BP Bersama SKK Migas Inisiasi English Course Dan Bootcamp Kepada 118 Pelajar Dari Sekolah Di Sekitar LNG Tangguh

Bagikan berita ini

Views: 300

BP Bersama SKK Migas Inisiasi English Course Dan Bootcamp Kepada 118 Pelajar Dari Sekolah Di Sekitar LNG Tangguh

BINTUNI, InspirasiPapua.id- Bahasa Inggris sangat penting untuk dipelajari karena merupakan salah satu Bahasa internasional yang digunakan dimana saja di belahan dunia.

“Sesuai komitmen Amdal BP Berau, Ltd selaku Operator Tangguh LNG melalui program pengembangan masyarakat (PPM) bersama SKK Migas menginisiasi program penguatan literasi Bahasa Inggris dalam bentuk program kursus Bahasa Inggris dan Bootcamp.

Untuk mendukung peningkatan kualitas lulusan SMA sekolah-sekolah sekitar wilayah operasi Tangguh LNG Project.

Melalui Yayasan Syena Ahoro Papua (SAPA), telah melaksanakan program English Intensive Course dan Bootcamp selama kurang lebih 6 minggu dimulai tanggal 25 September 2023 hingga 19 November 2023.

Dimana kursus Bahasa Inggris dilaksanakan di masing-masing sekolah dampingan dengan 5 tutor nasional berpusat di SMP Negeri Aranday, SMP Negeri Weriagar, SMP Negeri Taroi dan SMP YPK Tanah Merah Baru,” ungkap Local Stakeholder Relation Officer Fredi Kutanggas, Sabtu (18/11/2023) kepada media ini melalui pressrelisenya yang dikirimkan kepada media ini di Bintuni.

Fredi Kutanggas menjelaskan bahwa keberlanjutan program menyaring siswa-siswi yang secara akademik mampu untuk mengikuti kegiatan program English Bootcamp di Bintuni sebanyak 30 siswa-siswi SMP.

“Siswa-siswi tersebut berasal dari SMP TMB, Weriagar, Tomu dan Taroi. Dimana English Bootcamp yang dilaksanakan di Bintuni bertempat di SMA YPPK Arnoldus Jansen didampingi langsung oleh Native English Tutor asal Kanada yang telah memiliki pengalaman kurang lebih 20 tahun.

Dengan menggunakan metode belajar berpusat pada siswa atau students center learning. Dimana siswa menjadi pusat dalam kegiatan belajar, sehingga lebih aktif dalam menerapkan 4 skill dasar Bahasa Inggris yaitu Listening, Reading, Writing dan Speaking.

Untuk mengukur kemampuan siswa selain tes tertulis, tutor juga mendorong siswa untuk menyiapkan presentasi yang akan dipresentasikan saat Bootcamp Competition.

Dimana tutor juga mengasah siswa dengan memperbanyak kosa kata (vocabulary).

Ini adalah Pertama kali Program Pendidikan dari Tim Communication and External Affairs (C&EA) BP Berau, Ltd bekerja sama dengan SAPA Foundation untuk mendatangkan seorang Native English Tutor dari Luar Negeri.

Kegiatan ini menjadi pengalaman akademik yang sangat berkesan bagi 118 peserta dari siswa-siswi asal suku Sebyar dan Sumuri yang mendiami wilayah pesisir Utara dan Selatan Teluk Bintuni.

Karena mereka dapat memperlajari Bahasa Inggris secara langsung dengan penutur asli dari yang biasanya hanya dipelajari dari buku-buku bacaan di sekolah,” tutur Fredi.

Fredi juga memaparkan bahwa Bahasa Inggris dapat menjadi modal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di dalam maupun di luar negeri.

“Banyak negara yang menetapkan Bahasa Inggris sebagai bahasa resmi negara mereka.

Sehingga banyak sekolah dan universitas yang menetapkan kemampuan Bahasa Inggris sebagai syarat wajib yang perlu dimiliki oleh para siswa atau mahasiswa yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Dimana semakin baik kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris maka semakin besar kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri.

Disamping itu Bahasa Inggris juga akan menjadi modal bagi tenaga kerja yang akan mencari pekerjaan di luar negeri,” kata Fredi.

Sementara Program ini mendapat apresiasi dan dukungan yang sangat besar dari masyarakat dan pemerintah distrik setempat.

Salah satunya tanggapan yang datang dari Kepala Distrik Taroi, Donald R Kutanggas yang sangat mengapresiai program kursus Bahasa Inggris yang dilakukan yang dilanjutkan dengan Bootcamp.

“Keberadaan program English Course dapat mendukung anak-anak asli Teluk Bintuni dalam beberapa hal yaitu pertama, dapat memotivasi para siswa dari sekolah untuk belajar lebih giat agar kedepan dapat mengikut kegiatan yang sama termasuk adanya penyegaran terhadap lingkungan belajar yang baru.

Kedua, memberikan kesempatan bagi para siswa untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris dengan peserta dari sekolah lain.

Ketiga, sangat baik untuk mempersiapkan masa depan generasi Sebyar yang kompetitif karena jadi masyarakat asli saja tidak cukup tetapi harus kompeten,” ujar Donald.

Kepala Distrik Taroi itu juga berharap agar program serupa dapat dilakukan setiap tahun dengan alokasi waktu dan peserta yang lebih banyak dan tidak hanya di bidang Bahasa Inggris saja.

Tetapi juga di bidang mata pelajaran lain seperti Matematika dan lainnya,” ujar Kepala Distrik Taroi. (ahm-IP)

About Post Author

banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *