Akibat Angin Konda, Ikan Di Pasar Sentral Bintuni Berkurang Tidak Seperti Biasanya

Bagikan berita ini

Views: 15

BINTUNI, InspirasiPapua.id- Akibat angin konda atau angin Selatan menyebabkan ikan yang dijual nelayan penampung di pasar Sentral Bintuni berkurang tidak seperti biasanya.

Salah satu nelayan penampung yang ditemui Tim Inspirasi Papua.id Suryadi Kaitam, Senin (07/11/2022) mengatakan ikan yang ditangkapnya dari Teluk Bintuni seperti ikan Sembilan berkurang karena musim angin konda.

  1. VID20221107144747

Biasanya Kaitam menangkap ikan Sembilan di muara wasian dengan memancing dan memakai umpan ikan bulana sehari bisa dapat kurang lebih 100 ekor Ikan Sembilan ukuran sedang tetapi karena angin konda atau Selatan menyebabkan ikan tangkapannya berkurang dalam sehari hanya mendapatkan 50 ekor ikan Sembilan.

Suryadi biasannya menjual ikan ekor sembilan ukuran sedang ini Rp. 50 ribu ekor. Dan kadang-kadang dirinya jual ikan Sembilan Asar dengan harga Rp 70 ribu per ekor.

 

Menurut Suryadi Kaitam 1 Minggu kedepan angin kembali normal. Ikan berkurang di Pasar Sentral Bintuni sudah berlangsung 2 Minggu.
Selain jual ikan sembilan dirinya juga menjual ikan kakap, congge serta kakap merah saat ini stocknya lagi kosong akibat angin konda.

Nampak ikan momar banjiri pasar Sentral Bintuni. (IP-IST)

Ikan Sembilan ini mudah didapat karena dipancing dan bukan jaring. Sedangkan nelayan yang biaasanya menggunakan jaring memilih tidak melaut karena ikan susah didapat.

Suryadi menambahkan kalau angin konda penghasilan dibawah Rp. 10 juta tetapi kalau normal di atas 10 juta. Penghasilan ditabung dan digunakan unntuk bayar kredit.

Suryati saat ini sudah memiliki rumah dari hasil berjualan ikan selama 10 tahun lamanya. Dirinya berjualan ikan sejak 2011 sampai sekarang.

Istri 1 orang namun belum dikaruniai anak selama 12 mengarungi bahtera keluarga. Namun ddirinya selalu bersabar untuk menunggu diberikan momongan oleh Yang Kuasa.

Dalam melaut kesulitan yang dihadapi BBM sulit dapat harga murah. Yaitu harga 10 ribu harga subsidi dan untuk mendapatkannya dirinya harus antri panjang. Kalau sekarang kebanyakan harga bensin 14 ribu dimana satu kali pergi melaut menggunakan BBM 60 liter dan mencari ikan 4 sampai 5 hari.

Kalau angin konda biasanya 1 Minggu dalam mencari ikan. Kadang terjadi dapat ikan kurang dari target kadang hanya kembali modal.

Biasanya dalam melaut membawa es batu harga 200 ribu sampai 300 ribu. Kalau es sudah habis karena mencair baru bdirinya pulang. Dan sampai di pasar Bintuni dirinya harus tambah es batu harga 100 ribu agar ikan yang baru ditangkapnya tetap awet atau tahan lama untuk jual ikan. (01-IP)

About Post Author

banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *