https://www.inspirasipapua.id/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241215-WA0027.jpg

Dinas Dikpora Bintuni Diberikan Waktu Satu Minggu Untuk Ganti Kepsek SMP Negeri Taroi

Disepakati palang SMP Negeri Taroi hanya dibuka satu minggu menunggu proses pergantian Kepsek oleh Dinas Pendidikan.IP-IST
Bagikan berita ini

Views: 7

BINTUNI, InspirasiPapua.idDinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga (Dinas Dikbudpora) Kabupaten Teluk Bintuni, Sabtu (30/07/2022) sekitar pukul 10.00 Wit melakukan pertemuan dengan pihak Karang Taruna dan orang tua (Ortu) siswa SMP Negeri Taroi serta masyarakat Taroi bahwa  palang hanya dibuka satu minggu.
Penyerahan pernyataan sikap masyarakat Taroi dari Ketua Karang Taruna Taroi Kepada pihak Dinas Pendidikan Bintuni Sahrul Tatuta.IP-IST
Apabila dalam satu minggu itu Kepala Sekolah baru atau nota tugas kepala sekolah untuk SMP Negeri Taroi belum juga dipenuhi oleh dinas pendidikan  maka Karang Taruna dan orang tua (Ortu) siswa SMP Negeri Taroi serta masyarakat Taroi akan kembali memalang sekolah tersebut.
“Pada hari, Sabtu (30/07/2022) kami sudah melakukan pertemuan dengan utusan dari dinas Dikbudpora Bintuni Syahrul Tatuta bagian mutasi yang turun di distrik Taroi untuk menyelesaikan masalah pemalangan SMP Negeri Taroi  dimana  ada beberapa persyaratan yang kita masukkan dalam pernyataan sikap.
Yaitu pertama kami masyarakat Taroi meminta  pergantian kepala sekolah segera dilakukan. Dan kami meminta yang menjadi kepala sekolah di SMP Negeri Taroi adalah anak asli Taroi.
Dalam pertemuan itu juga kami menyampaikan tuntutan bahwa sampai adanya kepala sekolah baru baru palang bisa kami buka.
Maksudnya Kepala Sekolah baru yang nanti akan membuka palang tersebut. Demikian inti dari 16 pernyataan yang kami sampaikan kepada pihak Dinas Dikbudpora Bintuni ketika kami melakukan pertemuan di kantor SMP Negeri Taroi,” ungkap Ketua Tarang Taruna Taroi Abdul Thalib Bauw kepada media ini, Minggu (31/07/2022) ketika dikonfirmasi via handphone di Taroi.
Ketua Karang Tarua Taroi itu juga menjelaskan bahwa saat pihaknya dan Ortu siswa serta masyarakat distrik Taroi berbicara dari hati ke hati dengan utusan dari Dinas Dikbudpora Kabupaten Teluk Bintuni itu.
“Dimana kita sepakati membuka palang SMP Negeri Taroi hanya 1 minggu dan kalau tuntutan kami tidak terealisasi.
Maka sekolah SMP Negeri Taroi kita palang kembali. Dan saya sebagai Ketua Karang Taruna akan turun pimpin pemuda dan kita naik ke Dinas Pendidikan untuk demo pemalangan SMP Negeri Taroi.
Abdul Thalib Bauw yang kesehariannya juga adalah sebagai Ketua RT kampung Taroi menambahkan bahwa sebenarnya pemalangan SMP Negeri Taroi yang dilakukan itu masyarakat yang ada di luar Taroi tidak tahu apa yang kita rasakan di disana.
“Karena sebelum kita melakukan pemalangan kita juga sudah duduk berpikir kalau sekolah SMP Negeri Taroi kita palang resikonya apa?.
Lalu kita berpikir dipalang atau tidak dipalang sekolah SMP Negeri Taroi tersebut kita rasa sama saja karena proses belajar mengajar tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Contoh dengan tidak adanaya kepala sekolah di tempat tugas menyebabkan guru-guru masuk mengajar
Suasana pertemuan antara utusan dinas Pendidikan Bintuni dengan Karang Taruna, Orang Tua siswa serta masyarakat Taroi terkait penyelesaian pemalangan SMP Negeri Taroi. IP-IST
seenaknya yaitu jam 09.00 Wit dan juga ada yang masuk sekolah pukul 10.00 Wit. Dan mereka pulang pukul 12.00 Wit.
Mereka semua adalah guru-guru kontrak itu ada enam orang guru. Bahkan untuk guru bahasa Inggris saja tidak ada. Dan SMP Negeri Taroi juga tidak memiliki wakil kepala sekolah.
SMP Negeri Taroi selama ini kebanyakan libur. Seharusnya ini semua menjadi tanggung jawab kepala sekolah bagaiman mengelola sekolah itu agar maju.
Bukan seperti sekarang ini kualitas siswa SMP Negeri yang ada yang ada kita ragukan karena mereka kebanyakan tidak sekolah. Kalau begini bagaimana nasib SDM kita kedepan?. Kalau begini kapan kita bisa menjadi tuan di negeri sendiri,” ungkap Thalib.
Ketua RT kampung Taroi itu juga mengatakan bahwa kepala sekolah SMP Negeri Taroi paling suka keluar meninggalkan tempat tugas dengan alasan karena jaringan internet Taroi jelek dan tidak bisa membuat laporan.
“Padahal jaringan di Taroi lebih lancar dari jaringan di Bintuni. Sehingga kami dibuat tidak mengerti. Padahal yang membuat laporan itu seharusnya sudah ada operator. Jadi operator kerjanya apa?,” papar Ketua Karang Taruna  Taroi itu.
Biasanya kepala sekolah SMP Negeri Taroi itu kembali ke Taroi kalau ada mau ujian nasional. Dan setelah kepala dinas atau pihak dinas pulang maka kepala sekolah juga ikut pulang dan tidak mau lama-lama di tempat tugas.
Dan kita sudah beberapa kali menyurat ke dinas pendidikan agar kepala sekolah diganti sampai surat dukungan juga dari distrik sudah kita masukkan.
Dimana kepala distrik juga mendukung kami untuk menganti kepala sekolah karena melihat kinerja kepala sekolah yang kurang bagus. Lalu surat permintaan pergantian kepala sekolah sudah kita masukkan di dinas pendidikan tetapi tidak pernah direalisasikan.

Maka jalan terakhir yang kami ambil bersama ortu siswa dan masyarakat Taroi tahun 2022 ini kita palang sekolah SMP Negeri Taroi agar pihak dinas menanggapi apa yang kami tuntut tersebut,” ujar Thalib.
Thalib juga menambahkan saat ini kondisi gedung SMP Negeri Taroi sudah banyak yang bolong-bolong. Pakaian olah raga untuk siswa sejak SMP Negeri Taroi berdiri semenjak 2015 baru satu kali pengadaan sampai 2022.
Kami harap dalam waktu dekat kepala sekolah baru sudah bertugas di SMP Negeri Taroi
Setidaknya ada Nota Tugas dan kami harap Saban Nabi bisa menjadi Kepala Sekolah SMP Negeri Taroi. Yang saat ini beliau adalah Kepala Sekolah SD dan saat SMP Negeri Taroi dibuka beliau menjabat kepala sekolah di dua sekolah yaitu sebagai Kepsek SD dan juga sebagai Kepsek SMP Negeri Taroi karena beliau adalah pendiri SMP Negeri Taroi pada tahun 2015,” pungkasnya. (01-IP)

About Post Author

banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *