Views: 2
BINTUNI, InspirasiPapua.id– Pada bulan Januari 2022 ini merupakan bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dimana Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN (Persero) Bintuni menggenjot karyawan dalam bekerja agar mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerjanya.
“Dibulan K3 ini mencakup semua yaitu bagaimana lingkungan kerja karyawan, karyawan bekerja bagaimana, serta kelengkapan karyawan dalam bekerja bagaimana itu semua menjadi perhatian kita bagaimana karyawan yang bertugas di lapangan benar-benar memperhatikan K3 sehingga dalam bekerja karyawan aman dan terhindar dari marah bahaya yang selalu mengintai.
Dalam bulan K3 ini ada program-program yang kita diwajibkan laksanakan yaitu melakukan sosialisasi melalui spanduk, langsung mengunjungi pelanggan serta mensosialisasikan kembali K3 tersebut kepada setiap karyawan PLN.
Melalui bulan K3 ini kita juga memberikan doktrin kepada karyawan yang bertugas di lapangan serta kepada masyarakat bahwa listrik ini sangat penting dalam kehidupan kita namun listrik itu juga harus diwaspadai.
Dalam artian segala sesuatu di rumah kita pasti butuh listrik sehingga kita perlu melakukan penanganan yang tepat dan benar sehingga kita bisa menggunakan listrik dengan baik.
Begitu juga dengan petugas PLN yang bekerja di lapangan seperti naik di atas tiang, bekerja diketinggian, bekerja dengan resiko itu yang harus kita sampaikan bagaimana mereka menyiapkan kelengkapan diri, bagaimana peralatan-peralatan yang menunjang keamanan dan keselamatan itu harus mereka gunakan.
Dimana momen bulan K3 ini kita lebih intens untuk mengingatkan kepada karyawan pentingnya K3 ini ke setiap karyawan yang bekerja di lapangan,” ungkap Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN (Persero) Bintuni Alfonso Siahaan kepada media ini, Jumat (14/01/2021) saat ditemui di Ruang Kerjanya di Kantor ULP PLN (Persero) Bintuni di Kampung Lama distrik Bintuni.
Lanjut Alfonso bahwa pada bulan K3 ini dibuat selama 1 bulan dimana ditekankan supaya karyawan yang belerja di lapangan agar menyadari sepenuhnya betapa pentingnya K3.
“Sehingga dalam satu bulan ini kita benar-benar menggenjot karyawan untuk menerapkan atau membiasakan K3 di dalam bekerja sebab karyawan kita jumlahnya banyak namun belum banyak yang peduli dengan keselamatan kerja.
Contoh pakai helm saja mereka setengah-setengah. Meskipun helm itu sebenarnya panas tetapi untuk menjaga keselamatan diri maka memakai helm merupakan hal yang penting.
Saat bekerja dipinggir jalan biasanya karyawan lebih memilih pakai topi dibanding pakai helm. Mungkin saja supaya kelihatan ganteng oleh masyarakat.
Hal-hal itu yang kita coba tekan atau genjot di bulan K3 ini untuk mengingatkan kembali supaya mereka sadar dan tertib menggunakan alat pelindung diri (APD), tertib menjalankan tugas dan lainnya terkait dengan K3 ini merupakan hal yang sangat penting ketika sedang bekerja atau bertugas di lapangan,” terangnya.
Siahaan juga menyebutkan bahwa sesuai dengan semboyan K3 PLN bahwa tidak ada yang lebih penting dari nyawa manusia.
“Mau bekerja sedemikian rupa kalau jawa terancam sampai kecelakaan apa gunanya. Maka hal itu merupakan hal yang kita tekankan agar mereka mengutamakan K3 di lingkungan mereka bekerja.
Walau kita Bintuni unit kecil jauh dari Manokwari unit besar. Tetapi apa yang terjadi di Manokwari, di Jayapura serta di Jakarta itu juga terjadi di Bintuni karena PLN itu satu,” papar Manager UPL PLN (Persero) Bintuni itu.
Manager UPL PLN (Persero) Bintuni itu juga menambahkan bahwa jumlah pegawai UPL PLN (Persero) Bintuni yang dipimpinnya itu saat ini ada 12 karyawan yang tyerdiri dari tenaga Supervisi 1 orang, adidaya teknik 7 orang, tenaga adidaya pembangkit 2 orang serta untuk pelayanan di lapangan ada 2 personil.
“Pada prinsipnya tenaga yang ada di PLN ULP (Persero) Bintuni masih kurang namun tetap kita maksimalkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Misalnya kalau terjadi lampu padam di Kota Bintuni dan sekitarnya maka kita usahakan jangan sampai mati 1 jam. Tetapi lampu padam itu kita upayakan hanya 30 sampai 40 menit saja lampu sudah menyala kembali. Tentunya Itu adalah bagian dari pelayanan PLN.
Makanya kita pada pukul 00 Wit atau pukul 12.00 malam baru kita nyaman tidur dimana kita tunggu pelanggan PLN atau warga masyarakat Bintuni tidur dulu baru kita juga bisa tenang tidur.
Seperti adanya lampu padam di kampung Lama ke arah SP belum lama ini dimana padam disebabkan karena ular. Namun padamnya itu tidak lama. Sehingga pelanggan kita bisa benar-benar kembali menikmati listrik dan itu salah satu bentuk pelayanan kami ke pelanggan,” paparnya.
Manager ULP PLN (Persero) itu juga menginformasikan bahwa saat ini ada 2 pendor untuk pemeliharaan jaringan kearah Kilo-4 ke atas itu juga kita lakukan. Jadi kalau malam listrik padam karena ada gangguan sesaat yang disebabkan binatang atau pohon yang tumbang.
“Saya bersyukur kita punya pembangkit PLN sekarang yang ada saat ini memiliki kondisi yang sehat dan cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik kita di Kota Bintuni dan sekitarnya sehingga kita bisa berpikir yang lain.
Makanya pada saat pelayanan siang kita juga bisa padamkan lampu untuk pemeliharaan jaringan. Adapun kendala dari jaringan PLN yaitu merupakan jaringan terbuka yang terbentang dari distrik Tuhiba, Kota Bintuni sampai di SP-2 Manimeri yang riskan dari gangguan binatang yang melekat dikabel jaringan, pohon-pohon tumbang mengenai kabel serta akibat cuaca ekstrim yang membuat jaringan kadang terputus.
Dimana saja pasti ada gangguan adanya pengaruh intervensi dari eksternal yang dapat merusak sistem jaringan yang ada,” pungkasnya. (01-IP)