Views: 21
Bupati Berharap Penurunan Stunting Di Bintuni Bisa Normal Sama Dengan Angka Nasional
BINTUNI, InspirasiPapua.id- Bupati Teluk Bintuni berharap angka stunting di Teluk Bintuni bisa turun mencapai angka normas sama dengan angka stunting nasional.
“Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya kerja sama semua pihak baik dari OPD-OPD terkait serta juga dukungan kuat dari masyarakat yang ada di kampung-kampung.
Di Kabupaten Teluk Bintuni lokasi khusus atau Lokus kita dalam penenanganan stunting kurang lebih ada di 10 distrik. Dan kita berharap ada keterlibatan kepala-kepala distrik dan kepala-kepala kampung untuk membantu kami dalam menurunkan angka stunting tersebut,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni Franky Dominggus Mobilala, SKM, M.Kes, Kamis (15/05/2023).
Pada saat dirinya diwawancarai media ini di ruang kerjanya di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni di Kilo 6 Distrik Bintuni.
Kepala Dinas Kesehatan yang berkarir dari bawah itu juga menjelaskan bahwa penurunan besar angka stunting yang terjadi di kampung Atibo distrik Manimeri dimana saat kunjungan Pj Gubernur terdapat 5 (lima) orang anak yang stunting.
“Lalu Bapak Gubernur mengangkat 5 (lima) anak tersebut menjadi anak asuh dan setelah dilakukan penanganan lalu kemudian kita evaluasi kembali maka anak yang stunting tinggal 1 (satu) orang.
Kita berharap 1 (satu) orang anak ini juga dalam waktu dekat stuntingnya bisa diatasi dan tentunya ini semua tidak terlepas dari kerja sama mama-mama kader yang ada di kampung-kampung.
Dimana mereka itu juga memiliki peran yang sangat besar sekali karena mama-mama kader itu setiap hari bersama anak-anak di kampung maupun di kota.
Stunting yang menjadi isu nasional, provinsi dan kabupaten dan secara khusus kabupaten Teluk Bintuni memiliki angka stunting yang awalnya cukup tinggi yaitu mencapai angka 26 persen.
Namun setelah kita tangani kini turun pada angka 22,8 persen setelah kunjungan Pj Gubernur Papua Barat serta Bapak Bupati yang juga menegaskan untuk kami berupaya menangani stunting bukan menjadi persoalan kabupaten.
Maka dengan perjuangan keras dari bidang teknis di kesehatan serta kami juga terus menggalakkan seluruh petugas-petugas Puskemas yang ada di kabupaten Teluk Bintuni.
Yaitu khususnya di bagian penanganan gizi untuk bergerak melakukan pencegahan stunting serta menekan angka stunting yang ada di daerah ini.
Karena mereka adalah ujung tombak penanganan stunting yang ada di daerah terpencil di kampung-kampung dan mereka melibatkan kader-kader di sana,” terang Mobilala.
Kepala Dinas yang ramah itu juga menegaskan bahwa penurunan angka stunting yang ada di kabupaten Teluk Bintuni atas kerja sama semua baik dinas-dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Bappelitbangda, Pemberdayaan Perempuan, Pemberdayaan Masyarakat Kampung, Perumahan, Perikanan itu memiliki peranan yang cukup besar.
“Dimana Bapak Bupati berharap kedepan kalau bisa stunting di Kabupaten Teluk Bintuni bisa kita turunkan sampai zero.
Saya sudah berkoordinasi dengan kepala bidang di Dinas Kesehatan, Bappeltbangda serta dinas-dinas terkait kalau bisa kita duduk bersama untuk menurunkan angka stunting karena penanganan stunting itu tidak bisa fokus pada satu titik saja atau orang kesehatan saja.
Tetapi kita semua harus ikut terlibat dan bertanggung jawab. Selain itu peran Ibu-ibu tim penggerak PKK juga sangat kami harapkan karena peran PKK juga memiliki kontribusi besar.
Dari tim Penggerak PKK kabupaten bisa bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK distrik hingga di level-level kampung-kampung,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Bintuni itu mengakhiri wawancaranya. (ahd-IP)