Views: 69
BINTUNI, InspirasiPapua.id- Keberadaan hutan mangrove Teluk Bintuni memiliki potensi sangat besar untuk keberlangsungan rantai ekosistem kehidupan yang ada didalamnya.
Hutan mangrove juga biasa disebut sebagai hutan bakau yang dapat menjadi salah satu alternatif dan peluang adanya destinasi wisata alam yang menyenangkan.
Dengan menikmati udara hutan mangrove sambil berjalan kaki atau menumpangi perahu bisa membawa suasana wisata yang berbeda.
Hutan mangrove atau yang kerap pula disebut dengan hutan bakau tumbuh di sepanjang pesisir pantai, muara sungai, bahkan ada yang tumbuh di rawa gambut.
Begitu pula keberadaan hutan mangrove bermanfaat besar bagi penduduk Kabupaten Teluk Bintuni yang tinggal di daerah dekat pantai, sebagai sumber penghasilan dan mencegah terjadinya abrasi maupun tsunami, serta peresapan air laut ke daratan.
Menurut Bappelitbangda Teluk Bintuni bahwa luas hutan mangrove di daerah Teluk Bintuni seluas 225.367 hektar atau 52 persen dari total keseluruhan hutan bakau di Papua Barat.
“Terkait potensi itu, Dinas Perhubungan Kabupaten Teluk Bintuni terus berupaya mendorong proses percepatan destinasi wisata Mangrove dengan membangun dermaga permanen.
Ini juga berkaitan dengan mendukung visi misi Bupati Teluk Bintuni Ir.Petrus Kasihiw, MT dalam rangka pengembangan destinasi wisata Mangrove. Guna mewujudkan hal tersebut Dishub sebagai salah satu OPD tehnis yang wajib mendukung program Kepala Daerah,” ungkap Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Teluk Bintuni Ganem Seknun, SH, Kamis (06/10/2022) ketika diwawancarai wartawan di Bintuni.
Sekretaris Dishub itu juga mengatakan bahwa dengan adanya pengembangan dan pembangunan dermaga maka sudah pasti akan di dukung oleh fasilitas yang memadai.
“Dimana pada tahun anggaran 2022 pemerintah daerah secara berkala melalui Dinas Perhubungan sedang melakukan sejumlah peningkatan fasilitas sarana penunjang seperti pembangunan dermaga permanen dengan luas 12 meter persegi di kampung Masina Teluk Bintuni.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Bupati agar pulau Masina Kelurahan Bintuni Barat distrik Bintuni agar di lengkapi fasilitas penunjang agar masyarakat Teluk Bintuni ataupun wisatawan serta tamu Pemda dari provinsi dan pusat bisa menikmati panorama eksotis hutan mangrove yang lengkap dan nomor satu terluas di Asia Tenggara dan juga nomor dua terluas di dunia setelah hutan mangrove Amazone Brasil.
“Terkait hal tersebut maka Dinas Perhubungan Teluk Bintuni terus melakukan inovasi-inovasi dalam bentuk menyediakan fasilitas pelayanan publik. Dengan mengedepankan motto : kerja, kerja dan kerja,” tutur Ganem. (01,03-IP)