Views: 75
Bupati Berharap Bintuni Bisa Jadi Kota Batik dan Wisata
BINTUNI, InspirasiPapua.id- Bupati Teluk Bintuni Dr. Ir. Petrus Kasihiw, MT, Senin (9/9/2024) membuka pelatihan membatik bagi kader PKK Kabupaten Teluk Bintuni berlangsung di Balai Kampung Banjar Ausoy SP-4 Distrik Manimeri Kabupaten Teluk Bintuni.
Pelatihan membatik tersebut dilaksanakan selama satu minggu oleh instruktur yang didatangkan khusus dari Yogyakarta bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Teluk Bintuni.
Pesertanya berasal dari Ibu-Ibu PKK Kabupaten Teluk Bintuni se distrik Manimeri dan Bintuni.
Dimana kedepannya bertujuan hasil-hasil batik tersebut bisa mewakili motif batik Teluk Bintuni.

Dalam sambutannya Dr. Petrus Kasihiw mengatakan bahwa di kota batik Pekalongan dan beberapa tempat di Jawa itu sebagai tempat wisata dan orang datang melihat bagaimana cara membuat batik di sana.
“Semoga itu juga terjadi di Bintuni, sesuai kebijakan pemerintah Teluk Bintuni kedepan batik ini juga bisa menjadi budaya terdendiri yang bisa menyesuaikan dengan budaya Papua.
Apalagi melalui kebijakan Pemda Teluk Bintuni kampung Banjar Ausoy ini dengan SK Bupati akan ditetapkan menjadi kampung wisata,” ungkap Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw.
Pada saat dirinya menyampaikan sambutan sekaligus membuka pelatihan membatik bagi kader PKK Kabupaten Teluk Bintuni.
Menurut Bupati Kasihiw bahwa di Bintuni terdapat 2 (dua) kampung yang mendapatkan prioritas sebagai kampung wisata yaitu pertama kampung Banjar Ausoy SP-4 distrik Manimeri itu akan menjadi kampung wisata kuliner dan lain-lain.
“Sedangkan yang kedua yaitu kampung Masina akan menjadi kampung eko wisata mangrove yang sedang disiapkan oleh pemerintah.
Ini tentunya perlu kerja sama kita semua1 apalagi kepala distrik, kepala kampung dan perangkat kampung dan masyarakat untuk mewujudkan kedua kampung wisata tersebut perlu kerja keras,” tutur Petrus Kasihiw.
Lebih jauh Bupati yang sedang dalam proses maju Pilkada Gubernur Papua Barat Daya sebagai Calon Wakil Gubernur menjelaskan bahwa kampung Banjar Ausoy sendiri telah ditetapkan sebagai kampung pemenang lomba kampung tingat nasional yaitu sebagai juara 3 tingkat nasional.
“Potensi-potensi lainnya yang ada di kampung Banjar Ausoy ini seperti kolam pemancingan serta sawah yang nanti bisa dikelola atau dibuat menjadi kampung wisata.
Apalagi kedepannya sudah ada batik buatan sendiri di kampung ini maka saya sangat berharap PKK bisa mendorong itu dengan mengajak Ibu-Ibu di sini untuk rajin membatik.
Karena membatik ini dapat mendorong ekonomi keluarga kedepan melalui penguatan dan pembinaan serta pelatihan kemampuan soft skill untuk menguasai membuat batik ini tidak gampang.
Tetapi saya percaya bahwa kader-kader PKK apalagi didukung oleh pemerintah daerah Teluk Bintuni dan provinsi maka usaha batik tersebut kedepannya pasti akan jalan,” papar Bupati Kasihiw.
Bupati dua periode itu menambahkan bahwa kampung Bajar Ausoy merupakan eks kampung Transmigrasi maka cepat berkembang.
“Disamping itu letaknya ada di poros utama antara Bintuni Lama dengan daerah perkantoran. Kampung Banjar Ausoy ini letaknya sangat strategis untuk pengembangan ekonomi seperti UMKM dan lain sebagainya.
Perkembangan usaha membatik itu sebanarnya bisnis yang sangat menarik kalau kita ke Jawa dapat dilihat harga batik mulai dari harga yang paling murah sampai harga batik yang paling mahal,” ujar Bupati Kasihiw.
Pelatihan batik tersebut ditandai dengan uji coba membuat batik yang dilakukan Bupati Petrus Kasihiw dan Wakil Bupati Matret Kokop yang disaksikan Forkopimda dan para pimpinan OPD, serta kepala distrik Manimeri dan kepala distrik Bintuni serta kepala kampung Banjar Ausoy Sudirman yang hadir pada acara tersebut. (HT/mmm-InspirasiPapua.id)