https://www.inspirasipapua.id/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241215-WA0027.jpg

Batalyon Infanteri 763/SBA Teluk Bintuni Gandeng Dokter Spesialis Adakan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan

Komandan Yonif 763/SBA Letkol. Imam Purwoko, S.E, M.H.I menyerahkan piagam penghargaan kepada dr. Wiendo, Sp.P, FAPSR. FISR usai kegiatan penyuluhan kesehatan oleh dokter spesialis. IP-IST
Bagikan berita ini

Views: 79

Batalyon Infanteri 763/SBA Teluk Bintuni Gandeng Dokter Spesialis Adakan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan

BINTUNI, InspirasiPapua.id- Batalyon Infanteri 763/SBA Teluk Bintuni mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan dengan menggandeng beberapa dokter spesialis pada hari Sabtu tanggal 3 Februari jam 09.00 – 11.00 WIT di lapangan depan Posyandu Mahkota Batalyon Infanteri.

Kegiatan penyuluhan dibuka secara resmi oleh Komandan Yonif 763/SBA Letkol. Imam Purwoko, S.E, M.H.I, dihadiri oleh Ketua Persit KCK Ranting 3 drg. Eva dan dihadiri oleh Perwira, Tamtama dan Bintara dan anggota Persit KCK di Batalyon Infanteri 763/SBA.

Materi penyuluhan tentang stimulasi, deteksi dan intervensi dini untuk tumbuh kembang anak disampaikan oleh dr. Rafiqa Rais Akbar, Spesialis Anak. dr. Rafiqa menyampaikan masa depan bangsa ditentukan oleh keberhasilan anak dalam mencapai tumbuh kembang yang optimal.

Anak dapat mengalami tumbuh kembang yang optimal bila mendapatkan pola pengasuhan yang baik dan benar yang terdiri dari pengasuhan responsif, pemberian gizi yang baik dan cukup, stimulasi yang tepat, perawatan kesehatan yang baik dan lingkungan yang aman.

Pemantauan tumbuh kembang ditingkat keluarga dan masyarakat menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).

Pos pelayanan terpadu (posyandu) bersama kader kesehatan berperan penting dalam memantau tumbuh kembang anak dan pemberian asupan gizi yang baik sehingga dapat mencegah stunting pada anak.

dr. Wiendo, Spesialis Paru memberikan penyuluhan tentang hidup sehat tanpa rokok. Seseorang dikatakan sehat bila dia sehat fisik, sehat sosial dan sehat jiwa. Sehat fisik artinya memiliki badan yang sehat dan bugar. Sehat sosial artinya mampu berhubungan baik dengan orang lain.

Sehati jiwa artinya merasa bahagia dan senang, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, mampu menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan orang lain, dan mampu melakukan kegiatan yang bermanfaat.

Hidup sehat tanpa rokok perlu dikampanyekan karena Indonesia menempati jumlah perokok ketiga terbanyak didunia sebanyak 112 juta orang (data tahun 2021) dan jumlah perokok di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat menjadi 130 juta orang pada tahun 2030.

Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) telah menegaskan bahawa rokok kretek atau rokok konvensional dan rokok elektronik sama-sama memiliki efek dan bahaya yang sama terhadap kesehatan.

Tidak benar rokok elektronik lebih aman daripada rokok konvensional. Asap rokok tidak hanya berbahaya buat perokok tapi juga terhadap orang yang berada disekitar perokok atau perokok pasif.

Pajanan asap rokok terhadap ibu hamil dapat menyebabkan janin mati, bayi lahir mati, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, bayi lahir prematur, penyakit jantung bawaan pada bayi dan risiko kematian pada bayi.

Setiap kepala keluarga harus memiliki komitmen untuk menciptakan rumah tanpa rokok.

Konsumsi rokok berhubungan erat dengan kejadian stunting pada kelompok masyarakat menengah bawah karena pengeluaran keluarga yang seharusnya bisa digunakan untuk belanja beras dan sumber protein seperti telur tetapi malah digunakan untuk belanja rokok dan anak-anak akan mengalami infeksi saluran napas yang berulang dan infeksi telinga karena pajanan asap rokok dirumah tangga.

Beberapa tips untuk berhenti merokok seperti membulatkan tekad, berhenti merokok seketika (total), berhenti merokok bertahap dengan mengurangi jumlah rokok yang hisap atau menunda jam untuk mulai merokok, meminta dukungan keluarga dan teman, melakukan kegiatan yang bermanfaat dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi masalah kecanduan merokok dan gejala kesehatan yaang timbul akibat merokok.

Selesai penyampaian materi penyuluhan, acara dilanjutkan dengan pemutaran video tentang bahaya rokok terhadap kesehatan dan tanya jawab dengan anggota Batalyon Infanteri 73/SBA terkait materi penyuluhan yang telah disampaikan.

Pada akhir kegiatan Komandan Yonif 763/SBA Letkol Imam Purwoko, S.E, M.H.I menyerahkan piagam penghargaan kepada dr. Wiendo, Sp.P, FAPSR. FISR dan dilanjutkan dengan foto bersama dengan Ketua Persit KCK Ranting 3 drg. Eva. (ahm-IP)

About Post Author

banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *