BINTUNI, InspirasiPapua.id- Pertemuan antara Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw, MT, Selasa (11/10/2022) dengan masyarakat Suku Besar Moskona bertempat di Gedung Sasana Karya Kantor Bupati Bumi Saniari SP-3 Distrik Manimeri menghasilkan 5 (lima) hal penting yaitu, pertama masyarakat suku Besar Moskona mendukung penuh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan intelektual Moskona ketika pertemuan dengan Bupati Ir. Petrus Kasihiw, MT di Gedung Sasana karya Kantor Bupati Bumi Saniari SP-3 distrik Manimeri. IP-IST
“Kita sudah mendengar langsung dari masyarakat suku besar Moskona bahwa mereka semua mendukung penuh negara kesatuan republik Indonesia (NKRI). Dan mereka tidak pernah terlibat dengan gerakan apapun yang anti NKRI,” ungkap Bupati Petrus Kasihiw, Selasa (11/10/2022) kepada wartawan usai dirinya melakukan pertemuan dengan Suku Besar Moskona terkait peristiwa penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terjadi diantara kampung Majnik dan kampung Meyerga Moskona Barat yang menewaskan 4 (empat) korban dari warga sipil.
Pertemuan yang berlangsung dari pukul 12.30 hingga pukul 16.00 Wit tersebut berlangsung di Gedung Sasana Kantor Bupati Bumi Saniari SP-3 Distrik Manimeri Teluk Bintuni.
Bupati Bintuni itu juga mengatakan bahwa hal kedua yang diperoleh dari pertemuan tersebut dimana masyarakat Moskona kaget dan tidak mengetahui apa yang terjadi.
Bupati Bintuni Petrus Kasihiw ketika lakukan pertemuan dengan masyarakat Moskona didampingi anggota DPRD Anton Asmorom dan Plt. Sekda. IP-IST
“Dan ketiga yaitu masyarakat meminta supaya aparat TNI dan Polri mengusut tuntas terkait pelanggaran hukum tersebut siapa yang melanggar hukum agar ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku,” papar Bupati Kasihiw.
Keempat, Bupati Teluk Bintuni dua periode itu mengatakan bahwa semua masyarakat Moskona sepakat agar pembangunan di wilayah Moskona berjalan terus.
Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw, MT ketika melakukan pertemuan dengan masyarakat Suku Besar Moskona. IP-IST
“Selanjutnya kelima bahwa masyarakat Moskona setuju supaya kita melakukan aksi pemulihan kembali dengan melaksankan Deklarasi Damai dan Pesta Rakyat di Meyerga ibu kota distrik Moskona Barat.
Untuk memperlihatkan kepada masyarakat di luar Bintuni, bangsa dan negara bahwa Bintuni Damai Moskona Damai, Moskona Barat Damai Bintuni Aman,” sebut Bupati Kasihiw.
Bupati Bintuni juga mengatakan bahwa setelah pertemuan dengan masyarakat Moskona, maka pihak Forkopimda Kabupaten Teluk Bintuni akan melakukan pertemuan untuk menentukan waktu pelaksanaan deklarasi damai di Meyerga.
“Dimana apabila sudah ada waktu yang pasti maka kita akan berkoordinasi dengan para kepala distrik. Sebab pergerakan ke Moskona itu perlu biaya dan kita akan upayakan biaya semua sudah siap baru kita tentukan waktu dan turun ke Meyerga,” terangnya.
Bupati Bintuni itu juga menambahkan bahwa tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan yang sudah meninggalkan tempat tugas akibat dari adanya berita-berita hoax yang berkembang.
“Sehingga ada masalah-masalah yang berkaitan dengan pelayanan yang sementara terputus sesuai informasi dari Kepala Dinas Kesehatan dan Sekretaris Dinas Pendidikan Teluk Bintuni.
Sehingga kita akan mengembalikan tenaga kesehatan dan tenaga pendidikan segera kembali bertugas ke tempat tugasnya masing-masing,” tutup Bupati Kasihiw.
Pantauan media ini pertemuan dengan Suku Besar Moskona Kabupaten Teluk Bintuni dipandu Plt Sekda Frans N. Awak dan dihadiri anggota DPRD asal Moskona Anton Asmorom dan Jefri Orocomna, Ketua LMA Kabupaten Teluk Bintuni Marten Wersin, Dandim 1806 Teluk Bintuni Letkol Inf. Kadek Abriawan, SIP, para pimpinan OPD terkait di lingkup Pemda Teluk Bintuni, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan serta tokoh pemuda dan intelektual Moskona.
Pertemuan itu juga dihadiri kepala-kepala distrik se wilayah Moskona. (01-IP)