Dinas Perhubungan Bintuni Akan Minta Dukungan Bupati Agar Tambah Armada Bus Sekolah 2 Unit
BINTUNI, InspirasiPapua.id- Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Teluk Bintuni Victor E. Ririhena akan meminta dukungan Bupati agar armada Bus Sekolah yang ada saat ini 2 unit agar ditambah.
Pasalnya begitu Bupati Teluk Bintuni memberikan bantuan 2 unit Bus Sekolah untuk digunakan anak-anak sekolah yang ada di Bintuni secara gratis yang mulai dioperasionalkan sejak tanggal 11 Nopember 2022 hingga saat ini muatannya penuh terus.
Nampak Bus Sekolah ketika hanya melewati anak-anak sekolah yang sedang pulang dari sekolah akibat muatan Bus Sekolah penuh. (IP-IST)
“Sesuai laporan dari supir bus atau UPT AMB masih banyak anak-anak sekolah yang tidak terangkut baik yang akan pergi ke sekolah maupun saat pulang dari sekolah karena armada Bus Sekolah masih terbatas daya muatnya.
Berdasarkan laporan dan pantauan di lapangan maka saya akan segera menemui Bupati untuk meminta agar Bus Sekolah yang ada saat ini agar ditambah 2 unit lagi untuk memberikan pelayanan maksimal kepada anak-anak sekolah yang ada di Bintuni,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Victor E. Ririhena, Rabu (16/11/2022) kepada media ini.
Pada saat dirinya diwawancarai di ruang kerjanya di Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Teluk Bintuni di Masui distrik Bintuni.
Kepala Dinas Perhubungan itu juga mengakui bahwa setelah Bus Sekolah beberapa hari beroperasi maka setiap hari isinya penuh terus oleh anak-anak sekolah sampai banyak anak yang berdiri.
“Selain itu anak-anak sekolah yang menunggu Bus Sekolah dijalan-jalan itu anmtri dan kita tidak bisa muat lagi.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Teluk Bintuni Victor E. Ririhena, SE ketika diwawacarai di ruang kerjanya. (IP-IST)
Meskipun biaya operasional nantinya bertambah terkait kebutuhan BBM dari Bus Sekolah itu bila armadanya ditambah.
Namun penambahan Bus Sekolah ini sangat penting karena bagian dari pelayanan kepada masyarakat yaitu khususnya untuk melayani anak-anak sekolah yang ada di kota Bintuni.
Jadi biaya pendidikan yang sudah diberikan oleh Bupati gratis termasuk fasilitas pendidikan seperti Bus Sekolah untuk anak-anak sekolah ini juga diberikan gratis.
Maka diharapkan pada tahun 2023 nanti Bus Sekolah yang dioperasikan bisa 2 unit dari titik berangkat Kantor Bupati dan 2 unit lainnya dari titik berangkat Kompi.
Sehingga Bus Sekolah yang akan beroperasi pada tahun 2023 diharapkan ada 4 unit. Dimana saya juga akan melaporkan kepada Bapak Bupati bagaimana antusiasnya anak-anak sekolah di Bintuni menggunakan Bus Sekolah Gratis yang Bapak Bupati sudah berikan bantuan kepada anak-anak sekolah tersebut” papar Victor Ririhena.
Victor juga menambahkan bahwa sesuai petunjuk Bapak Bupati kepada dirinya bahwa di Base Camp eks Perusahaan Kayu Hendrison Iriana di SP-3 distrik Manimeri itu banyak anak-anak sekolah yang tinggal bersama orang tua mereka di sana.
“Namun akses jalan untuk masuk ke Base Camp menggunakan Bus Sekolah belum bisa dilakukan. Menyebabkan setiap harinya anak-anak sekolah setengah mati jalan kaki dari dalam Base Camp kelur ke jalan besar karena jaraknya cukup jauh.
Kalau bisa jalan diperbaiki di sana agar Bus Sekolah bisa masuk ke lokasi tersebut untuk mengangkut anak-anak sekolah di sana.
Karena mereka dari dalam jalan keluar sangat jauh baik ketika berangkat ke sekolah maupun pulang dari sekolah.
Dan tidak heran kalau anak-anak tersebut sampai berkeringat maka bagaimana mereka itu bisa belajar dengan baik kalau mereka capek berjalan ke sekolah.
Sehingga diperlukan Bus Sekolah untuk mengangkut anak-anak sekolah tersebut setiap hari ketika mereka akan pergi ke sekolah maupun pulang dari sekolah.
Sehingga Dinas PUPR Teluk Bintuni kami harapkan untuk segera membuka akses jalan kesana,” ujar Ririhena.
Pantauan media ini kepada Bus Sekolah yang sudah beropersi beberapa hari ini di kota Bintuni maupun di distrik Manimeri terlihat cukup kewalahan menghadapi anak-anak sekolah yang jumlahnya melebihi dari daya angkut Bus Sekolah.
Kemudian anak sekolahyang ditemui di lapangan baik ketika menunggu Bus Sekolah untuk pergi ke sekolah maupun pulang dari sekolah mengeluh karena tidak mendapat tumpangan. (01-IP)