Views: 6
JAKARTA, InspirasiPapua.id– Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat mewakili Indonesia dari 42 negara di dunia memamerkan kerajinan tangan dari tanaman mangrove dalam event Village International Gastronomi (VIG), yang diselenggarakan di kota Paris, Perancis dari tanggal 1 hingga 4 September 2022.
Village International Gastranomi merupakan event bergengsi yang menunjukan kuliner dan produk kerajinan lokal atau tradisional yang diikuti 42 negara dari belahan dunia.
Pemkab Teluk Bintuni memiliki sekitar 257 ribu hektare kawasan hutan mangrove konsen mengenalkan serta mempromosikan hasil olahan tanaman mangrove yang telah di produksi oleh para pelaku UMKM lokal.
“Tujuannya adalah untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk UMKM asal kabupaten Teluk Bintuni serta memperkenalkan potensi hutan mangrove Bintuni untuk wisata dan pengembangan ekowisata mangrove oleh investor bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat adat.
Dan kami berada di pameran VIC untuk membuka pasar internasional terhadap pariwisata/jasa lingkungan mangrove dan produk UMKM yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni,” ungkap Asisten II Bupati Pemkab Teluk Bintuni, Ida Bagus Putu Suratna. Jumat (02/09/2022).
Masih kata Ida, sebagai ekowisata jasa lingkungan kawasan hutan mangrove. Dalam event VIG 2022, Pemkab Teluk Bintuni juga membawa produk andalan hasil produksi masyarakat lokal seperti minyak buah merah, sirup mangrove, kopi sarang semut, pakaian dan ornamen dari kulit kayu, tas noken, dan lainnya.
“2023 mendatang, Pemkab Bintuni akan membuat festival mangrove yang diharapkan dapat dihadiri delegasi Internasional,” ucapnya.
Sementara itu, salah seorang masyarakat yang ikut dalam rombongan VIG, Yohannes Akwan menambahkan, dari kegiatan VIG, Pemkab Teluk Bintuni telah menerima tawaran dan bersepakat untuk memasarkan produk unggulan lokal Teluk Bintuni di Paris.”Produk UMKM kita sudah banyak tawaran untuk dipasarkan disini (Paris). Intinya sudah ada peluang pasar di Paris untuk UKM teluk Bintuni bisa di jual di Luar negeri. Tentunya adalah peluang pasar yang baik karena akan di dijual dalam bentuk mata uang asing,” pungkas Akwan. (01-IP)