Dua Tokoh Sentral Bintuni Duduk Bersama Sampaikan Visi Dan Berbagi Pengalaman Untuk Bintuni Maju Kedepan

Bupati Petrus Kasihiw dan mantan Bupati Teluk Biuntuni Alfons Manibuy ketika bersama-sama membujka Seminar Nasional dan Diskusi dengan menabuh Tifa secara bersama-sama selama 7 kali. Inzet : Bupati Petrus Kasihiw dan mantan Bupati Teluk Bintuni Alfons Manibuy ketika menyampaikan pernyataan pembuka. IP-IST
Bagikan berita ini

Views: 74

Dua Tokoh Sentral Bintuni Duduk Bersama Sampaikan Visi Dan Berbagi Pengalaman Untuk Bintuni Maju Kedepan

BINTUNI, InspirasiPapua.id- Pertama kali dua tokoh sentral Teluk Bintuni yaitu Bupati Teluk Bintuni Doktor (c) Ir. Petrus Kasihiw, MT bersama drg. Alfons Manibuy, DESS mantan Bupati Teluk Bintuni duduk bersama dalam satu Seminar Nasional dan Diskusi untuk menyampaikan visi dan pengalaman bersama pakar-pakar dalam bidangnya  yang digagas LSM Perkumpulan Bin Madag Hom (artinya, mari Kita Bersatu, salah satu Bahasa suku asli Bintuni yaitu suku Sougb) untuk kemajuan Teluk Bintuni Kedepan.

Kedua tokoh sentral Teluk Bintuni itu diundang dalam acara Seminar dan Diskusi untuk membawakan materi. Dimana Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw, MT membawakan materi : “Membangun Teluk Bintuni sebagai Lokomotif di Papua Barat”.

Sedangkan drg. Alfons Manibuy, DESS Bupati Teluk Bintuni 2005-2010 dan 2010-2015 hadir memberikan pandangan-pandangan Produktivitas Masyarakat untuk Teluk Bintuni  lebih baik.

Dalam pernyataan pembuka Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw, MT mengatakan bahwa semua yang hadir dalam seminar Nasional dan Diskusi tersebut untuk berdiskusi dan mendengarkan arahan dari pakar.

“Dimana kita ingin Bintuni seperti apa hari ini dan kedepan. Dan pada kesempatan baik ini saya senang sekali karena mungkin selama ini masing-masing orang atau anak-anak Bintuni berjalan dengan cara pandangnya sendiri-sendiri itu juga baik tetapi mungkin tidak begitu banyak bermanfaat.

Terkait hal itu, hari ini luar biasa dimana kami saya dan pak Alfons Manibuy hadir untuk memberikan masukan, nasehat dan arahan  berdasarkan pengalaman-pengalaman yang kami berdua miliki.

Saya dengan Pak Alfons Manibuy memiliki sejumlah pengalaman dimana beliau lebih lama memimpin Teluk Bintuni yaitu 3 tahun sebagai Sekda dan 10 tahun sebagai Bupati Teluk Bintuni dan memiliki pengalaman yang luar biasa.

Sementara saya pernah 3 tahun di Teluk Bintuni sebagai Kepala Bappeda dan sebagai Bupati Teluk Bintuni 7 tahun nanti pada tanggal 18 Juni 2023 baru genap 7 tahun memimpin dan melayani masyarakat Teluk Bintuni.

Tentunya kita berdua memiliki sejumlah pengalaman sehingga saya berharap adik-adik mari belajar banyak sejumlah kepemimpinan dimana saya dan beliau akan memberikan sejumlah masukan dan pengalaman kami untuk kami tinggalkan buat generasi-generasi kedepan,” tutur Bupati Petrus Kasihiw, Rabu (31/05/2023).

Pada saat dirinya memberikan pernyataan pembuka pada acara Seminar Nasional dan Diskusi yang berlangsung di Gedung Serba Guna Bintuni distrik Bintuni.

Bupati Teluk Bintuni itu mengatakan, kalau kita cerita masa lalu pasti tidak ada yang sempurna dimana ada lebih, ada kurang. “Tetapi kalau kita bercerita tentang masa depan  maka mau dibawa kemana daerah ini. Dan siapa yang nanti bawah daerah ini kedepan.

Sebagai pemimpin kepala daerah Bapak Alfons sudah berakhir. Dan kaka Pit sebentar lagi akan berahir karena tidak ada yang abadi.

Oleh karena itu kami dua akan menunjukkan kepada adik-adik semua kepada generasi muda karena besok kalian yang akan melanjutkan memimpin daerah ini.

Dimana waktu kami akan berakhir sebagai Bupati tetapi kita berdua masih ingin mengabadi kepada bangsa dan negara sepanjang masih diperlukan.

Dan bahkan kita tidak jadi apapun kita masih ingin menyumbangkan  apa yang ada dalam diri kami untuk daerah ini lebih khusus Teluk Bintuni sampai Tuhan berkenan memanggil pulang,” ujar Bupati Kasihiw.

Pada kesempatan yang baik ini, kata Bupati Petrus Kasihiw mari sama-sama bercerita  mau dibawah kemana Bintuni ini kedepan. “Hari ini kita duduk bicara saya senang pertemuan seperti ini. Daripada ada yang bikin gerakan tambahan di luar sana. Itu merupakan hal-hal yang kurang bagus.

Pada forum seperti ini  kita tampil memberikan pandangan dan juga mungkin ada nilai akademisnya.

Dimana kita tidak pernah mengetahui kebersamaan itu kalau kita tidak pernah duduk bersama. Kebersamaan ini dibangun kalau kita punya komitmen untuk bersama-sama kumpul bersinergi untuk merencanakan yang terbaik bagi daerah ini.

Dan pada kesempatan ini saya juga berterima kasih kepada panitia LSM Bin Madag Hom yang telah berupaya mengumpulkan kita semua dan kita semua berkumpul itu merupakan hal yang luar biasa.

Ditempat yang sama, drg. Alfons Manibuy. DESS Bupati Teluk Bintuni Periode 2005-2010 dan 2010-2015 dalam memberikan pernyataan pembuka mengatakan selamat berjumpa kembali saudara-saudaraku. “Kebersamaan ini yang dinanti-nantikan dan diharapkan oleh kita semua.

Saya bersama Pak Pit kita bisa hadir bersama-sama dihadapan semua berpegang tangan, saling merajut hati serta menyatukan pikiran bersama-sama dengan saudara-saudara semua untuk apa untuk anak cucu kita kedepan.

Supaya suatu saat tampil lebih cepat dari semua kabupaten yang ada di Papua Barat. Dan saya paling bahagia dan bersama Bapak Bupati sangat menghargai kegiatan ini.

Karena kita dua bisa tampil sama-sama dalam forum resmi ini untuk yang pertama kali. Tentunya yang datang ini ada kelompok biru dan kelompok kuning. Tadi ketua panitia katakan di sini jangan ada yang bicara komposisi warna. Tetapi kita serempet-serempt sedikit pasti ada kubu PK dan AM.

Itu sebetulnya yang kita dua maksudkan sampai sebuah titik temu dari setiap pergerakan yang ada Bapak Bupati dan saya sampai di titik temu bagaimana kami berdua bersama-sama saudara-saudaraku semua untuk berjuang.

Serta berpikir dan berperan bersama-sama untuk memajukan kita punya kampung Bintuni yang saat ini sudah berubah menjadi kota yang akan dicatat dimasa depan.

Titik temu terakhir itulah yang kita sepakati dan untuk itulah pada hari ini kita memulai dengan Seminar Nasional dan Diskusi namun sesungguhnya kita berdua ingin menyampaikan visi dan pengalaman dalam sebuah momentum pergerakan bersama-sama memajukan kabupaten ini.

Sehingga tidak ada lagi kubu PK dan kubu AM itu kalian simpan saja di dalam hati. Tetapi dalam kesempatan ini pikiran dan pergerakan kita bergandengan tangan kita singkirkan perbedaan demi negeri ini.

Maka Kapolres dan Dandim tugasnya akan lebih mudah dan medsosnya kita bukan lagi berisi cacian, makian marah satu dengan lain. Tetapi lebih berpikir menyampaikan gagasan, ide serta pandangan bersama  supaya kita jangan kalah dari kabupaten lain.

Kalau tidak kita akan ribut terus dan akan buang-buang energi saja dimana yang satu berkelahi yang tentunya tidak memberi manfaat bagi kemajuan daerah.

Untuk itulah kali  ini kita memulai suatu pergerakan sesuatu yang baru dengan harapan mari kita jalan dengan kebersamaan karena saya dan pak Pit nanti selesai Bupati maka kita dua jadi orang tua.

Dan mudah-mudahan Tuhan sayang beliau ke tempat yang lebih tinggi dan saya ke tempat yang lebih tinggi.

Terlepas dari semua perbedaan-perbedaan hati dan pikiran kita dua saudah sampai di suatu titik kemudian bersama-sama berperan untuk memajukan kota kita ini. Dan dengan kebersamaan ini maka akan jauh lebih cepat membangun daerah ini,” papar mantan Bupati Alfons.

Selain itu Ketua Panitia Seminar Nasional dan Diskusi Salmon mengatakan bahwa pihaknya berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni yang telah mensupport pendanaan kepada panitia melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Teluk Bintuni untuk melaksanakan Seminar Nasional dan Diskusi.

“Pada kesempatan ini saya ingin menjelaskan kegiatan Seminar Nasional dan Diskusi ini dimana tema yang kami angkat adalah “Membangun Teluk Bintuni yang Maju dalam Semangat Kebersamaan”.

Tema ini kami pilih karena kami ingin menyongsong HUT kabupaten Teluk Bintuni Ke-20 tahun dengan semangat seluruh elemen masyarakat dengan konteks kebersamaan.

Dan kami yakin untuk membangun suatu daerah yang lebih maju dan lebih baik di masa yang akan datang dibutuhkan sebuah kebersamaan,” tutur Salmon.

Ketua Panitia yang kesehariannya juga adalah Ketua Perkumpulan Bin Madag Hom itu mengungkapkan, tidak ada lagi kesusksesan yang bisa diraih dengan cara-cara individu atau kelompok A sendiri, kelompok B sendiri atau kelompok C.

Sekarang sudah tidak begitu tetapi semua kesuksesan dapat kita raih bersama karena lahirnya kerja keras, kerja sama serta kolaborasi bersama.

Dan kalau kita mau mencapai kesuksesan maka kita harus bisa bekerja sama dengan semua pihak yang ada tanpa terkecuali. Dan kalau kita mau bekerja sama dengan pihak yang ada maka disitulah letak kesuksesan  kemajuan daerah.

Pada kesempatan ini saya panitia ingin menegaskan bahwa ruang dan panggung sudah kami siapkan tetapi pada forum ini kita tidak berbicara komposisi warna.

Warna merah seperti apa, kuning seperti apa dan biru seperti apa dan lain sebagainya tetapi pada forum ini mari saya mengajak  semua untuk bergandengan tangan untuk menyamakan tujuan melalui ide dan gagasan.

Mekipun persepsi dan pandangan kita sering berbeda-beda tetapi  saya yakin bahwa kita telah sepakat untuk tujuan yang sama membangun Teluk Bintuni yang maju dengan semangat kebersamaan.

Akhir kata dari saya bahwa merebut sebuah kemenangan suatu hal yang mudah tetapi bagaimana menjaga sebuah kemenangan, merawat kemenangan dalam konteks kebersamaan tentunya bukan hal yang mudah,” pungkasnya.

Pantauan media ini dalam kesempatan itu Bupati Ir. Petrus Kasihiw bersama-sama dengan mantan Bupati Alfons Manibuy membuka Seminar Nasional dan Diskusi dengan menabuh tifa 7 kali sebagai tanda Kebangkitan 7 (tujuh) Suku Kabupaten Teluk Bintuni. (ahd-IP)

About Post Author

banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *