Views: 3
BINTUNI, InspirasiPapua.id– Banjir melanda kampung Sarbe distrik Kuri, Rabu (09/02/2022) lalu air melup setinggi kurang lebih 1 (satu) meter atau diatas pinggang orang dewasa.
Penyebab banjir disebabkan longsoran gunung dan hamparan batu yang terjadi selama ini menyebabkan air sungai menjadi dangkal.

Warga masyarakat dan tokoh masyarakat kampung Sarbe distrik Kuri berharap kedepan ada perhatian dari pemerintah kabupaten Teluk Bintuni dalam hal ini dari dinas terkait yaitu Dinas PUPR Teluk Bintuni untuk melakukan normalisasi sungai di Sarbe.
Serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Teluk Bintuni itu melihat kondisi masyarakat di sana pasca banjir untuk memberikan bantuan tanggap darurat.
“Adapun kronologis terjadinya banjir bahwa saat itu air hujan turun sejak pukul 09.00 Wit pagi itu tidak ada hentinya akhirnya di hulu sungai terjadi banjir menyebabkan air sungai yang ada di Sarbe meluap dan terjadi banjir besar dengan arus yang kencang menyebabkan air naik merendam rumah-rumah warga.
Dimana air sungai yang tadinya dangkal seketika dilewati air dengan arus yang kencang naik setinggi di atas pinggang orang dewasa.
Saat itu kami sedang sedang pertemuan di Balai Kampung dengan masyarakat karena air yang tak kunjung surut saat itu maka masyarakat hendak pergi ke Jeti atau pantai untuk mengamankan perahu-perahu Jhonson yang ada di sana namun air terlanjur deras dan naik hingga ukuran dada orang dewasa.

Sehingga dihalangi oleh warga lainnya untuk tidak menyeberangi jembatan sebab air sungai semakin deras,” ungkap Kepala Sekolah SD Negeri Kuri Melianus Manibuy kepada media ini saat dikonfirmasi, Sabtu (12/02/2022) melalui media sosial WhatsApp dari Sarbe distrik Kuri.
Kepala Sekolah SD itu juga menyampaikan bahwa banjir yang pertama kali terjadi di Sarbe Kuri itu cukup besar untungnya tidak ada korban jiwa.
“Namun air yang cukup tinggi itu menyebabkan beberapa rumah warga menjadi miring dan rusak parah serta ada beberapa barang-barang berharaga masyarakat yang terbawa banjir termasuk ternak.
Banjir tersebut juga merusak pipa-pipa serta tempat penampungan air bersih untuk air minum masyarakat Sarbe.

Masyarakat kampung Sarbe berharap kedepan ada perhatian dari pemerintah kabupaten Teluk Bintuni dalam hal ini dari dinas terkait yaitu Dinas PUPR Teluk Bintuni untuk melakukan normalisasi sungai di Sarbe.
Serta BPBD untuk segera turun untuk memberikan bantuan tanggap darurat kepada warga masyarakat yang tertimba banjir di kampung tersebut.
“Dimana banjir besar tersebut sempat membuat masyarakat Sarbe kaget karena baru pertama kali terjadi di tahun 2022 ini,” terang Melianus.
Sementara itu secara terpisah Sekretaris I Lembaga Masyarakat Adat (LMA) 7 Suku Teluk Bintuni Yustinus Kurube kepada media ini meminta agar dinas terkait segera menyikapi banjir di Sarbe Kuri itu dengan cepat melakukan normalisasi sungai karena saat banjir terjadi tidak hanya membawa kayu tetapi juga btu-batu besar yang ada di hulu sungai ikut terguling atau terbawa air sungai menuju pantai.

“Dan dikuatirkan saat kembali terjadi banjir bisa mengancam nyawa warga masyarakat Sarbe-Kuri yang rumahnya dekat dari pinggiran sungai terutama apabila banjir terjadi di malam hari.
Apalagi kita tidak bisa memperediksi prakiraan cuaca di Kabupaten Teluk Bintuni yang cuacanya tidak menentu setiap saat bisa berubah.
Maka kami minta Badan Penaggulangan Bencana Derah (BPBD) dan Dinas PUPR segera mengambil langkah untuk mengantisipasi banjir yang suatu waktu kembali melanda warga masyarakat Sarbe-Kuri itu,” pungkasnya. (01-IP)