Views: 123
Masyarakat Medan Antusias Kunjungi Stand Dekranasda Teluk Bintuni PB,
Termasuk Ibu Negara Iriana Jokowi
BINTUNI, InspirasiPapua.id- Stand Pameran Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Teluk Bintuni mendapat kepercayaan untuk bersama dengan kabupaten lainnya mewakili Provinsi Papua Barat menghadiri Perayaan HUT Dekranasda Ke-43 dan Pameran Dekranasda se Indonesia di kota Medan Provinsi Sumatera Utara yang berlangsung dari tanggal 16-21 Mei 2023 yang di Pusatkan di Lapangan Benteng Medan.
Nampak masyarakat Medan antusias mengunjungi Stan Dekranasda Teluk Bintuni termasuk ibu Negara Ny. Iriana Joko Widodo (Jokowi) beserta pengurus Dekranasda Pusat.
Acara pembukan dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2023 yang dibuka secara remi oleh Ketua Dekranasda Pusat Ny. Hj. Iriana Joko Widodo. Setelah selesai perayaan HUT Dekranasda Ke-43 kemudian dilanjutkan dengan Pembukaan Stand Pameran Dekranasda Nasional.
Usai membuka Stand Pameran Ibu Negara Ny. Hj. Iriana Jokowi mengunjungi Stand-Stand Pameran yang ada termasuk Stand Pameran Dekranasda Provinsi Papua Barat yang menampilkan berbagai kerajinan dari kulit kayu seperti berbagai tas dari kulit kayu yang dibuat secara modern sangat menarik hati Ibu Negara Ny. Hj. Iriana Jokowi beserta ibu-ibu pengurus Dekranasda Nasional.
Sementara Stand Dekranasda Provinsi Papua Barat yang didalamnya terdapat Stand Dekranasda Kabupaten Teluk Bintuni mengutus 2 orang perempuan yaitu seorang perempuan pengrajin Kulit Kayu hebat dari Kabupaten Teluk Bintuni Ibu Lince Idorway dan Ibu Herlina C.E Budhy, S.IK mewakili Pengurus Dekranasda Kabupaten Teluk Bintuni.
“Kehadiran Dekranasda Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat di HUT Dekranasda Ke-43 di kota Medan menampilkan kerajinan tangan (Kriya) dari Kulit Kayu. Pameran ini menunjukkan kerajinan-kerajinan tangan dari pengrajin-pengrajin dari masing-masing daerah.
Khusus Dekranasda Teluk Bintuni kita mengangkat kembali Kulit Kayu yang pernah kami tampilkan pada Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Papua Barat tahun 2016 yang dilaksanakan di Bintuni dan sudah kami tetapkan atau patenkan untuk Teluk Bintuni oleh Kementrian Hukum dan HAM.
Dimana kita tampilkan Kulit Kayu yang diambil dari distrik Wamesa kampung Idoor yang dibuat menjadi pakaian dress gaun malam, rompi serta peralatan rumah tangga seperti penutup tudung saji makanan, penutup dispenser serta penutup gallon.
Kemudian ada beberapa tas yang kami design secara modern dari kulit kayu. Sebenarnya masih banyak lagi yang harus kita tampilkan namun karena jarak tempuh dari Timur ke Barat dengan menggunakan pesawat cukup jauh sehingga kita tidak bisa membawa hasil-hasil kerajinan dalam jumlah banyak.
Menyebabkan kerajinan dari Kulit Kayu yang bisa kita tampilkan hanya pakaian gress bahu malam, rompi, blus dan tas. Tas yang kami tampilkan adalah tas modern yang bahannya dari kulit kayu yang memiliki estetika yang tinggi dengan harga yang cukup mahal,” ungkap Pengrajin Asal Kabupaten Teluk Bintuni Lince Idorway, Minggu (21/05/2023) kepada media ini.
Pada saat dirinya diwawancarai melalui Hand Phone Android ketika berada di Lokasi Pameran di Lapangan Benteng Medan.
Lince juga menyebutkan bahwa masyarakat Medan yang berkunjung ke stand Dekranasda Kabupaten Teluk Bintuni itu sangat antusias sekali sebab mereka melihat bahan yang kami tampilkan itu langka, unik dan sangat menarik.
“Pada pameran Dekranasda Nasional ini kami lebih cenderung menampilkan produk Kriya Kulit Kayu sebab ini sudah dipatenkan oleh Kementrian Hukum dan HAM untuk wilayah Bintuni sehingga itu dapat diangkat jadi suatu peluang usaha dan bisa ditampilkan sebagai produk unggulan kabupaten Teluk Bintuni.
Produk yang kami tampilkan tersebut cukup banyak pengunjung yang minta untuk membeli namun kami membawa produk terbatas karena hanya untuk dipamerkan atau ditampilkan sehingga kami tidak menjual produk yang kami bawa itu.
Tetapi mereka yang mau membeli bisa pesan langsung ke Bintuni dan rupanya cukup banyak yang pesan terutama tas-tas yang mereka lihat unik, cantik dan elegan yang bahannya berasal dari kulit kayu.
Tentunya produk kulit kayu ini memiliki prospek kedepan yang cukup menjanjikan. Dimana dulu kerajinan tangan kulit kayu ini tidak jalan karena saya dimutasi sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat di provinsi.
Tetapi sekarang saya sudah kembali ke Bintuni untuk mengangkat Kriya Kulit Kayu sebagai produk unggulan Teluk Bintuni.
Saya berharap kepada seluruh komponen masyarakat Teluk Bintuni untuk lebih fokus pada usaha-usaha UMKM yang bisa meraih keuntungan dari potensi unggulan yang ada di kabupaten Teluk Bintuni.
Dimana masih banyak potensi kita yang belum kita gali atau angkat sehingga kedepan saya akan megajak seluruh pemuda Teluk Bintuni bahkan masyarakat peminat semua Kriya baik Kriya Kayu, Kriya Batu, Kriya Kain Kriya Bambu dan lain-lain itu dapat kita angkat menjadi suatu peluang usaha bagi UMKM yang ingin berkembang dan mau berusaha menjadi pengusaha yang sukses di Teluk Bintuni,” papar Lince.
Pada kesempatan itu Lince Idorway juga menyampaikan terima kasih kepada Dekranasda kabupaten Teluk Bintuni yang telah mempercayakan dirinya sebagai pengrajin asal Teluk Bintuni untuk tampil di Dekranasda tingkat nasional yaitu pada HUT Dekranasda ke-43 di Provinsi Sumatera Utara kota Medan.
“Selanjutnya saya juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah kabupaten Teluk Bintuni yang sudah mensupport atau mendukung Dekranasda dan terutama Ketua Tim Penggerak PKK dan juga Ketua Dekranasda kabupaten Teluk Bintuni yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menampilkan Kriya dari Kulit Kayu dari Teluk Bintuni untuk dipamerkan buat seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Pengrajin Bintuni itu mengakhiri wawancaranya. (ahd-IP)