untuk segera mengeliminasi malaria dari kampung ke kampung.
“Dan pada saat HUT Kabupaten Teluk Bintuni Ke-20 nanti kita akan memberikan penghargaan yang akan diserahkan Bupati untuk kampung-kampung dan distrik yang sudah bebas malaria selama 5 tahun,” ungkap Franky Mobilala kepada media ini ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni di Kilo-6 Distrik Bintuni.

Kepala Dinas Kesehatan Bintuni itu juga menjelaskan bahwa kalau dulu mereka dalam menangani malaria di Bintuni menggunakan strategi dengan membawa kelambu puluhan ribu ketika jalan melakukan survei malaria dari kampung ke kampung.
“Ketika kami waktu itu jalan lakukan survei dari kampung ke kampung di wilayah Teluk Bintuni pada saat melakukan pemeriksaan darah dan ada warga masyarakat yang positif malaria langsung kita berikan obat dan kelambu dan seterusnya kita jalan survei malaria selama 3 (tiga) bulan.

Setelah 3 (tiga) bulan kita lakukan itu dampaknya malaria habis atau tereliminasi di kampung-kampung. Tetapi kalau sekarang strategi dalam mengeliminasi malaria yaitu kita fokus di Puskesmas-Puskemas yang ada penularan malaria.
Diantaranya distrik Manimeri, Bintuni dalam kota yang masih ada malaria sehingga kita periksa darah pasien ketika positif kita kasih obat dan kelambu.
Selain itu juga hal yang sama kita lakukan di Puskemas yang terdapat di beberapa distrik perbatasan dengan kabupaten lainnya seperti distrik Kuri dan Fafurwar itu berbatasan dengan Kaimana dan Fakfak.

Serta juga distrik Dataran Beimes yang berbatasan dengan Mnsel dan Pegaf kita lakukan pemeriksaan darah ke warga masyarakat setempat dan yang positif kita juga berikan kelambu dan tidak semua warga kita bagikan kelambu kecuali yang terinfeksi parasite malaria.
Sedangkan dalam kota Bintuni itu masih ada yang positif malaria tetapi itu kebanyakan impor dari luar. Artinya orang yang yang di dalam tubuhnya sudah ada parasit malaria datang dari luar atau kabupaten lain masuk ke Bintuni dan meularkan ke warga Bintuni,” papar Mobilala.

Franky Mobilala juga menambahkan bahwa pembasmian nyamuk malaria melalui penyemrotan tidak pernah dilakukan karena menurutnya itu hanya menghabiskan dana.
“Kalau membasmi nyamuk malaria dari dulu di Bintuni kita tidak pakai penyemprotan kalau kabupaten lain itu biasanya pakai penyemprotan untuk membunuh nyamuk malaria. Kalau di Bintuni kita tidak bunuh nyamuk karena umur nyamuk malaria itu hanya 3 minggu dan stelah itu nyamuk tersebut mati.
Namun yang kita basmi atau kasih habis yaitu parasit yang ada di tubuh nyamuk dan manusia. Untuk menghilangkan malaria maka kita kasih habis parasit yang ada di dalam tubuh manusia dengan minum obat dan memakai kelambu.

Dan setelah dalam tubuh manusia bersih dari parasit malaria dan nyamuk juga bersih dari parasit meski nyamuk menggit manusia itu tidak akan terkena malaria dan kemudian nyamuk itu dengan sendirinya mati setelah 3 minggu.
Kecuali ada orang dari luar Bintuni atau kabupaten tetangga yang membawa parasit malaria hal itu yang dapat menularkan malaria kepada warga masyarakat Bintuni,” terang Mobilala.

Franky Mobilala juga menuturkan bahwa kalau jumlah penduduk Teluk Bintuni itu benar maka di tahun 2023 ini Teluk Bintuni bisa mencapai eliminasi malaria.
“Sejak tahun 2022 angka kesakitan per 1.000 penduduk berisiko dalam satu tahun atau Annual Parasite Incidence (API) malaria Teluk Bintuni yaitu 4 (empat) per 1000 (seribu). Dan untuk mencapai eliminasi malaria API kita harus 1 (satu) per 1.000 (seribu).

Kabupaten Teluk Bintuni pada tahun 2022 memiliki API 4 per 1.000 dengan jumlah penduduk 65 ribu jiwa.
Sedangkan penduduk Teluk Bintuni saat ini sudah mencapai 85 ribu namun data dari Badan Pusat Statistik yang kita peroleh sebanyak 90 ribu.
