Views: 2709
Masyarakat Teluk Bintuni Berduka Kehilangan Putra Terbaik Alm. Daniel Asmorom
BINTUNI, INSPIRASIPAPUA.ID- Teluk Bintuni berduka, kehilangan putra terbaik yaitu alm. Daniel Asmorom.
Alm. Daniel Asmorom di mata masyarakat Teluk Bintuni merupakan sosok yang baik dan sangat dihormati masyarakat Teluk Bintuni.
Daniel Asmorom dikenal politisi ulung, menjabat wakil ketua DPRD Teluk Bintuni periode 2004-2009, kemudian ketua DPRD Teluk Bintuni 2 Periode (2009-2014 dan 2014-2019).
Selama menjadi pimpinan DPRD Teluk Bintuni dirinya selalu berpihak pada rakyat dan karya-karyanya antara lain memekarkan kampung dan distrik.
Sehingga dirinya dikenal bapak pemekaran kampung yaitu memekarkan kampung dari 115 kampung devinitif menjadi 145 kampung pemekaran serta 4 distrik pemekaran yaitu Taroi, Yakora, Moskona Utara Jauh dan distrik Bintuni Timur.
Sehingga total kampung yang dimiliki Teluk Bintuni saat ini ada 260 kampung dan 28 distrik serta 2 kelurahan.
Selain menjadi anggota DPRD Teluk Bintuni, Alm Daniel Asmorom juga pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Papua Barat (2019-2024).
Kemudian bersama Alimudin Baedu berpasangan maju sebagai calon Bupati Teluk Bintuni periode 2024-2029 yang diusung partai NasDem dan Partai Demokrat.
Calon Wakil Bupati Teluk Bintuni, Alimudin Baedu dengan haru dan sangat berduka ketika dirinya menghadiri pemakaman pasangannya calon bupati Alm. Daniel Asmorom pada Pilkada Teluk Bintuni tahun 2024 yang dimakamkan di samping kediaman almarhum di Kilo 4 distrik Bintuni, Papua Barat, Selasa (31/12/2024) siang.
Alimudin Baedu nampak meletakkan karangan bunga di tempat peristirahatan terakhir Alm. Daniel Asmorom sambil memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Pemakaman almarhum juga dihadiri Bupati Teluk Bintuni Matret Kokop dan sejumlah pejabat pemerintahan di lingkup Pemda Teluk Bintuni, politisi, serta segenap Masyarakat Teluk Bintuni.
Prosesi pemakaman diiringi isak tangis keluarga, saudara, dan simpatisan pendukung paslon DAMAI (Daniel Asmorom – Alimudin Baedu).
Pukul 12.50 WIT, peti jenasah dimasukkan ke liang lahat. Nampaknsaat itu isak tangis duka semakin menyayat hati.
Peletakan karangan bunga diawali oleh Bupati Teluk Bintuni Matret Kokop, kemudian diikuti Alimudin Baedu dan lainnya sembari memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Daniel Asmorom lahir di Distrik Merdey, Teluk Bintuni, 05 Desember 1969, meninggal dunia pada usia 55 tahun di RSUD Bintuni pada hari Sabtu (28/12/2024) pukul 18.50 WIT, karena sakit yang dideritanya.
Sebelumnya pada Selasa (24/12/2024), Daniel Asmorom yang saat itu berada di kediamannya, tiba-tiba kesehatannya menurun dan dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan hingga akhirnya beliau wafat.
Usai pemakaman, Alimudin menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya Daniel Asmorom.
Ia menuturkan, bahwa beberapa bulan lalu sejak sebelum masa kempanye hingga pemungutan suara dirinya selalu mendampingi Daniel Asmorom.
Namun hampir satu bulan terakhir dirinya berada di Jakarta untuk berjuang di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Terakhir saya berkomunikasi dengan almarhum kaka Daniel Asmorom pada tanggal 22 Desember menanyakan keadaan saya dan saya juga menanyakan keadaan almarhum dan beliau menyampaikan dalam keadaan baik-baik saja.
Beliau pesan kepada saya agar terus bekerja dan berjuang. Saya bilang kaka terimakasih,” tutur Alimudin menahan haru.
Saat itu, dirinya juga menyampaikan kepada almarhum untuk datang ke Jakarta akhir Desember 2024 atau awal Januari 2025 untuk sama-sama berjuang di MK.
“Tapi tanggal 24 menjelang natal saya WA beliau tapi beliau tidak sempat membalas sampai akhirnya tanggal 28 Desember beliau mengembuskan nafas terakhirnya,” ungkapnya sedih.
“Sulit bagi kita semua untuk menerima kepergian beliau. Tapi kaka Daniel Asmorom telah dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dia begitu dicintai oleh Tuhan. Kaka Daniel, pulanglah bersama Tuhan di surga,” ujar Alimudin.
Sementara itu, perwakilan keluarga almarhum Daniel Asmorom menyampaikan terimakasih kepada semua keluarga besar Moskona, masyarakat Teluk Bintuni baik orang asli Papua maupun suku Nusantara, juga simpatisan DAMAI yang telah datang meyampaikan duka atas kepergian Almarhum.
Perwakilan keluarga almarhum juga meminta kepada masyarakat Teluk Bintuni agar memaafkan Almarhum jika ada kesalahan semasa hidupnya. Selamat jalan Bapak Pemekaran semoga jasamu selalu dikenang sepanjang masa. (mmm-InspirasiPapua.id)