https://www.inspirasipapua.id/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241215-WA0027.jpg

Bupati Petrus Kasihiw Didampingi Kadin PMK Tinjau Lokasi Rumah Produksi Makanan Kaleng Hasil Laut Bintuni

Bupati Petrus Kasihiw didampingi kadin PMK Bintuni ketika mengunjungi lokasi pembangunan Rumah Produksi makanan kaleng hasil laut Teluk Bintuni. (IP-IST)
Bagikan berita ini

Views: 0

Bupati Petrus Kasihiw Didampingi Kadin PMK Tinjau Lokasi Rumah Produksi Makanan Kaleng Hasil Laut Bintuni

BINTUNI, InspirasiPapua.id- Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw, MT didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Teluk Bintuni Drs. H. Haris Tahir Kaitam, M.Si meninjau lokasi pembangunan rumah produksi pembuatan makanan kaleng hasil laut Teluk Bintuni.

Hal ini dilakukan Bupati untuk menindaklanjuti  program Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Dimana Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw,MT langsung tinjau lokasi yang akan dijadikan rumah produksi pembuatan makanan kaleng berbahan baku hasil laut Teluk Bintuni seperti ikan manyong (ikan sembilan), ikan Congge , Kepiting dan udang.

Didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Pemkab Teluk Bintuni Drs. H. Haris Tahir Kaitam, M.Si, Bupati Kasihiw, Selasa (15/11/2022) mengunjungi lokasi yang berada di depan kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemotongan hewan qurban yang beralamat di Jalan masuk SMK Negeri 1 Bintuni, SP 1 distrik Manimeri.

Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw kepada wartawan di Bintuni mengatakan bahwa untuk mendorong ekonomi di wilayah desa atau kampung, sudah itu menjadi tugas utama dari Kementrian Desa Daerah Tertinggal dan harus ada inovasi.

“Inovasi ini diprioritaskan kepada bagaimana peningkatan BUMDES yang ada di Bintuni ini kita akan inventarisir ulang dan bina ulang terutama untuk BUMDES yang telah siap oprasional.

BUMDES ini akan di dorong untuk bagaimana meningkatkan BUMDES itu sendiri tetapi juga ekonomi masyarakat pada umumnya,” papar Bupati.

Orang Nomor 1 di kabupaten Teluk Bintuni itu mengatakan bahwa beberapa potensi Teluk Bintuni yang telah didengar, masukan dari Direktur PDTT  Ir. Sofyan Hanafi,M.Si serta tim dari Pemda Demak Jawa tengah, ternyata ada ikan yang mirip ada di sana dan menjadi pasaran dunia.

“Saya sore ini meninjau beberapa tempat lokasi, kebetulan ini ada di lokasi yang tadinya kita akan gunakan untuk RPH, namun RPH ini belum jalan- jalan karena manajemennya cukup rumit sehingga saya arahkan supaya kepala dinas pemberdayaan masyarakat dan Kampung Kabupaten Teluk Bintuni dengan teman-teman supaya berkordinasi dengan Dinas pertanian.

Supaya tempat ini dialihfungsikan dari RPH menjadi Rumah Produksi yang nantinya akan mengelola beberapa produk seperti ikan asar ikan sembilan, congge yang juga akan dekemas dalam bentuk makanan kaleng,” ujarnya.

Bantuan mesin produksi dari Pemprov Papua Barat dan juga pemerintah pusat sudah ada, dalam waktu dekat tempat ini dapat disulap secepatnya, menjadi rumah produksi perikanan yang nantinya akan menjadi ciri khas Bintuni dan akan dipasarkan di luar,” terangnya.

Bupati Petrus Kasihiw ingin supaya dalam tahun 2022 ini sudah ada bentuk, mesin sudah masuk di tempat dan ruangan dapat difungsikan sehingga bulan Januari tahun 2023 sudah bisa diproduksi.

“Tempat ini akan membutuhkan tenaga kerja, akan diambil dari warga masyarakat Teluk Bintuni, itu tenaga kerja di wilayah produksi ini tapi juga akan menyerap tenaga kerja atau nelayan yang melaut yang mereka nanti akan tangkap udang kepiting dan ikan.

Itu nanti nelayan bawa ke tempat ini, jadi pasarnya jelas masyarakat tidak perlu sibuk cari jual pikul, semua yang mereka tangkap udang, kepiting, ikan, congge ikan sembilang akan dibawa kesini dan langsung di bayar serta langsung di proses.

Jadi ekonomi hidup, nelayan juga hidup. Transportasi juga hidup dan ekonomi daerah juga tumbuh karena Bintuni sudah punya brending, punya merk industri yang bisa kita jual.

MoU dengan kabupaten Demak akan dilakukan secepatnya, kalau bisa tahun ini saya harus ketemu atau paling lambat awal tahun depan kita harus tandatangani MOU kerjasama. Sister ples (desa kembar) jadi yang di harapkan tahun 2024 itu kita Bintuni sudah tidak lagi menjadi daerah Tertinggal,” pungkas Bupati Kasihiw.

Informasi yang diterima media ini bahwa Bupati Teluk Bintuni akan bertemu dengan Bupati Demak untuk membahas tentang MoU sehingga hasil produksi di Bintuni dapat dipasarkan di Demak, pasarnya sudah jelas tinggal setiap bulan mampu produksi lalu antar kesana untuk mereka yang pasarkan. (01-IP)

About Post Author

banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *