Views: 67
Raker I Forum Intelektual Rumasatu Teluk Bintuni Solusi Bangun Masyarakat Hadapi Tantangan Kedepan
BINTUNI, InspirasiPapua.id- Rapat kerja pertama forum intelektual Risaturi Bersatu atau dikenal dengan sebutan Rumasatu Teluk Bintuni, yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari dari tanggal 28 – 29 Mei 2024 bertempat di Gedung Women and Child Center kota Bintuni jalan Raya Bintuni Kalikodok distrik Bintuni.
Forum Intelektual Rumasatu melaksanakan Raker I meliputi 4 suku asli Teluk Bintuni yhang berada dibagian Selatan yaitu Kuri, Wamesa, Irarutu serta Sumuri atau dikenal dengan sebutan Risaturi.
Dengan mengusung Tema : “Bersatu Bersuara dan Berinovasi” dengan Sub Tema : “Merajut dan Menjaga Kebersamaan dalam Menyuarakan Keberagaman Suku Besar Kuri Wamesa Irarutu dan Sumuri Menuju Masyarakat Yang Makmur, Mandiri serta Berdaya Saing.
Ketua Panitia Raker I Rumah Satu Fransiskus Naferbenam, ST dalam sambutannya mengatakan maksud tujuan kegiatan Raker Ke-I Forum intelektual Risaturi Bersatu (Kuri, Wamesa, Irarutu, Sumuri) dengan Tema : “Bersatu Bersuara dan Berinovasi” adalah untuk menjabarkan visi dan misi organisasi Rumasatu.
“Serta mewujudkan visi dan misi organisasi Rumasatu agar tersosialisasi dan terlaksananya tujuan organisasi Rumasatu yang ingin dicapaitutur Ketua Panitia Raker I Forum Intelektual Rumahsatu itu.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Rumasatu Teluk Bintuni Miftah Fauzan A Fimbay, S.IP mengatakan bahwa Raker I Rumasatu memilih tema : “Bersatu, yaitu bagaimana mempererat tali silaturahmi, persaudaraan, dan kekerabatan dari 4 suku besar Kuri, Wamesa, Irarutu dan Sumuri di wilayah Babo Raya.
Ketua Umum Rumasatu yang akrab dipanggil Fauzan Fimbay itu juga menjelaskan bahwa peran persatuan memiliki makna bersatunya keanekaragaman masyarakat di dalam 4 suku besar Kuri, Wamesa, Irarutu dan Sumuri dalam konteks agama, sosial ekonomi dan budaya.
“Kita sadari tanpa adanya persatuan maka akan sulit dalam menghadapi tantangan pembangunan, bisa kita lihat bersama permasalahan dan problem yang dihadapi 4 suku besar di wilayah Babo Raya saat ini dengan ambruknya Dermaga Babo.
Kemudian proses Pembangunan Distrik Tofoi, Jembatan Penghubung dan Konektifitas Jalan Kasira Lama Yaru Aroba dan Sumuri yang belum tembus.
Padamnya Lampu di Tofoi yang sudah berjalan selama hampir 1 Tahun dan banyak lagi permasalahan lainnya yang dihadapi dan perlu dicari solusinya.
Sehingga melalui kesadaran ini maka bagaimana kita berinovasi melahirkan ide dan gagasan agar dapat didengar dan dapat turut bersama berpartisipasi menjadi mitra pemerintah dalam mengawal proses pembangunan yang adil dan merata di wilayah 4 Suku Besar Babo Raya,” papatr Fauzan.
Fauzan Fimbay juga menuturkan bahwa Rumasatu didirikan pada tanggal 4 Maret tahun 2023 oleh 18 orang pendiri dan disepakati bersama.
“Adapun penamaan Rumasatu yakni Forum Intelektual Risaturi bersatu oleh Bapak Boy Nafurbenan dan berlanjut dalam proses legitimasi organisasi Rumasatu dengan turut berkontribusi bapak Rheinhard Maniagasi.
Sehingga SK dari Kementrian Hukum dan HAM untuk menerbitkan Akta pendirian Rumasatu pada tanggal 01 Juli tahun 2023.
Dengan Tema Bersatu, Bersuara dan Berinovasi kita dapat Merajut serta Menjaga Kebersamaan dalam Menyuarakan Keberagaman 4 Suku Besar Kuri, Wamesa, Irarutu dan Sumuri Menuju Masyarakat yang Makmur, Mandiri dan Berdaya Saing,” ujar Fauzan Fimbay.
Acara Raker I Rumasatu dibuka secara resmi oleh Asisten III Sekda Teluk Bintuni Izaac Lokoun SH, MH mewakili Bupati Teluk Bintuni yang diikuti kurang lebih 100 Orang. (Inspirasi Papua.id)