Pada HUT Bintuni Ke-20, Bupati Akan Berikan Penghargaan Kepada Kampung Dan Distrik Yang Terbebas Malaria
BINTUNI, InspirasiPapua.id- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni Franky D. Mobilala, SKM, M.Kes, Rabu (29/03/2023) mengatakan bahwa pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Teluk Bintuni Ke-20 (09 Juni 2003-09 Juni 2023) Bupati Teluk Bintuni akan memberikan penghargaan kepada kampung dan distrik yang terbebas malaria selama 5 tahun.
PKM Distrik Babo, PKM Distrik Bintuni serta PKM Dataran Beimes mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Daerah Teluk Bintuni atas uapaya Eliminasi Malaria di wilayah kerka Puskesmas. IP-IST
Mobilala juga mengatakan bahwa dirinya sudah mengintruksikan kepada semua petugas Puskesmas selaku petugas eliminasi malaria untuk segera mengeliminasi malaria dari kampung ke kampung.
“Dan pada saat HUT Kabupaten Teluk Bintuni Ke-20 nanti kita akan memberikan penghargaan yang akan diserahkan Bupati untuk kampung-kampung dan distrik yang sudah bebas malaria selama 5 tahun,” ungkap Franky Mobilala kepada media ini ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni di Kilo-6 Distrik Bintuni.
PKM Tembini sedang melakukan surveilens dengan memrikasa parasit dalam darah earga Tembuni.IP-IST
Kepala Dinas Kesehatan Bintuni itu juga menjelaskan bahwa kalau dulu mereka dalam menangani malaria di Bintuni menggunakan strategi dengan membawa kelambu puluhan ribu ketika jalan melakukan survei malaria dari kampung ke kampung.
“Ketika kami waktu itu jalan lakukan survei dari kampung ke kampung di wilayah Teluk Bintuni pada saat melakukan pemeriksaan darah dan ada warga masyarakat yang positif malaria langsung kita berikan obat dan kelambu dan seterusnya kita jalan survei malaria selama 3 (tiga) bulan.
Tim Eliminasi Malaria Kabupaten Teluk Bintuni berfose bersama Kepala Distrik Tembuni dan PKM Tembuni. IP-IST
Setelah 3 (tiga) bulan kita lakukan itu dampaknya malaria habis atau tereliminasi di kampung-kampung. Tetapi kalau sekarang strategi dalam mengeliminasi malaria yaitu kita fokus di Puskesmas-Puskemas yang ada penularan malaria.
Diantaranya distrik Manimeri, Bintuni dalam kota yang masih ada malaria sehingga kita periksa darah pasien ketika positif kita kasih obat dan kelambu.
Selain itu juga hal yang sama kita lakukan di Puskemas yang terdapat di beberapa distrik perbatasan dengan kabupaten lainnya seperti distrik Kuri dan Fafurwar itu berbatasan dengan Kaimana dan Fakfak.
PKM Babo sedang lakukan surveilens parasit malaria di siswa-siswi SMP dan SMA Babo.IP-IST
Serta juga distrik Dataran Beimes yang berbatasan dengan Mnsel dan Pegaf kita lakukan pemeriksaan darah ke warga masyarakat setempat dan yang positif kita juga berikan kelambu dan tidak semua warga kita bagikan kelambu kecuali yang terinfeksi parasite malaria.
Sedangkan dalam kota Bintuni itu masih ada yang positif malaria tetapi itu kebanyakan impor dari luar. Artinya orang yang yang di dalam tubuhnya sudah ada parasit malaria datang dari luar atau kabupaten lain masuk ke Bintuni dan meularkan ke warga Bintuni,” papar Mobilala.
PKM Babp sedang melaluikan suvei lens malaria kepada warga masyarakat dan anak sekolah setelah kembali dari lburan di luar Teluk Bintuni.TP-IST
Franky Mobilala juga menambahkan bahwa pembasmian nyamuk malaria melalui penyemrotan tidak pernah dilakukan karena menurutnya itu hanya menghabiskan dana.
“Kalau membasmi nyamuk malaria dari dulu di Bintuni kita tidak pakai penyemprotan kalau kabupaten lain itu biasanya pakai penyemprotan untuk membunuh nyamuk malaria. Kalau di Bintuni kita tidak bunuh nyamuk karena umur nyamuk malaria itu hanya 3 minggu dan stelah itu nyamuk tersebut mati.
Namun yang kita basmi atau kasih habis yaitu parasit yang ada di tubuh nyamuk dan manusia. Untuk menghilangkan malaria maka kita kasih habis parasit yang ada di dalam tubuh manusia dengan minum obat dan memakai kelambu.
PKM Babo dan Tim Eliminasi Malaria Kabupaten sedang melakukan sosialisasi tentang penyakit malaria kepada siswa-siswi SMP Negeri Babo.IP-IST
Dan setelah dalam tubuh manusia bersih dari parasit malaria dan nyamuk juga bersih dari parasit meski nyamuk menggit manusia itu tidak akan terkena malaria dan kemudian nyamuk itu dengan sendirinya mati setelah 3 minggu.
Kecuali ada orang dari luar Bintuni atau kabupaten tetangga yang membawa parasit malaria hal itu yang dapat menularkan malaria kepada warga masyarakat Bintuni,” terang Mobilala.
Tim Eliminasi Malaria Kabupaten Teluk Bintuni.IP-IST
Franky Mobilala juga menuturkan bahwa kalau jumlah penduduk Teluk Bintuni itu benar maka di tahun 2023 ini Teluk Bintuni bisa mencapai eliminasi malaria.
“Sejak tahun 2022 angka kesakitan per 1.000 penduduk berisiko dalam satu tahun atau Annual Parasite Incidence (API) malaria Teluk Bintuni yaitu 4 (empat) per 1000 (seribu). Dan untuk mencapai eliminasi malaria API kita harus 1 (satu) per 1.000 (seribu).
PKM Weriagar ketika melakukan skrening malaria kepada warga masyarakat Mogotira termasuk kepada anak-anak.IP-IST
Kabupaten Teluk Bintuni pada tahun 2022 memiliki API 4 per 1.000 dengan jumlah penduduk 65 ribu jiwa.
Sedangkan penduduk Teluk Bintuni saat ini sudah mencapai 85 ribu namun data dari Badan Pusat Statistik yang kita peroleh sebanyak 90 ribu.
Warga masyarakat Weriagar ketika melihat sosialialiasi dati Tim, Eliminasi Malaria Kabupaten Teluk Biuntuni melalui brosur dan pamplet yang dipajang di depan PKM Weriagar.IP-IST
Tetapi data yang kita pakai yaitu 85 ribu jiwa yang bersumber dari data Pusdating. Dan apabila jumlah penduduk 65 ribu maka API 4 per 1000 kalau dari jumlah penduduk Bintuni 85 ribu ada selisih 20 ribu maka API nya bukan 4 tetapi API nya bisa nol koma di tahun 2023 sehingga sangat memungkinkan kita bisa eliminasi malaria di tahun 2023,” pungkas Mobilala. (ahd-IP)