Peringatan HUT PGRI Ke-77 Dan HGN 2022 Di Bintuni Dimeriahkan Dengan Tarian Khas Daerah

Peringatan HUT PGRI Ke-77 dan Hari Guru Nasional tahun 2022 di Bintuni dipusatkan di SMP Negeri 2 Bintuni SP-4 Distrik Manimeri. (IP-IST)
Bagikan berita ini

Views: 14

Peringatan HUT PGRI Ke-77 Dan HGN 2022 Di Bintuni Dimeriahkan Dengan Tarian Khas Daerah

BINTUNI, InspirasiPapua.id- Puncak Peringatan  HUT PGRI Ke-77 dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2022 di Bintuni dilaksanakan dengan upacara bendera yang dipusatkan di Halaman SMP Negeri 2 Bintuni, Jumat (25/11/2022) pagi yang dimulai pukul 08.00 Wit hingga selesai.

Acara peringatan HUT PGRI Ke-77 dan HGN 2022 dimeriahka dengan berbagai tarian khas daerah diantaranya Tarian Tumbuk Tanah dari suku Moskona salah satu suku asli Teluk Bintuni, tarian suku nusantara dan tarian Flabamora Nusa Tenggara Timur yang dibawakan oleh murid-murid SD Inpres IV Banjar Ausoy, SP-4 dan siswa-siswi SMP Negeri 2 Bintuni.

Selain itu peringatan HUT PGRI Ke-77 dan Hari Guru Nasional tahun 2022 juga diramaikan dengan tarian kreasi baru maju mundur yang dibawakan guru-guru TK se distrik Manimeri.

Upacara Peringatan HUT PGRI Ke-77 Hari Guru Nasional tahun 2022 diawali dengan upacara pengibaran bendera merah putih yang dipimpin langsung oleh Plt. Sekda Teluk Bintuni Drs. Frans N. Awak. Upacara pengibaran bendera juga diiringi Vokal Group siswa-siswi SMP Ngeri 2 Bintuni.

Puncak peringatan HUT PGRI Ke-77 dan Hari Guru Nasional tersebut ditandai dengan pemotongan Kue Ultah dan tiup lilin oleh Plt.Sekda Frans Awak bersama-sama Ketua DPRD Simon Dowansiba, SE,  Wakil Ketua II DPRD Teluk Bintuni Yohanis Pongtuluran, S.Sos, Ketua PGRI Teluk Bintuni Simon Kambia serta Sekretaris Dinas Dikpora Teluk Bintuni Drs. Daniel Dudung, MM dengan para guru dengan penuh suka cita.

Juga disertai pelepasan beberapa balon gas ke udara oleh Plt Sekda Frans Awak yang disaksikan oleh para undangan dan para guru se distrik Bintuni dan Manimeri yang hadir dalam acara tersebut.

Plt. Sekda Teluk Bintuni Frans Awak, Jumat (25/11/2022) kepada wartawan usai pimpin upacara peringatan HUT PGRI Ke-77 dan Hari Guru Nasional tahun 2022 mengatakan bahwa pemerintah berharap dengan HUT PGRI Ke-77 dan Hari Guru Nasional 2022 tersebut terus memotivasi para guru yang ada di kabupaten Teluk Bintuni yang terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manhusia (SDM) kabupaten Teluk Bintuni sesuai visi dan misi pemerintah daerah kabupaten Teluk Bintuni yaitu damai maju produktif dan berdaya saing.

“Peningkatan SDM kabupaten Teluk Bintuni melalui visi dan misi Bupati pada bidang pendidikan  menjadi perhatian khusus termasuk bidang kesehatan.

Pada dasarnya pemerintah daerah sangat mendukung program prioritas pemerintah daerah seperti bebas biaya pendidikan, serta peningkatan SDM  dengan mengirim anak-anak Teluk Bintuni untuk mengikuti pendidikan di luar Bintuni atau Papua.

Disamping itu selama ini pemerintah telah memberikan perhatian yang berkaitan dengan pemberian bantuan kepada siswa-siswi SD dan SMP melalui biaya operasional pendidikan (BOP).

Serta bantuan bagi mahasiswa dan mahasiswi Teluk Bintuni  yang studi di luar Papua. Itu beberapa hal yang menjadi perhatian pemerintah kabupaten Teluk Bintuni dalam upaya meningkatkan SDM Kabupaten Teluk Bintuni,” ungkap Awak.

Plt. Sekda Frans Awak juga mengatakan bahwa dirinya berharap melalui HUT PGRI Ke-77 dan Hari Guru Nasional tahun 2022 ini juga dapat memberikan semangat kepada guru-guru yang selalu setia mengajar di dunia pendidikan untuk membina dan mendidik anak-anak di Kabupaten Teluk Bintuni.

“Kita berharap melalui anak-anak kita kedepan yang akan menggantikan kita dalam melanjutkan tongkat estafet untuk memajukan kabupaten Teluk Bintuni kedepan,” tuturnya.

Frans Awak juga menambahkan bahwa pihaknya telah mendengar melalui media maupun informasi yang telah diturunkan melalui instansi terkait.

“Bahwa semangat SMA dan SMK akan dikembalikan ke kabupaten Teluk Bintuni. Dimana pada prinsipnya kami kabupaten Teluk Bintuni sudah siap sehingga kami di tahun 2023 tetap menyiapkan anggaran khusus untuk membeck up kalau sampai aturan turun yang mengembalikan SLTA dalam hal ini SMA dan SMK ke kabupaten/kota berarti kami sudah siap,” pungkas Awak.

Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Drs. Daniel Dudung, MM mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga (Dikbudpora) ketika diwawacarai wartawan mengatakan bahwa dari Dinas Dikbudpora terus berupaya bagaimana meningkatkan kesejahteraan guru dan kompetensi guru namun itu semua tidak terlepas dari perolehan atau dukungan dana yang akan kita dapat dari pemerintah.

“Misalnya kedepan Indonesia sudah kembali normal setelah menghadapi dampak adanya covid-19 maka otomatis perolehan dana dari Kementrian Keuangan ke Pemerintah pasti juga bertambah sehingga ke Dinas Dikpora Teluk Bintuni juga pasti besar.

Sehingga kita dapat menjawab semua apa yang menjadi kebutuhan di dinas Dikbudpora baik itu untuk pelatihan-pelatihan guru, peningkatan penghasilan guru maupun untuk bangunan-bangunan atau fisik sarana dan pra sarana dan lain-lain kita dari Dinas Dikpora akan berusaha menjawabnya,” papar Daniel.

Sekretaris Dinas Dikbudpora Kabupaten Teluk Bintuni juga menjelaskan bahwa dalam memajukan pendidikan di kabupatenh Teluk Bintuni Dinas Dikbudpora bersama-sama dengan mitranya seperti LNG Tangguh, LPP terus memberikan pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas guru.

“Disamping itu Dinas Dikbudpora juga terus memperhatikan hak-hak dari guru baik itu gaji, pangkat serta guru diikutkan dalam pelatihan-pelatihan.

Dan lainnya yaitu kita memberikan reword atau penghargaan kepada guru sebagai bentuk perhatian dari Dinas Dikbudpora,” terang Dudung.

Daniel Dudung juga mengungkapkan bahwa jumlah guru PNS dan P3K di kabupaten Teluk Bintuni saat ini sudah lebih dari 1.000 guru. Ditambah guru honor yang jumlahnya kurang lebih ada 400-an guru honor sehingga total guru yang ada di Bintuni sebanyak 1.500 guru.

“Soal jumlah guru yang ada kalau kita atur baik dan penempatan guru ini merata maka kemungkinan jumlah guru yang ada saat ini sudah mencukupi.

Namun masih ada penempatan guru yang tidak merata makanya masih ada juga sekolah-sekolah yang kekurangan guru. Dan seiring dengan waktu berjalan terus maka dengan penamambahan murid di SD maka otomatis juga ada penambahan kelas.

Dengan permintaan penambahan  sekolah maka perlu juga penambahan guru. Dan yang masih kurang terutama bangunan-bangunan yang dibutuhkan di sekolah sperti lab, perpustakaan, rumah guru, MCK.

Kemudian fasilitas lain seperti pagar itu belum kita penuhi. Dan bangunan-bangunan sekolah seperti TK masih ada yang pinjam fasilitas dari rumah masyarakat,” sebut Daniel.

Sekretaris Dinas Dikbudpora itu juga berharap pada HUT PGRI Ke-77 dan Hari Guru Nasional itu sesuai dengan tema yang diusung maka semoga guru terus termotivasi agar semakin profesional.

“Serta guru juga semakin berkualitas serta dapat memahami karakter murid-murid di masing-masing kelas. Sehingga proses belajar mengajar betul-betul dapat menyentuh kepada murid atau siswa.

Dimana  isu pendidikan kita yang paling utama yaitu isu baca tulis hitung dan sampai hari ini masalah tersebut belum tuntas.

Murid-murid kita dari tingkat SD ke SMP dimana saat kita duduk dengan mitra pemerintah daerah seperti BP Tangguh bersama  Uncen yang mendampingi guru-guru di 2 sekolah yaitu SMP Negeri Aranday Tomu di sana mereka temukan ada sekitar 16 murid yang tamat dari SD dan masuk ke SMP Negeri Aranday Tomu belum bisa baca tulis hitung dengan lancar.

Tentunya hal ini sangat disayangkan. Karena  seharusnya anak-anak kita di tingkat SD soal baca tulis hitung itu harus tuntas di kelas 1 sampai kelas 3.

Kemudian saat naik ke kelas 4 itu sudah lancar. Sehingga saya menghimbau kepada guru-guru terutama kepala-kepala sekolah agar bisa memperhatikan murid-muridnya dari tingkat SD kelas 1 sampai 3 agar menuntaskan baca tulis hitung.

Supaya itu tidak menjadi beban bagi sekolah di tingkat SMP bahkan di tingkat SMA kedepan. Sehingga tidak terjadi ketimpangan antara siswa yang satu dengan siswa lainnya dimana yang satunya sudah lancar baca tulis hitung atau sudah berlari sementara yang satunya lagi belum lancar baca tulis hitung atau masih ada ditempat.

Hal ini menunjukkan ada pembelajaran yang belum tuntas di tingakat SD. Biasanya ini terjadi di sekolah dimana guru meluluskan murid ke tingkat SMP karena kuatir nantinya ada masalah dari orang tua murid atau masyarakat.

Berdasakan laporan dari sekolah maka kita akan duduk dan mendiskusikan hal tersebut di dinas Dikpora. Dan saat kami duduk diskusi di dinas saya berpesan agar sebaiknya guru-guru SD yang menjadi guru kelas 1 sampai kelas III saya minta kepada para kepala-kepala sekolah supaya guru kelas diberikan kepada guru-guru senior bukan guru yang baru tamat dari sarjana pendidikan.

Karena mereka yang baru lulus jadi sarjana pendidikan  itu soal teori yang mereka kuasai sedangkan kenyataannya mereka belum berpengalaman. Dan tugas guru bagaimana harus menuntaskan baca tulis hitung karena itu isu utama  di bidang penendidikan,” pungkasnya.

Secara terpisah Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Teluk Bintuni Yohanis Pongtuluran, S.Sos saat mewakili Ketua DPRD kabupaten Teluk Bintuni kepada media ini berharap guru-guru yang mengabdi atau bekerja di Teluk Bintuni agar lebih solid, lebih santun dalam membangun SDM di kabupaten Teluk Bintuni agar bidang pendidikan lebih baik dan lebih maju.

“Dunia pendidikan di Teluk Bintuni saat ini sudah masuk kategori baik tinggal diperbaiki hubungan antara organisasi PGRI dengan dinas Dikbudpora agar sama-sama bisa bahu membahu dalam membangun SDM yang ada di daerah ini,” ujar angota DPRD Teluk Bintuni itu.

Anggota DPRD Teluk Bintuni dari Partai Perindo itu juga menyebutkan bahwa untuk anggaran bidang pendidikan secara nasional sudah ditetapkan besarannya 20 persen dari anggaran APBD dan ketentuan itu sudah tidak bisa dirubah.

“Untuk pendidikan bebas biaya di Bintuni kami sangat mendukung dan terkait kesejahteranaan guru-guru harus diperhatikan betul agar guru-guru tersebut dapat mencerdaskan anak-anak di kabupaten ini agar semuanya menjadi tangguh dan berkarakter.

Dan secara penganggaran kami sangat mendukung untuk pendidikan di daerah ini. Dan kami sangat berharap dinas pendidikan agar bertanggung jawab mencari guru-guru yang betul-betul profesional bisa mengajar membaca dan menulis dan hitung agar tidak terjadi kesalapahaman antara guru dan orang tua murid atau siswa,” harap anggota Legislatif Teluk Bintuni itu. (01-IP)

About Post Author

banner x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *