Views: 13
Tahun Ini, Raker Puskesmas Se Teluk Bintuni Evaluasi Seluruh Kegiatan Sepanjang Tahun 2022
BINTUNI, InspirasiPapua.id- Rapat Kerja (Raker) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) se Kabupaten Teluk Bintuni yang telah dilaksanakanan selama 4 hari yaitu dari tanggal 8-11 Februari 2023 telah mengevaluasi seluruh kegiatan masing-masing sepanjang tahun 2022
“Terkait dengan evaluasi pp kinerja khususnya di bidang Kesehatan bagi Raker seluruh Puskesmas yang ada di kabupaten Teluk Bintuni.
Dimana evaluasi kerja setiap Puskesmas hampir setiap tahun kita lakukan evaluasi kerja dan tahun ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana kita evaluasi seluruh kegiatan Puskesmas sepanjang tahun 2022,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni Franky D. Mobilala, SKM, M.Kes kepada media ini, Selasa (14/02/2023) ketika ditemui di Dinas Kesehatan Teluk Bintuni di Kilo-6 Distrik Biuntuni.
Lanjut Mobilala bahwa setiap Puskesmas mengevaluasi kinerjanya selama 1 tahun yaitu di tahun 2022. Dimana kita rapat evaluasi bersama-sama dan mereka menyampaikan kegiatan mereka kepada dinas kesehatan.
“Dimana lebih dulu dinas Kesehatan yang melakukan presentasi kinerja dari Puskesmas berdasarkan laporan yang telah mereka sampaikan kepada dinas kesehatan.
Kemudian mereka akan melihat kekurangan-kekurangan dari apa yang kami presentasikan. Setelah itu kita sama-sama melakukan cross check data.
Dalam Raker Puskesmas tersebut ada Tim Perumus yang terdiri dokter spesialis, kepala bidang, kepala seksi serta pemegang program yang merusmuskan persoalan Kesehatan yang terjadi di kabupaten Teluk Bintuni.
Dimana persoalan-persoalan yang diuhadapi setiap Puskesmas itu berbeda-beda misalkan antara Puskesmas Bintuni tentunya persoalan Kesehatan yang dihadapi berbeda dengan Puskesmas Kalitami. Begitu pun dengan Puskemas Kalitami tentunya persoalan yang juga mereka hadapi itu berbeda dengan Puskesmas Kuri.
Selanjutnya Puskesmas Kuri tentunya memiliki persoalan Kesehatan yang berbeda dengan persoalan Kesehatan yang ada di Puskesmas Moskona Utara dan Moskona Timur.
Saya kasih contoh persoalan transportasi kita mau rujuk pasien dari kampung Tanah Merah ke Bintuni kita susah kita cari longboat atau cari jhonson dan bahkan alat transportasi ini tidak ada. Akibat dari persoalan itu kadang membuat pasien kadang-kadang meninggal dunia.
Dari persoalan yang sering terjadi itu maka dari dinas Kesehatan kita sepakat untuk menyediakan sarana transportasi.
Dan tahun ini kita menyediakan transportasi laut bagi Puskesmas yang ada di daerah Pesisir yang bersumber dari dana Otsus. Yaitu kurang lebih 16 Fiber yang dilengkapi dengan 16 mesin jhonson 40 PK.
Begitu pula dengan Pustu-Pustu yang juga membutuhkan transportasi yang kadang-kadang mengevakuasi ibu melahirkan ke Puskesmas atau ke ibu kota kabupaten di Bintuni itu kesulitan transportasi maka Dinas Kesehatan juga melengkapi mereka dengan fiber yang kecil dengan mesin jhonson 15 PK,” papar Mobilala.
Kepala Dinas Kesehatan itu juga mengatakan bahwa tahun ini melalui dana Otsus Dinas Kesehatana Teluk Bintuni juga menyediakan alat USG sebanyak 6 alat untuk pemeriksaan janin ibu hamil.
“Alat USG ini kita peruntukkan b agi Puskesmas yang memiliki jumlah penduduk dan tingkat pelayanan ibu hamil yang tinggi seperti Puskesmas Bintuni, Manimeri dan lainnya itu yang kami prioritaskan tahun ini.
Dan mudah-mudahan tahun depan kita bisa adakan lagi alat USG ini maka semua Puskesmas di Teluk Bintuni bisa meiliki alat tersebut. Jadi tidak perlu lagi ibu hamil itu USG ke Rumah Sakit Umum atau dibawa ke Bintuni.
Tetapi diharapkan masing-masing Puskesmas dapat melakukan USG kepada ibu hamil yang periksa di Puskemas tersebut. Sehingga prioritas kita untuk menekan kematian ibu dan anak dapat terwujud,” terang Mobilala.
Frank Mobilala juga menambahkan bahwa pada Raker Puskesmas tahun ini betul-betul yang dibicarakan menyangkut penurunan stunting, penekanan angka kematian ibu melahirkan dan anak serta juga penanggulangan dan penekanan angka penularan HIV.
“Kita juga memprioritaskan elemininasi malaria yang sudah tertunda dimana kita akan eliminasi malaria pada tahun 2023 dan kita akan lihat di lapangan apakah bisa eliminasi malaria ini sesuai dengan rencana kita.
Dan keberhasilan dari apa yang kita rencanakan itu tentunya tergantung dari kinerja kita,” ujar Mobilala. (ahd-IP)