https://www.inspirasipapua.id/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241215-WA0027.jpg

RSUD Bintuni Satu-Satunya Yang Gunakan Alat Incinerator Medik Pembakar Limbah Medis Di Bintuni

Nampak Kepala Bidang Instalasi dan Kesehatan Lingkungan RSUD Bintuni Herry ketika memperlihatkan limba Kesehatan yang sudah melalui proses pembakaran menggunakan alat incinerator medik. Nampak operator yang kesehariannya membakar limbah medis dengan menggunakan alat incinerator di RSUD Bintuni. Inzet : Plt. Direktur RSUD Bintuni drg. Ferdinand Mangalik ketika diwawancarai di ruang kerjanya. (foto : ist-IP)
Bagikan berita ini

Views: 147

RSUD Bintuni Satu-Satunya Yang Gunakan Alat Incinerator Medik Pembakar Limbah Medis Di Bintuni

BINTUNI, InspirasiPapua.id- Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Teluk Bintuni, membakar sampah medis menggunakan mesin incinerator medik sehingga kebersihan lingkungan tetap terjaga aman dari bahan berbahaya sisa medis.

“Rumah sakit Bintuni memiliki mesin pembakar Limbah Medis, maka sampah medis akan langsung dibawa ke area pembakaran,” kata Plt Direktur RSUD drg. Ferdinand Mangalik, kepada wartawan Selasa (17/10/2023) ketika ditemuji di ruang kerjanya di Gedung Administrasi RSUD Bintuni di Kilo 7 Distrik Bintuni.

Lanjutnya Direktur RSUD Bintuni itu bahwa dalam pemusnahan Limbah Medis pihaknya memiliki dan sudah melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP) jadi tidak mungkin pihak RSUD membuang limbah medis di TPA.

“Kemungkinan limbah medis yang di dapat oleh Satreskrim Polres Bintuni di TPA Tanah Merah, bisa saja berasal dari tempat lain seperti tempat praktek Dokter atau Puskesmas karena mereka belum mempunyai mesin incinerator medik.

Kalau mereka mau memusnakan limbah medis mereka di RSUD Bintuni bisa saja kami fasilitasi. Tetapi mereka harus membuat MoU dengan RSUD Bintuni terlebih dulu namun sampai sekarang belum ada yang datang menemui dirinya atau pihak RSUD Bintuni untuk melakukan itu.

Ada berapa tempat praktek dokter di Teluk Bintuni dan Puskesmas itu harus Satreskrim juga periksa limbah medisnya dibuang dimana setelah digunakan,” papar Plt. Direktur RSUD Bintuni itu.

Dikatakan Ferdinand Mangalik, pengolahan limbah medis di lingkungan RSUD Teluk Bintuni sudah pakai mesin pembakaran limbah medis sehingga menjamin lingkungan tetap bersih.

“Masalah pengelolaan limbah medis bekas pakai pelayanan di rumah sakit sudah seharusnya di musnahkan memakai mesin pembakar, karena telah menjadi persyaratan standardisasi pelayanan di RSUD Bintuni selama ini,” tuturnya.

Ferdinand Mangalik, juga menambahkan bahwa di bulan Juli 2023 lalu pihaknya baru saja mendapatkan akreditasi paripurna dari lembaga independen, artinya mesin incinerator Medik milik RSUD sangat layak untuk digunakan. “Jadi tidak mungkin kami membuang limbah medis di TPA di Tanah Merah distrik Bintuni Timur,” ungkap Mangalik.

Pada kesempatan itu, wartawan juga sempat melihat langsung alat pembakar Limbah Medis milik RSUD Bintuni yaitu incinerator medik yang langsung ditunjukkan Kepala Bidang Instalasi dan Kesehatan Lingkungan RSUD Bintuni Herry kepada wartawan.

Para wartawan juga sempat melihat dari dekat limbah medis yang baru saja selesai dibakar  melalui mesin incinerator medik.

Informasi yang dihimpun media ini, limbah medis RSUD tersebut dikumpulkan dan rencananya akan menggunakan pihak ketiga untuk dibuang ke Manokwari dengan biaya Rp. 90 ribu per kilo. Sedangkan limbah non medis yang berasal dari pasien itu dibuang setiap harinya ke TPA Tanah Merah distrik Bintuni. (ahm-IP)

About Post Author

banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *