Views: 14
BINTUNI, InspirasiPapua– Pendamping Distrik Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Distrik Wamesa Kabupaten Teluk Bintuni menggandeng Perkumpulan LSM Panah Papua melaksanakan musyawarah pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) atau Koperasi Pengembangan Komuditas Sagu di Kampung Yakati Distrik Wamesa.

Kegiatan yang difasilitasi Roy Marthen Masyewi, S.Pd yang juga anggota dari LSM Panah Papua mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan musyawarah itu untuk menyerap produksi Sagu Masyarakat di Kampung Yakati Distrik Wamesa, Kabupaten Teluk Bintuni.
Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Yakati dihadirkan pemateri dari pendamping distrik dan Perkumpulan Panah Papua. Adapun materi yang disampaikan terkait rencana pengelolaan sagu berkelanjutan melalui BUMDES,” ungkap Roy Masyewi kepada media ini, Senin (04/07/2022) pagi.
Masyewi juga menyebutkan bahwa dalam musyawarah pembentukan BUMDES Koperasi Pengembangan Komoditas Sagu mendapat respon masyarakat yang tinggi.
“Kami berharap kedepannya BUMDES Koperasi Pengembangan Komoditas Sagu ini dapat berjalan dengan baik. Ketika BUMDES sudah terbentuk, maka BUMDES akan kerja sama dengan pembeli untuk menyerap produksi sagu masyarakat Yakati.
Saya mewakili masyarakat secara khusus dari kampung Yakati berharap agar pemerintah dapat mendukung berjalannya BUMDES sehingga produk sagu masyarakat dapat dikelola secara berkelanjutan.

Pada kesempatan ini saya juga menyampaikan terimakasih banyak kepada pimpinan dan staf LSM Panah Papua, Sulfianto bersama pendamping distrik P3MD distrik Wamesa, Mochamad Syafi’i atas kerja samanya melaksanakan musyawarah pembentukan BUMDES di Kampung Yakati Distrik Wamesa Kabupaten Teluk Bintuni,” papar Masyewi.
Masyewi juga mengatakan bahwa komunitas perempuan adat di kampung Yakati bersama LSM Panah Papua serta pendamping lokal distrik menginisiasi pembentukan Bumdes di Kampung Yakati, Distrik Wamesa, Kabupaten Teluk Bintuni.
“Pembentukan Bumdes ini bertujuan untuk menyerap komoditas sagu milik masyarakat adat khususnya kelompok perempuan adat yang ada di Kampung Yakati.
Kami memiliki tujuan besar yaitu meningkatkan ekonomi masyarakat kampung terutama perempuan Papua yang ada di kampung Yakati. Hal ini penting untuk membangun ketahanan komunitas perempuan adat di kampung ini terhadap perubahan iklim yang mengancam mata pencaharian komunitas perempuan Papua.
Rencananya Bumdes ini akan melaksanakan bisnis bekerja sama dengan pembeli yang ada kota Bintuni untuk menyerap produk sagu milik masyarakat adat.

Kita juga akan meningkatkan kapasitas pengurus Bumdes agar pengurus dapat berinovasi sehingga mampu menjalin kerja sama dengan pembeli komoditas sagu dari kampung Yakati.
Kami berharap ada perubahan proses pengolahan komoditas sagu oleh kelompok perempuan adat, misalnya mengubah bahan baku sagu menjadi bahan baku sagu setengah jadi. Namun tetap menjaga identitas kelompok perempuan adat yang ada di kampung Yakati,” terang Masyewi. (01-IP)