Views: 17
BINTUNI, InspirasiPapua.id– Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw, MT menegaskan tiga hal ketika dirinya menanggapi persoalan demo guru yang di prakarsai PGRI Teluk Bintuni yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Bupati Teluk Bintuni itu mengatakan dengan tegas melalui press realisenya, Jumat (03/06/2022) yang disampaikan kepada wartawan di Bintuni bahwa dirinya pertama akan membentuk tim evaluasi kinerja guru-guru. Kedua, akan dilakukan seleksi ulang Guru-guru Honorer dan ketiga yaitu bagi Guru-guru PNS/ASN yang terlibat dalam aksi demo guru yang diprakarsai PGRI itu akan dikenakan sanksi tegas.
Sebelumnya, Ketua PGRI Kabupaten Teluk Bintuni Simon Kambia saat diwawancarai oleh wartawan pada hari Rabu, tanggal 11 Mei 2022 di Kantor Bupati Teluk Bintuni beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa perjuangan menuntut hak para guru kontrak yang belum dibayar selama tiga bulan hingga realisasi Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Tahap IV.
PGRI Teluk Bintuni dan para guru kontrak menyatakan bahwa gaji tiga bulan guru kontrak 2021 dan BOP Tahap IV yang belum direalisasikan merupakan tanggungan Dinas Pendidikan Kabupaten Teluk Bintuni.
Ketua PGRI Teluk Bintuni itu juga mengatakan bahwa selanjutnya PGRI bersama para guru kontrak akan menempuh cara yang lebih bijak untuk menyampaikan tuntutan, antara lain dengan menemui langsung Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw guna meminta penjelasan.
Untuk diketahui, bahwa para guru kontrak membuat kesepakatan dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, untuk mengakhiri aksi mogok mengajar yang berlangsung sejak 13 Mei 2022.
Dan guru-guru kontrak itu kembali mengajar di sekolah mulai Rabu (18/05/2022) waktu itu. (01-IP)