Dengan Adanya Koperasi TKBM, Ketua TKBM Bintuni Pastikan TKBM Sejahtera Dan Memiliki Penghasilan Sendiri

Nampak jalan masuknpelabuhan Bintuni yangvsedang dibersihkan TKBM. Nampak Kapal sedang melakukan bongkarmuatvdibpelabuhan Bintuni. Inzert : Ketua TKBM apelabuhan BintuninYance Maboro. (Foto: Inspirasi Papua.id).
Bagikan berita ini

Views: 35

Dengan Adanya Koperasi TKBM, Ketua TKBM Bintuni Pastikan TKBM Sejahtera Dan Memiliki Penghasilan Sendiri

 

 

BINTUNI, Inspirasi Papua id-  Pembukaan Pintu Masuk Pelabuhan Bintuni Berdampak Positif Terhadap TKBM Bintuni.

Ketua Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Bintuni, Yance Maboro, menyampaikan bahwa pembukaan pintu masuk Pelabuhan Bintuni akan membawa manfaat bagi para buruh di pelabuhan tersebut.

“Pembukaan pelabuhan ini akan memberikan dampak positif, terutama karena pengusaha dan barang-barang yang masuk ke pelabuhan akan memberi pekerjaan kepada buruh bongkar muat,” jelas Yance Maboro kepada wartawan di Pelabuhan Bintuni, Selasa, 30 April 2024.

Ketika ditanya tentang kemungkinan aksi pada Hari Buruh atau May Day, Yance memastikan bahwa TKBM Pelabuhan Bintuni tidak akan mengadakan aksi. “Kami fokus bekerja, tidak ada rencana untuk melakukan aksi,” tegas Yance.

Yance juga mengungkapkan bahwa koperasi TKBM yang dipimpinnya saat ini memiliki 109 anggota. “Kami berharap kesejahteraan buruh bisa meningkat. Untuk itu, koperasi kita juga berupaya untuk mendapatkan dukungan dana dari pemerintah melalui proposal-proposal yang diajukan,” tambah Yance.

Terkait kesejahteraan para buruh, Yance menyebutkan bahwa para buruh TKBM sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. “Semua buruh sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dan membayar premi dari upah mereka sendiri,” kata Yance.

Untuk pembayaran upah, Yance menjelaskan bahwa koperasi bertanggung jawab untuk memastikan buruh mendapatkan bayaran mereka. Jika tidak ada kegiatan bongkar muat, koperasi akan tetap membayar Rp.220.000 per kepala kepada para buruh.

Namun, jika bongkar muat berjalan, buruh akan membayar premi BPJS dari upah mereka, yang dipotong oleh koperasi. “Dalam sebulan, kami bertanggung jawab untuk membayar 109 orang,” ujar Yance.

Dengan sistem pembayaran seperti ini, koperasi tidak mengalami kerugian karena upah buruh dipotong sesuai dengan aktivitas bongkar muat. “Ini adalah salah satu cara koperasi untuk memastikan kesejahteraan buruh dan menjamin para TKBM Bintuni selalu memiliki penghasilan,” tutur Yance. (InspirasiPapua.id)

About Post Author

banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *