Rangka Besi Jembatan Meyof Di Distrik Merdey Rubuh Diterjang Banjir

Nampak masyarakat Merdey saat melihat dari dekat jembatan Kali Meyof yang menghubungkan distrik Merdey dan beberapa distrik lainnya di dataran Moskona Raya. IP-IST
Bagikan berita ini

Views: 1

BINTUNI, InspirasiPapua.id– Rangka besi jembatan Meyof yang menghubungkan distrik Merdey rubuh diterjang banjir, Sabtu (26/2/2022).

Pembangunan jembatan kali Meyof dikerjakan oleh PT. Alfa Joy baru memasuki tahap balok girder di atas abutment dan pilar. Jembatan Meyof dilakukan peletakan batu pertama pembangunan oleh Gubernur Dominggus Mandacan tahun 2021 lalu.

Jembatan Meyof dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Papua Barat atas permintaan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni.

Kepala Distrik Merdey,Yustina Ogoney kepada wartawan dikediamannya, Sabtu (26/02/2022) menuturkan bahwa kejadian robohnya jembatan Meyof membuat harapan masyarakat akan fungsionalnya jembatan pada bulan 6 atau 7 tahun 2022 pupus karena sudah pasti akan kembali ke proses pengerjaan awal lagi

“Kita duga Pembangunan jembatan ini tidak sesuai RAP dan ini bisa saja karena baut yang menghubungkan balok ke abutmen terlepas atau terpisah seperti didalam foto”

Apalagi menurut Yustina Ogeney,pembangunanya juga jauh sehingga jangan sampai dikurangi bahan bahanya dan semua dugaan itu bisa saja terjadi.

Untuk itu,masyarakat berharap Dinas PUPR Provinsi memangil kontraktor dan konsultan karena jembatan tersebut melalui uji lelang sehingga sudah banyak tahapan yang dilalui.

Intinya konsultan dan kontraktor dipanggil untuk melihat kembali atau Konsultanya diganti”tegas Yustina Ogoney

Ditambahkan,saat audiensi dengan Gubernur sebelum Pembangunan jembatan,pihaknya sudah minta kontraktor yang betul serius dan memiliki verifikasi karena jembatan Meyof betul-betul dibutuhkan masyarakat.

Dan kalau alasan alam,kembali lagi ke konsultanya. Jangan konsultan ke lokasi membuat catatan langsung pulang seharusnya tinggal disitu untuk pelajari situasi alam baik saat banjir dan kemarau.Sudah banyak Pembangunan jembatan seperti ini tetapi tidak ada masalah jadi jangan alasan alam.

Kami juga sudah sampaikan ke konsultan tetapi tidak dihiraukan mungkin mereka berpikir kami masyarakat biasa jadi tidak dihiraukan bukan hitungan mereka.

Sehingga kami berharap Dinas PUPR Kabupaten Teluk Bintuni berkomunikasi dengan Provinsi terkait keadaan sekarang. Mengingat jembatan ini diharapkan selesai tahun ini, karena sampai tahun depan masyarakat tambah sengsara,”harap Yustina.

Sementara itu PT Alfa Joy sebagai pemenang tender pimpinan Aslon Siagian, kepada wartawan, Minggu (27/02/2022) menuturkan bahwa curah hujan cukup deras selama tiga hari mengakibatkan banjir membuat tanah tergerus sehingga tiang perancah jembatan Meyof ikut terbawa banjir.

“Jadi tanah tempat pijakan perancah tergerus banjir hingga mengakibatkan longsor, sehingga tiang perancah di atas tanah itu terbawa arus,” jelasnya.

Selama ini menurut Aslon, pihaknya selalu berkonsultasi dengan konsultan tetapi karena curah hujan selama tiga hari berturut-turut mengakibatkan tanah tempat dudukan perancah itu mengalami longsor. Kalau tanah tidak tergerus pihaknya meyakini tiang perancah tidak disapu banjir.

Pengerjaan jembatan Meyof juga kata Siagian sudah sesuai dengan RAB dan masih dalam tahap pelaksanaan sehingga sesuai rencana di tahap kedua nanti maka tanggal 31 Desember 2022 sudah akan difungsikan.

Sehingga kedepan pihaknya masih menungu air menjadi surut di sungai Meyof untuk mengangkat tiang dan besi.

“Jika ada bahan material yang rusak atau bengkok akan diperbaiki dan jika tidak layak akan diganti dan langsung melakukan eksen kembali karena baru tiga tahap yang dikerjakan,” kata Aslon.

Lebih lanjut menurut Aslon, pihaknya tetap bertangunggjawab jika kedepan ada hal-hal yang tidak diinginkan terhadap proyek dengan total anggaran Rp.27 milyar dimana anggaran Rp.9 milyar lebih pada tahap pertama tahun 2020, dan Rp.18 milyar lebih untuk tahap kedua pembangunan pada 2021 tersebut.

Aslon juga mengatakan bahwa pihaknya optimis jembatan tersebut akan fungsional dan tidak terjadi sesuatu apapun, karena kejadian hari Sabtu itu merupakan kejadian alam.

“Dalam waktu dekat ini kami bersama dinas terkait ke Merdey untuk melihat apakah material tersebut bisa dipakai atau tidak, kalau seandainya tidak layak maka kami akan mengantinya,” ujarnya. (02,03-IP)

About Post Author

banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *