Masyarakat RISATURI Kecam Keras Menteri Investasi Bahlil Yang Akan Pindahkan Pabrik Pupuk Teluk Bintuni

Nampak para pemuda RISATURI yang mengecam keras Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang berusaha pindahkan pabrik pupuk Onar dari tanah adat Sumuri. IP-IST
Bagikan berita ini

Views: 27

BINTUNI, InspirasiPapua.idMasyarakat adat RISATURI atau Babo Raya yaitu Kuri, Wamesa, Irarutu, Sumuri mengecam tegas kepada Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Bupati Fakfak yang berusaha keras untuk memindahkan pembangunan Pabrik Pupuk di Onar, tanah adat  Sumuri Marga Agofa Wilayah Babo Raya Kabupaten Teluk Bintuni ke kampung Fior Distrik Arguni Kabupaten Fakfak.
“Kami dari Forum Pemuda RISATURI menegaskan bahwa Bahlil Lahadalia adalah seorang Menteri seharusnya lebih jeli dalam menggiring investasi di Tanah Papua.
Jangan menjadi propokator yg menciptakan konflik di masyarakat adat. Sebab wilayah Babo Raya selama ini bukan merupakan daerah konflik yang mengharuskan Pabrik Pupuk yang notabenenya mengelolah limbah BP Tangguh dan Genting Oil di pindah ke kabupaten Fakfak,” ungkap Fauzan Fimbay, S.IP, Jumat (03/06/2022) mewakili masyarakat RISATURI saat menyampaikan press realise kepada media ini dari Sumuri melalui media WhatsApp.
Pemuda RISATURI ketika melakukan diskusi terkait rencana Menteri Investasi Bahlil pindahkan pabrik pupuk dari Teluk Bintuni. IP-IST
Pemuda RISATURI itu juga menegaskan bahwa Kawasan Industri kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat yang berada di atas wilayah Babo Raya yaitu Suku Sumuri merupakan aset yang merupakan salah satu  investasi yang  masuk ke Indonesia, khususnya sektor industri manufaktur.
“Langkah strategis yang dijalankan guna menggaet investor tersebut antara lain adalah mempromosikan kawasan industri prioritas di Indonesia, termasuk di luar Jawa.
Salah satunya yang sedang diakselerasi pemerintah, yaitu kawasan industri Petrokimia di Teluk Bintuni, Papua Barat. Seperti yang dikatakan Direktur Industri Kimia Hulu Kementrian Perindustrian bahwa Kawasan Industri Teluk Bintuni ini tercatat sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan menjadi prioritas melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.
Kawasan Industri di Teluk Bintuni dinilai memiliki potensi sumber daya alam yang mampu mendukung pengembangan Industri Petrokimia. Misalnya untuk industri metanol dan turunannya serta industri amoniak dan turunannya, yang merupakan sektor-sektor strategis untuk lebih memperkuat struktur dan rantai pasokan manufaktur di dalam negeri.
Proyek kawasan industri dan pabrik metanol di Teluk Bintuni ini diproyeksi bisa menyerap investasi hingga Rp.13 triliun serta bakal melibatkan sebanyak 1.000 tenaga kerja pada tahap konstruksi dan 500 pekerja untuk tahap operasi demikian data Industri Kimia Hulu Kementrian Perindustrian,” papar Fauzan.
Terkait hal tersebut kata Fauzan bahwa pembangunan kawasan Industri Petrokimia di Teluk Bintuni merupakan wujud nyata keseriusan pemerintah untuk mengembangkan ekonomi inklusif hingga ke Kawasan Timur Indonesia, khususnya Papua Barat, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Hal ini sekaligus menciptakan Indonesia sentris dalam upaya pemerataan pembangunan dan kesejahteraan,” ujarnya.
Fausan Fimbay menegaskan bahwa perlu diketahui kabupaten Teluk Bintuni lebih khusus wilayah Babo Raya mampu untuk menjaga suasana yang kondusif serta welcome terhadap semua investasi yang masuk ke wilayah Teluk Bintuni.
Buktinya selama 20 tahun lebih BP Tangguh berdiri kami tidak pernah menggunakan militer dalam keamanan investasi melainkan keamanan yang digunakan adalah berbasis masyarakat (security).
Dan untuk mengamankan wilayah investasi di Selatan Teluk Bintuni adalah dengan memekarkan wilayah agar terakomodir dengan baik.
Maka apa yang sudah kami perjuangkan untuk DOB Babo Raya segera direalisasikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sebagai solusi peningkatan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan serta dalam upaya mengamankan wilayah investasi di wilayah Babo Raya.
Distrik  Babo merupakan wilayah pemerintahan Tertua dari Kuri sampai ke Sumuri dari Furwata sampai ke Babo itulah wilayah pemerintahan Babo Raya yg didiami 4 Suku Besar Suku Kuri, Wamesa, Irarutu dan Suku Sumuri yang melingkupi 7 (tujuh) pemerintahan distrik pemekaran dari distrik  induknya distrik Babo yaitu Distrik Kuri, Wamesa, Kaitaro, Aroba, Farfurwar, Babo dan Distrik Sumuri,” terangnya. (01-IP)

About Post Author

banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600 banner x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *