Petrus Kasihiw Diuji Selama 2 Jam, Mampu Pertahankan Desertasinya Dengan Sangat Baik Di Depan 6 Profesor Dan 3 Doktor
BINTUNI, InspirasiPapua- Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw, MT, Selasa (23/4/2024) bertempat di Aula Rektorat Pascasarjana UNIPA berhasil meraih gelar Doktor (S3) dari Universitas Papua (UNIPA) Manokwari setelah 2 jam lebih diuji dewan promotor dan dewan penguji yaitu 9 penguji yang terdiri dari 6 (enam) Guru Besar (Profesor) dan 3 (tiga) Doktor.
Enam Guru Besar itu terdiri dari 5 Guru Besar dari UNIPA dan 1 Guru Besar Eksternal dari STIH Caritas Papua dan STIE MA-ESA,
Ujian Terbuka itu berlangsung dari pukul 10.00 Wit hingga pukul 12.00 Wit. Dimana diawali dengan presentasi desertasi oleh Petrus Kasihiw dengan nomor induk mahasiswa 202107014 pada program studi Doktor Ilmu Lingkungan dengan judul Pengelolaan Ekosistem Mangrove Teluk Bintuni-Papua Barat Melalui Integrasi Pendekatan Ekologi, Sosial Budaya, Ekonomi dan Kelembagaan selama 20 menit.
Sementara setiap penguji diberikan waktu bertanya terkait desertasi tersebut kepada Petrus Kasihiw selama 10 menit. Sedangkan Petrus Kasihiw menjawab pertanyaan setiap penguji selama 4 menit.
Bupati Teluk Bintuni, Dr. Ir. Petrus
Kasihiw, MT di depan 9 (Sembilan) orang pengujinya selama 2 jam lebih mampu mempertahankan desertasinya yang berjudul : Pengelolaan Ekosistem Mangrove Teluk Bintuni-Papua Barat melalui Integrasi Pendekatan Ekologi, Sosial Budaya, Ekonomi, dan Kelembagaan.
Para penguji pada ujian promosi doktor sidang ujian terbuka itu berasal dari akademisi dan ahli yang terkemuka di bidangnya masing-masing seperti Prof. Dr. Ir. Roni Bawole, M.Si, Dr. Jonni Marwa, S.Hut., M.Si., Prof. Dr.Agustinus Murdjoko, S.Hut, M.Sc sebagai Dewan Promotor.
Sedangkan Dewan penguji juga terdiri Rektor UNIPA Dr. Meky Sagrim, SP, M.Si, Prof. Dr. Ir.Barahima Abbas, M.Si selaku Direktur Program Pascasarjana UNIPA, Prof. Dr. K.R. Hammar, SH, M.Hum, MM, CLA, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS, Dr. Ir. Rully N. Wurarah, M.Si, Prof. Dr. Ir.Andoyo Supriyantono, M.Sc.
Dari hasil sidang ujian terbuka itu berdasarkan kesepakatan yang dituangkan dalam berita acara Petrus Kasihiw berhasil meraih Doktor dengan nilai 88 (delapan puluh delapan).
Dan sebagai mahasiswa tercepat dalam menyelesaikan studi program Doktor studi lingkungan
Petrus Kasihiw, MT, dalam menyelesaikan program doktoralnya dengan nilai yang luar biasa, delapan puluh delapan.Dr. Ir. Petrus Kasihiw, MT, yang juga menjabat sebagai Bupati Teluk Bintuni, menempuh program doktor selama dua tahun delapan bulan dengan judul penelitian
“Pengelolaan Ekosistem Mangrove melalui Integrasi Pendekatan Ekologi, Sosial Budaya, Ekonomi, dan Kelembagaan”. Penelitian ini berfokus pada pendekatan holistik dalam mengelola ekosistem mangrove, yang memiliki dampak signifikan bagi masyarakat sekitar.
Menurut Rektor UNIPA, Dr. Meky Sagrim, menuturkan bahwa nilai yang diperoleh Dr. Ir. Petrus Kasihiw, MT, adalah murni hasil dari kemampuannya dan bukan hasil rekayasa.
Dalam sambutannya, Dr. Meky Sagrim menegaskan bahwa nilai tersebut mencerminkan kompetensi dan dedikasi yang dimiliki oleh Petrus Kasihiw selama menjalani program doktoral.
“Dalam ujian ini, Petrus Kasihiw berhasil membuktikan keahliannya di bidang pengelolaan ekosistem mangrove dan mendapatkan persetujuan dari para penguji.
Berita acara ujian promosi doktor ini disahkan oleh Direktur Program Pascasarjana UNIPA, Prof. Dr. Ir. Barahima Abbas, M.Si. Pengesahan ini menandai bahwa Dr. Ir. Petrus Kasihiw, MT, telah lulus ujian promosi doktor dan mendapatkan gelar Doktor Ilmu Lingkungan dari Universitas Papua.
Dengan pencapaian ini, diharapkan Petrus Kasihiw dapat menerapkan ilmunya dalam pengelolaan lingkungan dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan di Teluk Bintuni dan wilayah Papua Barat secara umum,” papar Rektor UNIPA Dr. Meky Sagrim.
Ditempat yang sama Wakil Bupati Teluk Bintuni, Matret Kokop, SH mewakili pemerintah kabupaten Teluk Bintuni mengatakan bahwa Petrus Kasihiw dinyatakan lulus ujian terbuka dengan nilai akhir sebesar 88, sebuah prestasi yang membawa kebanggaan bagi keluarga, rekan, dan masyarakat Teluk Bintuni, Papua Barat.
“Dengan disertasi yang dipertahankan dalam ujian terbuka ini, diharapkan hasil penelitian dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah daerah dalam pengelolaan ekosistem mangrove dan sumber daya alam di Teluk Bintuni.
Kabupaten Teluk Bintuni adalah salah satu wilayah di Provinsi Papua Barat yang dianugerahi beragam sumber daya alam, termasuk hutan bakau seluas kurang lebih 225 ribu hektar aset penting yang harus dipelihara dan dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan,” terangnya.
Wakil Bupati 2 periode itu juga menekankan bahwa dengan bertambahnya putra asli Teluk Bintuni yang meraih gelar doktor, tentunya menjadi motivasi bagi pemerintah daerah untuk terus mengupayakan pendidikan tinggi yang layak dan kompeten.
“Pemerintah daerah mengharapkan bahwa hasil penelitian Dr. Ir. Petrus Kasihiw. MT akan berdampak pada kebijakan pembangunan yang berkelanjutan di Teluk Bintuni,” tuturnya.
Pada akhir sambutannya, Matret Kokop mengucapkan selamat kepada Petrus Kasihiw atas pencapaian gelar Doktor dan berharap agar ilmu yang didapatkan dapat diterapkan untuk kemajuan masyarakat dan daerah.
“Semoga dengan gelar yang baru saja diraih dapat menjadi modal yang baik untuk mewujudkan masyarakat Teluk Bintuni yang damai, maju, produktif, dan berdaya saing,” tutupnya.
Hadir dalam Sidang Ujian Terbuka Promosi Doktor (S3) pada Program Doktoral Ilmu Lingkungan Pascasarjana UNIPA Ketua Wakil Bupati Matret Kokop, MRP, para pimpinan OPD di lingkup Pemkab Teluk Bintuni, para akademisi, praktisi hukum serta istri Petrus Kasihiw, Frisca Pricilia Kasihiw dan anak-anak Petrus Kasihiw. (Inspirasi Papua.id)